Male Infertility: Penyebab, Gejala, dan Solusi untuk Pasangan yang Ingin Punya Anak
INFOLABMED.COM – Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang dialami oleh hampir 1 dari 7 pasangan.
Dalam banyak kasus, male infertility (infertilitas pria) menjadi penyebab utama atau faktor pendukung ketidakmampuan pasangan untuk memiliki anak.
Baca juga : Pemeriksaan Analisis Semen (Seminogram): Prosedur dan Interpretasi Hasil
Lalu, apa sebenarnya penyebab infertilitas pria, bagaimana gejalanya, dan adakah solusinya?
Apa Itu Male Infertility?
Male infertility mengacu pada ketidakmampuan seorang pria untuk menyebabkan kehamilan pada pasangan yang subur.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti produksi sperma yang rendah, kelainan fungsi sperma, atau penyumbatan yang menghalangi pengiriman sperma.
Gejala Male Infertility
Tanda utama infertilitas pria adalah ketidakmampuan untuk memiliki anak. Namun, beberapa gejala lain yang mungkin muncul meliputi:
- Gangguan fungsi seksual (misalnya, ejakulasi bermasalah atau volume air mani sedikit)
- Nyeri, bengkak, atau benjolan di area testis
- Penurunan gairah seksual atau disfungsi ereksi
- Pertumbuhan payudara abnormal (ginekomastia)
- Jumlah sperma rendah (kurang dari 15 juta per mililiter semen)
Penyebab Male Infertility
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan infertilitas pria antara lain:
- Varikokel – Pembengkakan pembuluh darah di testis yang memengaruhi kualitas sperma.
- Infeksi – Seperti epididimitis atau penyakit menular seksual yang merusak saluran sperma.
- Masalah Hormon – Ketidakseimbangan hormon testosteron atau gangguan kelenjar pituitari.
- Gangguan Genetik – Seperti sindrom Klinefelter atau cystic fibrosis.
- Gaya Hidup – Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan paparan zat kimia berbahaya.
Diagnosis dan Pengobatan
Untuk mendiagnosis infertilitas pria, dokter mungkin melakukan:
- Analisis semen – Mengevaluasi jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma.
- USG skrotum atau transrektal – Mendeteksi varikokel atau penyumbatan.
- Tes hormon dan genetik – Memeriksa kadar hormon atau kelainan kromosom.
Pengobatan yang tersedia meliputi:
- Operasi (misalnya, perbaikan varikokel atau reversi vasektomi).
- Terapi hormon jika infertilitas disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
- Teknologi Reproduksi Berbantu (ART) seperti IVF atau inseminasi buatan.
Pencegahan Male Infertility
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Hindari rokok dan alkohol.
- Jaga berat badan ideal.
- Hindari paparan bahan kimia berbahaya.
- Gunakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat untuk mencegah peningkatan suhu testis.
Baca juga : Temporal Outline of Basic Semen Examination: Panduan Lengkap Prosedur dan Interpretasi Hasil
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika:
- Anda dan pasangan belum hamil setelah 1 tahun berhubungan rutin tanpa kontrasepsi.
- Ada gejala seperti nyeri testis, gangguan ereksi, atau ejakulasi tidak normal.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment