Darah Kuning (Ikterus): Kenali Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Penanganannya

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM – Darah kuning, atau istilah medisnya ikterus, adalah kondisi yang ditandai perubahan warna kuning pada kulit, sklera (bagian putih mata), dan membran mukosa. 

Fenomena ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin, pigmen kuning kecokelatan hasil degradasi sel darah merah yang tidak dapat diproses oleh hati dan saluran empedu dengan baik 

Baca Juga: Download PDF Index Interferensi (Hemolisis, Ikterik, Lipemik) - Infolabmed    

⚙️ Bagaimana Terjadinya Darah Kuning?

Proses biologisnya:

  • Sel darah merah pecah → melepaskan hemoglobin.
  • Hemoglobin diubah menjadi bilirubin.
  • Bilirubin terbagi menjadi:

    • Unkonjugasi (belum diproses oleh hati),
    • Terkonjugasi (siap diekskresikan). Jika hati atau saluran empedu terganggu, bilirubin menumpuk dalam darah dan jaringan tubuh 

🧠 Penyebab Darah Kuning

  1. Pre-hepatic – pemecahan sel darah merah berlebihan (anemia hemolitik, malaria, talasemia) 
  2. Hepatic – gangguan fungsi hati (hepatitis, sirosis, kanker hati) 
  3. Post-hepatic – sumbatan saluran empedu (batu, tumor, radang kandung empedu) 

👶 Humanisasi: Bayi dan Dewasa

  • Bayi baru lahir sangat rentan ikterus fisiologis karena hati belum sepenuhnya matang dalam memroses bilirubin 
  • Dewasa menunjukkan gejala lebih serius jika persistens atau muncul gejala lain seperti urine gelap atau tinja pucat 

🚩 Gejala yang Harus Diwaspadai

  • Kulit, sklera, membran mukosa menguning.
  • Urin berwarna gelap; tinja pucat.
  • Gatal, lelah, kehilangan nafsu makan, mual, demam ringan, bahkan nyeri perut 

🔬 Diagnosis dan Pemeriksaan

  • Tes darah: kadar bilirubin total (normal: 0,2–1,2 mg/dL).
  • Pemeriksaan fungsi hati: ALT, AST, GGT, ALP.
  • Ultrasonografi abdomen: melihat sumbatan atau perubahan struktur hati.
  • Jika perlu: CT scan, MRCP, atau biopsi hati 

⚕️ Pengobatan dan Penanganan

  • Perawatan disesuaikan penyebab:

    • Ruptur sel darah → terapi anemia.
    • Hati → obat antivirus, anti-inflamasi, hingga transplantasi.
    • Sumbatan → operasi atau endoskopi untuk membuka saluran empedu 
  • Pada bayi: terapi sinar biru (fototerapi) untuk mengurangi kadar bilirubin .

✅ Pencegahan

  • Menjaga fungsi hati: hindari alkohol berlebihan, vaksin hepatitis, kontrol penyakit hati kronis.
  • Obati penyakit darah menahun secara tepat.
  • Rutin cek fungsi hati dan bilirubin bila memiliki risiko tinggi.

Darah kuning (ikterus) adalah gejala berbahaya yang sering menandai gangguan serius pada organ vital, terutama hati dan saluran empedu. 

Baca Juga: Mengenal Euglobulin Lysis Time: Uji Penting untuk Deteksi Gangguan Fibrinolisis dan DIC  

Penanganan dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi. 

Konsultasi ke dokter adalah langkah awal yang terpenting untuk diagnosis dan pengobatan tepat.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment