Mengenal Euglobulin Lysis Time: Uji Penting untuk Deteksi Gangguan Fibrinolisis dan DIC
INFOLABMED.COM - Uji Euglobulin Lysis Time (ELT), juga dikenal sebagai Euglobulin Clot Lysis atau evaluasi fibrinolisis, merupakan pemeriksaan laboratorium penting untuk menilai sistem fibrinolisis tubuh.
Tes Euglobulin Lysis Time (ELT) berperan besar dalam memantau terapi trombolitik pada pasien dengan infark miokard akut, serta membedakan antara fibrinolisis primer dan disseminated intravascular coagulation (DIC) agar pengobatan farmakologis yang tepat dapat diberikan.
Baca juga ; Tes Koagulasi: Memahami Fungsi, Prosedur, dan Hasil Pemeriksaan
Tujuan dan Fungsi Tes
Selama proses hemostasis, trombin memicu pembentukan fibrin dari fibrinogen, membentuk gumpalan fibrin yang stabil di lokasi cedera dengan bantuan faktor stabilisasi fibrin.
Setelah luka membaik, gumpalan ini dilarutkan oleh agen fibrinolitik seperti plasmin, menghasilkan produk degradasi fibrin.
Namun, jika sistem fibrinolitik tubuh menjadi terlalu aktif, gumpalan yang terbentuk akan langsung larut, menyebabkan gangguan perdarahan.
Hal ini dapat terjadi pada fibrinolisis primer akibat kanker prostat, syok, atau penggunaan agen trombolitik seperti urokinase.
Nilai Normal
Tidak terjadi lisis pada gumpalan plasma selama minimal 2 jam.
Arti Klinis dari Nilai Abnormal
Peningkatan Fibrinolisis (waktu lisis lebih singkat) dapat menunjukkan:
- Trauma akut
- Emboli air ketuban
- Perdarahan antepartum
- Sirosis
- DIC
- Sirkulasi ekstrakorporeal
- Kematian janin
- Hipoksia
- Transfusi darah inkompatibel
- Leukemia
- Kanker pankreas
- Fibrinolisis patologis
- Periode pascaoperasi
- Kanker prostat
- Syok
- Purpura trombositopenik
Penurunan Fibrinolisis (waktu lisis lebih lama) dapat menunjukkan:
- Diabetes
- Prematuritas
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
- Fibrinolisis meningkat: olahraga, hiperventilasi, usia lanjut
- Fibrinolisis menurun: bayi baru lahir, obesitas, wanita pascamenopause
- Obat-obatan yang mempercepat fibrinolisis: asparaginase, clofibrate, ACTH, dekstran, steroid, urokinase
Prosedur Pengambilan Sampel
- Tidak perlu puasa sebelum tes
- Pengambilan darah 7 mL dalam tabung biru (blue-top)
- Petugas memakai sarung tangan
- Sampel diberi label, disimpan dalam es, dan dikirim segera ke laboratorium
Tindakan Setelah Tes
- Tekan lokasi penusukan selama 3-5 menit, pasang perban dan awasi perdarahan
- Edukasi pasien untuk memantau perdarahan. Bila terjadi, tekan langsung dan segera kembali ke lab atau hubungi penyedia layanan kesehatan
- Laporkan hasil abnormal kepada dokter
Baca juga : D-Dimer Test: Pemeriksaan Penting untuk Mendeteksi Gangguan Pembekuan Darah
Waspadai Komplikasi
- Hematoma di lokasi penusukan darah akibat waktu perdarahan yang berkepanjangan
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment