Protein dalam Urinalisis: Penyebab, Nilai Normal, dan Arti Klinisnya

Table of Contents

Protein dalam Urinalisis Penyebab, Nilai Normal, dan Arti Klinisnya


INFOLABMED.COM – Protein dalam urine (proteinuria) adalah salah satu indikator penting dalam pemeriksaan urinalisis yang dapat mengungkap adanya gangguan ginjal atau kondisi medis tertentu. 

Pada orang dengan fungsi ginjal normal, urine seharusnya tidak mengandung protein karena membran filtrasi glomerulus ginjal yang sehat tidak akan melewatkan molekul protein besar.

Baca juga : Assessment of Proteinuria: Metode dan Pentingnya Evaluasi Protein dalam Urin

Nilai Normal Protein dalam Urine

  • Normal: Negatif
  • Abnormal: Positif (menunjukkan kemungkinan gangguan ginjal atau kondisi lainnya)

Penyebab Proteinuria (Protein dalam Urine)

  1. Kondisi Sementara (Ringan):

    • Stres emosional
    • Olahraga berat
    • Demam
    • Kehamilan (preeklampsia)
    • Periode pramenstruasi
  2. Kondisi Medis Serius:

    • Diabetes mellitus (nefropati diabetik)
    • Glomerulonefritis (radang glomerulus ginjal)
    • Pielonefritis (infeksi ginjal)
    • Hipertensi maligna
    • Lupus eritematosus sistemik
    • Multiple myeloma
  3. Proteinuria Ortostatik:

    • Kondisi jinak di mana protein muncul dalam urine saat berdiri lama dan menghilang saat berbaring.

Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes Protein Urine

Hasil Positif Palsu:

  • Urine terlalu pekat atau terlalu basa
  • Konsumsi makanan tinggi protein sebelum tes
  • Penggunaan zat kontras radiografi
  • Urine yang dibiarkan terlalu lama (menjadi basa karena bakteri)

Hasil Negatif Palsu:

  • Urine sangat encer

Obat yang Dapat Meningkatkan Protein Urine:

  • Antibiotik (aminoglikosida, sefalosporin)
  • Obat kemoterapi (cisplatin, doksorubisin)
  • Obat antiinflamasi (aspirin dosis tinggi)
  • Obat nefrotoksik lainnya

Tindak Lanjut Jika Hasil Positif

  • Tes ulang dengan sampel urine acak atau urine pagi.
  • Pemeriksaan 24 jam untuk mengukur jumlah protein yang keluar.
  • Evaluasi lebih lanjut seperti tes darah (kreatinin, ureum) atau USG ginjal jika diperlukan.

Kapan Harus Waspada?

Proteinuria yang persisten, terutama jika disertai gejala seperti:

  • Bengkak di kaki atau wajah (edema)
  • Tekanan darah tinggi
  • Sering buang air kecil di malam hari
  • Lemas atau mual

Pemeriksaan protein dalam urine adalah langkah awal penting untuk mendeteksi gangguan ginjal. 

Baca juga : Pembahasan Protein Urine Pada Ibu Hamil [Edisi Lengkap]

Jika hasil tes Anda positif, jangan panik—beberapa penyebab bersifat sementara. Namun, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi menyeluruh dan penanganan yang tepat.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/X. Dukung kami via DANA.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment