Assessment of Renal Tubular Function: Metode Penting untuk Evaluasi Fungsi Tubulus Ginjal
Table of Contents
INFOLABMED.COM – Fungsi tubulus ginjal sangat penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit, asam-basa, dan metabolisme tubuh.
Assessment of renal tubular function (penilaian fungsi tubulus ginjal) membantu dokter mendeteksi kelainan bawaan atau kerusakan tubulus akibat penyakit sistemik.
Baca juga : Kenali Kreatinin: Produk Buangan yang Menceritakan Fungsi Ginjal Anda
Mengapa Assessment of Renal Tubular Function Penting?
Gangguan tubulus ginjal dibagi menjadi dua jenis utama:
- Kelainan bawaan (genetik): Gangguan spesifik pada reabsorpsi atau sekresi zat tertentu.
- Kerusakan tubulus umum: Disebabkan oleh penyakit sistemik, obat, atau toksin.
Tes Skrining untuk Disfungsi Tubulus Umum
Beberapa pemeriksaan awal yang dapat dilakukan:
- Glukosuria renal: Kadar glukosa urin meningkat meski gula darah normal.
- Hipofosfatemia: Kadar fosfat darah rendah, perlu evaluasi reabsorpsi fosfat.
- Proteinuria berat molekul rendah: Misalnya β2-microglobulin, akibat gagal reabsorpsi tubulus.
- Asidosis metabolik gap anion normal: Tanda gangguan asam-basa tubulus (RTA).
- Aminoasiduria: Dideteksi dengan elektroforesis urin.
- Hipourisemia: Kadar asam urat rendah karena gangguan reabsorpsi tubulus.
Penilaian Reabsorpsi Fosfat (TmP/GFR)
Berguna untuk mendiagnosis hipofosfatemia, seperti pada rickets hipofosfatemia terkait-X.
Prosedur:
- Pasien puasa semalam.
- Buang urin pertama pagi hari.
- Kumpulkan urin berikutnya dan ambil sampel darah untuk ukur:
- Fosfat & kreatinin (urin dan serum).
Rumus Perhitungan:
Fractional Excretion of Phosphate (FEPO₄):
FEPO₄ = (Urin Fosfat × Serum Kreatinin) / (Urin Kreatinin × Serum Fosfat)
Tubular Reabsorption of Phosphate (TRP):
TRP = 1 – FEPO₄
TmP/GFR (Tubular Maximum Phosphate Reabsorption):
- Jika TRP <0.86:
TmP/GFR = TRP × Serum Fosfat
- Jika TRP >0.86: Gunakan rumus kompleks atau nomogram.
- Jika TRP <0.86:
Interpretasi:
- Normal TmP/GFR: 0.8–1.35 mmol/L (dewasa).
- Rendah: Penyakit ginjal, hiperparatiroidisme, atau kelainan genetik (misal: FGF-23 berlebih).
- Tinggi: Hipoparatiroidisme.
Penilaian Ekskresi Urat
Berguna untuk membedakan penyebab hiperurisemia (produksi berlebihan vs. ekskresi berkurang).
Prosedur:
- Kumpulkan urin 24 jam atau gunakan sampel urin spot.
- Ukur kadar urat & kreatinin (urin dan serum).
Rumus Fractional Excretion of Urate (FEUrate):
FEUrate = (Urin Urat × Serum Kreatinin) / (Serum Urat × Urin Kreatinin) × 100%
Interpretasi:
- Normal: ~10% (dewasa).
- Tinggi: Penyebab hipourisemia (misal: SIADH).
- Rendah: Gout familial atau penyakit ginjal terkait uromodulin.
Baca juga : Classification of Kidney Disease: Sistem Stadium CKD Berdasarkan KDIGO
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment