Assessment of Renal Tubular Function: Metode Penting untuk Evaluasi Fungsi Tubulus Ginjal

Table of Contents

 

Assessment of Renal Tubular Function: Metode Penting untuk Evaluasi Fungsi Tubulus Ginjal

INFOLABMED.COM – Fungsi tubulus ginjal sangat penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit, asam-basa, dan metabolisme tubuh. 

Assessment of renal tubular function (penilaian fungsi tubulus ginjal) membantu dokter mendeteksi kelainan bawaan atau kerusakan tubulus akibat penyakit sistemik.

Baca juga : Kenali Kreatinin: Produk Buangan yang Menceritakan Fungsi Ginjal Anda

Mengapa Assessment of Renal Tubular Function Penting?

Gangguan tubulus ginjal dibagi menjadi dua jenis utama:

  1. Kelainan bawaan (genetik): Gangguan spesifik pada reabsorpsi atau sekresi zat tertentu.
  2. Kerusakan tubulus umum: Disebabkan oleh penyakit sistemik, obat, atau toksin.

Tes Skrining untuk Disfungsi Tubulus Umum

Beberapa pemeriksaan awal yang dapat dilakukan:

  • Glukosuria renal: Kadar glukosa urin meningkat meski gula darah normal.
  • Hipofosfatemia: Kadar fosfat darah rendah, perlu evaluasi reabsorpsi fosfat.
  • Proteinuria berat molekul rendah: Misalnya β2-microglobulin, akibat gagal reabsorpsi tubulus.
  • Asidosis metabolik gap anion normal: Tanda gangguan asam-basa tubulus (RTA).
  • Aminoasiduria: Dideteksi dengan elektroforesis urin.
  • Hipourisemia: Kadar asam urat rendah karena gangguan reabsorpsi tubulus.

Penilaian Reabsorpsi Fosfat (TmP/GFR)

Berguna untuk mendiagnosis hipofosfatemia, seperti pada rickets hipofosfatemia terkait-X.

Prosedur:

  1. Pasien puasa semalam.
  2. Buang urin pertama pagi hari.
  3. Kumpulkan urin berikutnya dan ambil sampel darah untuk ukur:
    • Fosfat & kreatinin (urin dan serum).

Rumus Perhitungan:

  • Fractional Excretion of Phosphate (FEPO₄):

    FEPO₄ = (Urin Fosfat × Serum Kreatinin) / (Urin Kreatinin × Serum Fosfat)
    
  • Tubular Reabsorption of Phosphate (TRP):

    TRP = 1 – FEPO₄
    
  • TmP/GFR (Tubular Maximum Phosphate Reabsorption):

    • Jika TRP <0.86: TmP/GFR = TRP × Serum Fosfat
    • Jika TRP >0.86: Gunakan rumus kompleks atau nomogram.

Interpretasi:

  • Normal TmP/GFR: 0.8–1.35 mmol/L (dewasa).
  • Rendah: Penyakit ginjal, hiperparatiroidisme, atau kelainan genetik (misal: FGF-23 berlebih).
  • Tinggi: Hipoparatiroidisme.

Penilaian Ekskresi Urat

Berguna untuk membedakan penyebab hiperurisemia (produksi berlebihan vs. ekskresi berkurang).

Prosedur:

  1. Kumpulkan urin 24 jam atau gunakan sampel urin spot.
  2. Ukur kadar urat & kreatinin (urin dan serum).

Rumus Fractional Excretion of Urate (FEUrate):

FEUrate = (Urin Urat × Serum Kreatinin) / (Serum Urat × Urin Kreatinin) × 100%

Interpretasi:

  • Normal: ~10% (dewasa).
  • Tinggi: Penyebab hipourisemia (misal: SIADH).
  • Rendah: Gout familial atau penyakit ginjal terkait uromodulin.

Baca juga : Classification of Kidney Disease: Sistem Stadium CKD Berdasarkan KDIGO

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment