Acute Myelogenous Leukemia (AML): Gejala, Penyebab, dan Faktor Risikonya
INFOLABMED.COM – Acute Myelogenous Leukemia (AML) adalah jenis kanker darah dan sumsum tulang yang berkembang dengan cepat. Sumsum tulang merupakan jaringan lunak di dalam tulang tempat sel darah diproduksi.
Kata "akut" pada AML menunjukkan bahwa penyakit ini dapat memburuk dengan cepat jika tidak segera ditangani.
Baca juga : Immunophenotyping: Teknik Canggih untuk Diagnosis Leukemia dan Gangguan Darah Lainnya
Apa Itu Acute Myelogenous Leukemia (AML)?
AML memengaruhi sel-sel myeloid, yaitu sel yang seharusnya berkembang menjadi sel darah matang, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Ketika terjadi mutasi DNA pada sel myeloid, produksi sel darah putih abnormal (myeloblast) meningkat dan mengganggu fungsi sel darah sehat.
AML adalah jenis leukemia akut yang paling umum pada orang dewasa, meskipun bisa terjadi pada semua usia. Penyakit ini juga dikenal dengan nama acute myeloid leukemia, acute myeloblastic leukemia, atau acute nonlymphocytic leukemia.
Gejala Acute Myelogenous Leukemia
Gejala AML seringkali mirip dengan kondisi lain, seperti infeksi, sehingga kadang terabaikan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
- Demam tanpa sebab jelas
- Nyeri tulang, punggung, atau perut
- Kelelahan ekstrem
- Kulit pucat
- Infeksi berulang
- Mudah memar atau berdarah (misalnya mimisan atau gusi berdarah)
- Sesak napas
Jika gejala ini berlangsung terus-menerus, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab dan Faktor Risiko AML
Penyebab pasti AML belum diketahui, tetapi mutasi DNA pada sel myeloid diduga menjadi pemicunya. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko AML meliputi:
- Usia di atas 65 tahun – AML lebih sering terjadi pada lansia.
- Riwayat pengobatan kanker – Kemoterapi atau radioterapi sebelumnya dapat meningkatkan risiko.
- Paparan radiasi tinggi – Seperti kecelakaan reaktor nuklir.
- Paparan bahan kimia berbahaya – Misalnya benzene yang ditemukan dalam asap rokok.
- Merokok – Kandungan benzene dalam rokok berkaitan dengan AML.
- Gangguan darah sebelumnya – Seperti myelodysplasia atau polisitemia vera.
- Kelainan genetik – Contohnya Down syndrome.
- Riwayat keluarga – Memiliki kerabat dekat dengan gangguan darah atau sumsum tulang.
Meski begitu, banyak penderita AML yang tidak memiliki faktor risiko jelas, dan tidak semua orang dengan faktor risiko pasti terkena AML.
Baca juga : The White Blood Cell and Differential Count: Fungsi, Teknik Pemeriksaan, dan Gangguan yang Terkait
Diagnosis dan Pengobatan AML
Tidak seperti kanker lain, AML tidak memiliki stadium. Diagnosis dilakukan melalui tes darah, biopsi sumsum tulang, dan pemeriksaan genetik. Pengobatan biasanya meliputi kemoterapi, terapi target, atau transplantasi sel punca.
Jika Anda atau keluarga mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan tepat.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment