Total Protein Biuret Method: Prinsip, Prosedur, dan Interpretasi Hasil
Table of Contents
INFOLABMED.COM – Total protein biuret method adalah salah satu metode laboratorium yang paling umum digunakan untuk mengukur kadar protein total dalam serum.
Tes ini penting untuk menilai status nutrisi, fungsi hati, dan ginjal, serta mendiagnosis berbagai kondisi medis.
Baca juga : Memahami Tes Total Protein: Pentingnya Tes Ini dalam Deteksi Dini Penyakit Hati dan Ginjal
Prinsip Metode Biuret
Metode biuret bekerja berdasarkan reaksi antara ion kuprik (Cu²⁺) dalam reagen biuret dengan ikatan peptida pada protein dalam suasana basa. Reaksi ini menghasilkan kompleks berwarna ungu, yang intensitasnya sebanding dengan jumlah protein dalam sampel.
Bahan yang Dibutuhkan
- Reagen Biuret (mengandung CuSO₄, NaOH, dan kalium natrium tartrat)
- Larutan protein standar (6 gm%)
- Sampel serum
Prosedur Pemeriksaan
- Siapkan 3 tabung reaksi dan beri label T (Test), S (Standard), B (Blank).
- Tambahkan reagen sesuai tabel berikut:
Tabung | Working Reagent | Sampel/Standard | Air Destilata |
---|---|---|---|
T | 1 mL | 20 µL serum | - |
S | 1 mL | 20 µL standar | - |
B | 1 mL | - | 20 µL |
- Campur rata dan inkubasi pada 37°C selama 10 menit.
- Baca absorbansi menggunakan filter hijau (540–550 nm).
Perhitungan
Kadar protein total (gm%) dihitung dengan rumus:
![]() |
(Sumber : MLT Reference Books) |
Nilai Normal Protein Total dalam Serum
- Dewasa: 6–8 gm%
- Bayi baru lahir: Lebih rendah, kemudian meningkat seiring pertumbuhan.
- Wanita hamil: Kadar mungkin sedikit menurun.
Baca juga : Pembahasan Protein Urine Pada Ibu Hamil [Edisi Lengkap]
Interpretasi Hasil
- Peningkatan protein total dapat terjadi pada:
- Dehidrasi (hemokonsentrasi)
- Multiple myeloma
- Penyakit inflamasi kronis
- Penurunan protein total dapat disebabkan oleh:
- Malnutrisi
- Gangguan hati atau ginjal
- Luka bakar atau perdarahan berat
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment