Protein Electrophoresis: Panduan Lengkap SPEP, IFE, dan Total Protein untuk Diagnosis Medis
INFOLABMED.COM – Protein Electrophoresis adalah tes laboratorium yang digunakan untuk menganalisis komponen protein dalam darah, terutama albumin dan globulin.
Protein Electrophoresis mencakup Serum Protein Electrophoresis (SPEP), Immunofixation Electrophoresis (IFE), dan pengukuran Total Protein, yang membantu mendiagnosis berbagai penyakit seperti multiple myeloma, gangguan autoimun, dan infeksi kronis.
Baca juga : Perbedaan Penentuan Pemeriksan C-reactive protein (CRP) Vs high-sensitivity CRP (hs-CRP)
Apa Itu Protein Electrophoresis?
Protein dalam darah terdiri dari dua komponen utama:
- Albumin – Diproduksi di hati, berfungsi menjaga tekanan onkotik darah dan mengangkut zat seperti hormon, obat, dan bilirubin.
- Globulin – Terbagi menjadi tiga jenis:
- Alpha globulin (termasuk alpha1-antitrypsin, haptoglobin)
- Beta globulin (termasuk transferrin, LDL)
- Gamma globulin (imunoglobulin) (IgA, IgG, IgM)
Tes Protein Electrophoresis memisahkan protein berdasarkan muatan listrik dan ukuran molekul, sehingga dokter dapat mengidentifikasi kelainan seperti monoclonal gammopathy (penanda multiple myeloma).
Jenis Tes Protein Electrophoresis
1. Serum Protein Electrophoresis (SPEP)
SPEP mengukur kadar albumin dan globulin dalam serum darah. Tes ini berguna untuk:
- Mendiagnosis multiple myeloma dan gangguan protein darah lainnya
- Mengevaluasi inflamasi, infeksi, atau penyakit autoimun
- Memantau respons pengobatan
Bagaimana SPEP Bekerja?
- Sampel darah dipapar medan listrik di gel khusus.
- Protein terpisah berdasarkan muatan dan ukuran:
- Albumin bergerak paling cepat.
- Diikuti oleh alpha1, alpha2, beta, dan gamma globulin.
- Pola abnormal menunjukkan penyakit tertentu (misalnya puncak tajam pada gamma globulin = monoclonal gammopathy).
2. Immunofixation Electrophoresis (IFE)
Jika SPEP menunjukkan protein abnormal, IFE digunakan untuk mengidentifikasi jenis imunoglobulin spesifik (misalnya IgG kappa atau lambda).
- Antibodi khusus digunakan untuk "memfiksasi" protein target.
- Berguna untuk membedakan multiple myeloma dari kondisi lain.
3. Total Protein
Mengukur keseluruhan kadar protein dalam darah (albumin + globulin). Kadar abnormal dapat mengindikasikan:
- Peningkatan: Dehidrasi, multiple myeloma.
- Penurunan: Gangguan hati, ginjal, atau malnutrisi.
Nilai Normal Protein Electrophoresis
Komponen Protein | Nilai Normal |
---|---|
Total Protein | 6.0–8.0 g/dL |
Albumin | 3.3–5.5 g/dL (58–74%) |
Alpha1 Globulin | 0.1–0.4 g/dL (2–3.5%) |
Alpha2 Globulin | 0.5–1.0 g/dL (5.4–10.6%) |
Beta Globulin | 0.7–1.2 g/dL (7–14%) |
Gamma Globulin | 0.8–1.6 g/dL (8–18%) |
Interpretasi Hasil Abnormal
Total Protein
Albumin
Globulin Alpha
Globulin Beta
Globulin Gamma
Prosedur Tes Protein Electrophoresis
- Persiapan: Tidak perlu puasa.
- Pengambilan Sampel: Darah diambil dari vena (7 mL).
- Faktor yang Mempengaruhi Hasil:
- Obat (steroid, kontrasepsi oral).
- Vaksinasi baru dapat meningkatkan gamma globulin.
Baca juga : C-Reactive Protein (CRP, hs-CRP): Biomarker Peradangan dan Risiko Kardiovaskular
Protein Electrophoresis (SPEP, IFE, Total Protein) adalah alat diagnostik penting untuk:
- Mendeteksi multiple myeloma dan gangguan protein darah.
- Mengevaluasi peradangan, infeksi, dan penyakit autoimun.
- Memantau perkembangan penyakit dan respons terapi.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment