Mengenal Lebih Dekat Platelet Aggregation Test: Uji Vital untuk Deteksi Gangguan Pembekuan Darah

Table of Contents

 

Mengenal Lebih Dekat Platelet Aggregation Test Uji Vital untuk Deteksi Gangguan Pembekuan Darah

INFOLABMED.COM - Platelet Aggregation Test atau uji agregasi trombosit adalah pemeriksaan laboratorium yang berfungsi untuk mengevaluasi kemampuan trombosit dalam menempel satu sama lain (agregasi). 

Trombosit memainkan peran penting dalam menghentikan perdarahan dengan membentuk sumbat di lokasi cedera pembuluh darah. Pemeriksaan ini penting dalam mendeteksi gangguan pembekuan darah yang dapat berdampak serius bagi kesehatan.

Baca juga : Cara Pemeriksaan Trombosit: Metode Brecker Cronkite dengan Penambahan Methylene Blue

Apa Itu Platelet Aggregation Test?

Saat pembuluh darah mengalami cedera, tubuh akan segera mengaktifkan mekanisme hemostasis untuk mencegah kehilangan darah lebih lanjut. Salah satu mekanisme penting adalah pembentukan sumbat trombosit. 

Untuk itu, dibutuhkan jumlah trombosit yang memadai serta zat pengaktif trombosit (agonis) seperti thrombin dan protein seperti fibrinogen yang membantu trombosit saling menempel.

Dalam uji ini, trombosit pasien dicampur dengan berbagai agonis seperti adenosine diphosphate (ADP), asam arakidonat, kolagen, epinefrin, ristocetin, dan thrombin. 

Setelah trombosit menggumpal, pengukuran dilakukan dengan melihat seberapa banyak cahaya yang bisa melewati larutan plasma. Semakin tinggi agregasi, semakin banyak cahaya yang dapat ditransmisikan.

Nilai Normal

Nilai normal dapat bervariasi tergantung pada reagen yang digunakan oleh laboratorium.

Arti Nilai Abnormal

Peningkatan Agregasi Trombosit:

  • Ateromatosis
  • Hiperkoagulabilitas
  • Hiperlipemia
  • Polisitemia vera

Penurunan Agregasi Trombosit:

  • Afibrinogenemia
  • Gangguan autoimun
  • Sindrom Bernard-Soulier
  • Beta-thalassemia mayor
  • Sirosis hati
  • Glanzmann’s thrombasthenia
  • Purpura trombositopenik idiopatik
  • Makroglobulinemia
  • Gangguan mieloproliferatif
  • Pasca operasi bypass kardiopulmoner
  • Pasca dialisis
  • Skorbut
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Trombositemia
  • Uremia
  • Vaskulitis
  • Penyakit von Willebrand
  • Sindrom Wiskott-Aldrich

Faktor yang Mempengaruhi Hasil

Hasil uji dapat dipengaruhi oleh:

  • Hemolisis, lipemia, hemoglobinemia, atau bilirubinemia dalam sampel darah
  • Obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, heparin, warfarin, dan beberapa antibiotik atau obat penenang yang bisa menurunkan kemampuan agregasi trombosit

Prosedur Uji

Sebelum Tes:

  • Pasien tidak perlu puasa
  • Edukasi diberikan tentang tujuan dan proses pengambilan darah

Selama Tes:

  • Darah sebanyak 7 mL diambil menggunakan tabung dengan tutup biru muda
  • Staf laboratorium menggunakan sarung tangan selama prosedur

Setelah Tes:

  • Tekanan diberikan pada lokasi pengambilan darah selama 3–5 menit
  • Pasien diberi tahu untuk mengawasi tanda-tanda perdarahan lanjutan
  • Jika terjadi perdarahan, pasien diminta segera menekan lokasi dan menghubungi penyedia layanan kesehatan bila tidak terkontrol
  • Sampel darah diberi label dan segera dikirim ke laboratorium untuk analisis

Baca juga : Pemeriksaan Trombosit: Cara Melakukan, Nilai Rujukan, Interpretasi Hasil, dan Pencegahan

Catatan Klinis

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah hematoma di lokasi tusukan, terutama bila waktu perdarahan memanjang.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment