Detil Praktikum Pemeriksaan Urin: Panduan Lengkap Uji Protein, Gula, Keton & Lainnya

Table of Contents

Detil Praktikum Pemeriksaan Urin: Panduan Lengkap Uji Protein, Gula, Keton & Lainnya

INFOLABMED.COM – Pemeriksaan urin merupakan salah satu prosedur laboratorium yang penting untuk mendeteksi berbagai kondisi medis. 

Artikel ini akan membahas secara detail langkah-langkah praktikum pemeriksaan urin meliputi uji protein, gula, keton, pigmen empedu, garam empedu, mikroskopis, serta tes kehamilan.

Baca juga : Mengenal Tes Bilirubin dalam Urin: Deteksi Dini Penyakit Hati

1. Deteksi Protein dalam Urin (Metode Panas dan Asam Asetat)

Prosedur:

  1. Saring atau sentrifus urin yang keruh
  2. Isi tabung reaksi kecil dengan urin jernih hingga 2/3 bagian
  3. Panaskan bagian atas urin dengan api sambil memiringkan tabung (bagian bawah sebagai kontrol)
  4. Jika muncul kekeruhan, tambahkan 1-2 tetes asam asetat 3-5%
  5. Panaskan kembali
  6. Interpretasi hasil:
    • Negatif: Tidak ada kekeruhan
    • Trace: Kekeruhan sangat ringan
    • 1+: Kekeruhan jelas tanpa flokulasi
    • 2+: Kekeruhan tebal berbutir
    • 3+: Kekeruhan padat dengan flokulasi
    • 4+: Endapan menggumpal seperti dadih

2. Deteksi Gula dalam Urin (Tes Benedict)

Prosedur:

  1. Pipet 5 ml reagen Benedict ke tabung reaksi
  2. Tambahkan 8 tetes urin
  3. Panaskan di atas api 1-2 menit atau rendam dalam air mendidih 5 menit
  4. Dinginkan di air keran
  5. Interpretasi warna:
    • Biru: Negatif
    • Hijau: Trace
    • Hijau + endapan kuning: 0.5%
    • Kuning: 1%
    • Oranye: 1.5%
    • Merah bata: ≥2%

3. Deteksi Badan Keton (Tes Rothera)

Prosedur:

  1. Masukkan 5 ml urin ke tabung reaksi
  2. Tambahkan amonium sulfat hingga jenuh
  3. Tambahkan sedikit natrium nitroprusida
  4. Teteskan amonia perlahan di sisi tabung
  5. Hasil positif: Muncul cincin ungu di batas lapisan

4. Deteksi Pigmen Empedu (Tes Fouchet)

Prosedur:

  1. Campur 5 ml urin + 2 ml barium klorida
  2. Saring dengan kertas saring
  3. Teteskan reagen Fouchet pada endapan
  4. Hasil positif: Warna hijau/biru (menandakan bilirubin)

5. Deteksi Garam Empedu (Tes Hay)

Prosedur:

  1. Tuang 2 ml urin ke tabung reaksi
  2. Taburkan serbuk belerang halus
  3. Amati tanpa dikocok
  4. Hasil positif: Serbuk tenggelam (menandakan garam empedu)

6. Pemeriksaan Mikroskopis Urin

Prosedur:

  1. Sentrifus urin 1500-2500 rpm selama 5 menit
  2. Buang supernatant, aduk endapan
  3. Teteskan pada objek glass, tutup dengan cover glass
  4. Amati di mikroskop (perbesaran rendah & tinggi)
  5. Identifikasi sedimen (leukosit, eritrosit, silinder, kristal)

Baca juga : Chemical Examination of Urine: Deteksi Penyakit Melalui Pemeriksaan Kimia Urin

7. Tes Kehamilan (hCG dalam Urin)

Prosedur:

  1. Buka kemasan test card
  2. Tambahkan 3 tetes urin ke jendela sampel
  3. Hasil positif: Muncul 2 garis berwarna (test & control)

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment