Blood Glucose Estimation: Pentingnya Memantau Kadar Gula Darah untuk Kesehatan
INFOLABMED.COM – Blood glucose estimation adalah proses pengukuran kadar gula dalam darah yang penting untuk mendiagnosis dan mengelola kondisi seperti diabetes melitus.
Kadar glukosa darah yang normal berkisar antara 80-120 mg%, dan ketidakseimbangannya dapat menyebabkan hiperglikemia (kadar gula tinggi (>120 mg%)) atau hipoglikemia (kadar gula rendah(<80 mg%)).
Baca juga : Pemeriksaan Glukosa Dengan Point Of Care Testing (POCT)
Pentingnya Memantau Kadar Gula Darah
Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, gangguan metabolisme seperti diabetes dapat menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol. Ada dua jenis diabetes:
- Diabetes Tipe 1 (Insulin-dependent)
- Diabetes Tipe 2 (Non-insulin dependent)
Faktor gaya hidup seperti obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko diabetes. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:
- Kerusakan saraf (neuropati)
- Gangguan ginjal (nefropati)
- Masalah penglihatan (retinopati)
Metode Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Beberapa metode yang digunakan untuk blood glucose estimation meliputi:
- Metode GOD-POD (Glucose Oxidase-Peroxidase) – Metode enzimatik yang spesifik dan akurat standar di laboratorium klinis.
- Metode Hexokinase – Juga sangat akurat untuk mengukur glukosa dalam darah digunakan sebagai referensi.
- Glukometer – Alat portabel untuk memantau gula darah di rumah menggunakan sampel darah kecil hasil instan dalam satuan mg/dL.
Jenis Sampel untuk Pemeriksaan
- Fasting Blood Sugar – Diambil setelah puasa 12 jam, nilai normal: 70-100 mg/dL
- Post-Prandial Blood Sugar – Diambil 2 jam setelah makan (porsi nya seperti biasa), nilai normal: <140 mg/dL
- Random Blood Sugar – Diambil kapan saja tanpa puasa, nilai normal: <200 mg/dL
Sampel darah yang ideal adalah plasma atau serum karena lebih stabil dengan tambahan natrium fluorida (NaF) untuk mencegah glikolisis.
Tes Toleransi Glukosa (GTT) dan HbA1C
- Glucose Tolerance Test (GTT) Adalah kemampuan tubuh dalam mengelola tambahan glukosa dan digunakan untuk mendiagnosis prediabetes dan diabetes dengan memantau respons tubuh terhadap asupan glukosa. Kadar glukosa darah normal saat puasa berkisar antara 70-110 mg% dan kembali stabil dalam 2 jam setelah makan. Tes Toleransi Glukosa Oral (GTT) digunakan untuk mendiagnosis pradiabetes dan diabetes, dengan pasien mengonsumsi 75 gram glukosa dalam 200-250 ml air, lalu kadar gula darah dan urin diperiksa secara berkala selama 2½ jam. Pada individu dengan toleransi glukosa normal, kadar gula darah kembali ke level normal dalam 1 jam, tanpa adanya gula dalam urin. Sebaliknya, pada penderita diabetes, kadar gula puasa lebih tinggi dari normal, nilai puncak melampaui ambang ginjal, dan gula dapat ditemukan dalam sampel urin.
Glucose Challenge Test (GCT) Digunakan untuk mengevaluasi respons tubuh terhadap peningkatan kadar gula darah. Pasien mengonsumsi 50 gram glukosa dalam 200-250 ml air, lalu sampel darah diperiksa 1 jam setelahnya. Individu dengan metabolisme normal mampu mempertahankan kadar glukosa yang stabil. Tes ini terutama digunakan selama kehamilan untuk skrining diabetes gestasional.
Baca juga : Pemeriksaan Gula Darah (Serum) [Metode Glukosa oksidase/peroksidase (GOD-PAP)] - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
- HbA1C Terbentuk melalui reaksi nonenzimatik antara hemoglobin dan glukosa dalam eritrosit. Tes ini digunakan untuk menilai kontrol gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir pada pasien diabetes.
- Kisaran normal: 4% - 5,6% (tidak diabetes)
- Peningkatan risiko diabetes: 5,7% - 6,4%
- Diabetes: ≥6,5%
Tes HbA1c dilakukan dengan metode kromatografi, uji imun lateks, atau uji enzimatik untuk memastikan akurasi hasil.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment