Mengenal Lung Scan (Ventilation/Perfusion Scan, V/Q Scan): Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Emboli Paru

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Lung Scan atau Ventilation/Perfusion Scan (V/Q Scan) adalah pemeriksaan medis penting yang digunakan untuk mendeteksi emboli paru (pulmonary embolism/PE) serta menilai aliran darah (perfusi) dan aliran udara (ventilasi) di paru-paru. 

Pemeriksaan ini sangat krusial, terutama bagi pasien dengan gejala gangguan pernapasan atau dugaan adanya sumbatan di pembuluh darah paru.

Baca juga : Mengenal Prosedur Lung Biopsy: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Kanker Paru

Apa Itu Lung Scan?

Lung Scan terdiri dari dua bagian: Perfusion Scan dan Ventilation Scan. Pada Perfusion Scan, pasien akan disuntikkan zat radioaktif (radiopharmaceutical) melalui pembuluh darah vena perifer.

 Zat ini akan menyebar melalui aliran darah ke paru-paru. Kamera khusus kemudian merekam distribusi zat tersebut di jaringan paru untuk mendeteksi area yang mengalami gangguan aliran darah.

Sementara itu, Ventilation Scan dilakukan dengan cara pasien menghirup gas radioaktif (seperti krypton 85 atau xenon 133) melalui masker. 

Gas ini akan menyebar ke dalam paru-paru dan memungkinkan kamera merekam pola ventilasi.

Indikasi dan Tujuan Pemeriksaan

Lung Scan dilakukan untuk:

• Mendeteksi emboli paru (PE)
• Menilai distribusi aliran darah di paru-paru
• Menentukan adanya gangguan ventilasi seperti COPD, asma, pneumonia, atau tuberkulosis

Penurunan penyerapan zat radioaktif saat perfusion scan bisa menunjukkan gangguan aliran darah. 

Jika penurunan ini bersifat lokal dengan ventilasi yang normal, maka kemungkinan besar disebabkan oleh emboli paru. 

Sebaliknya, penurunan uptake gas pada ventilation scan bisa mengindikasikan gangguan jalan napas seperti COPD atau pneumonia.

Prosedur Pemeriksaan

Sebelum Pemeriksaan:

• Pasien akan mendapatkan penjelasan tentang prosedur, termasuk kenyamanan dan risiko minimal.
• Tidak diperlukan puasa kecuali jika pasien akan disedasi.
• Pasien harus menandatangani formulir persetujuan.

Selama Pemeriksaan:

• Radiopharmaceutical disuntikkan ke dalam vena.
• Pasien akan diminta untuk berbaring diam di meja pemeriksaan.
• Kamera akan merekam dari berbagai posisi tubuh.
• Untuk bagian ventilasi, pasien akan menghirup gas radioaktif dan hasilnya direkam oleh kamera.

Setelah Pemeriksaan:

• Lokasi suntikan diperiksa untuk memastikan tidak ada reaksi.
• Ibu menyusui disarankan tidak menyusui selama 3 hari setelah prosedur.
• Dihimbau untuk banyak minum guna mempercepat pengeluaran zat radioaktif dari tubuh.
• Temuan abnormal akan dilaporkan kepada dokter yang menangani.

Nilai Normal dan Abnormal

Nilai Normal:
Distribusi zat radioaktif yang merata pada perfusion dan ventilation scan.

Nilai Abnormal Dapat Mengindikasikan:

• Emboli paru
• Pneumonia
• Asma
• Bronkitis
• COPD
• Tumor paru
• TBC
• Atelektasis

Bukti Klinis dan Rekomendasi Praktik

Menurut American College of Emergency Physicians, pada pasien dengan kemungkinan rendah hingga sedang terhadap PE:

• Perfusion scan yang normal cukup untuk menyingkirkan PE yang signifikan secara klinis.
• Jika hasil V/Q scan tidak diagnostik, tes alternatif seperti D-dimer negatif atau CT spiral toraks bisa digunakan.

Kontraindikasi Pemeriksaan

• Wanita hamil
• Wanita menyusui
• Pasien yang tidak kooperatif (misalnya karena usia, status mental, atau nyeri)

Lung Scan merupakan alat diagnostik yang sangat membantu dalam mengidentifikasi emboli paru dan gangguan ventilasi.

Baca juga : Mengenal Tes Alpha1-Antitrypsin (AAT): Pentingnya Deteksi Dini untuk Kesehatan Paru dan Hati

Prosedurnya relatif aman, minim invasif, dan memberikan informasi penting untuk diagnosis penyakit paru.

Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***