Mengenal Tes Alpha1-Antitrypsin (AAT): Pentingnya Deteksi Dini untuk Kesehatan Paru dan Hati
INFOLABMED.COM - Alpha1-Antitrypsin (AAT) adalah protein yang diproduksi oleh hati dan berfungsi melindungi jaringan tubuh dari kerusakan oleh enzim proteolitik, terutama di paru-paru.
Defisiensi AAT dapat bersifat herediter atau didapat, yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan hati serius.
Baca juga : Perbedaan Penentuan Pemeriksan C-reactive protein (CRP) Vs high-sensitivity CRP (hs-CRP)
Tes AAT menjadi penting untuk mendeteksi kadar protein ini dalam darah, sehingga memungkinkan diagnosis dan penanganan dini.
Deskripsi Tes
Tes AAT mengukur kadar Alpha1-Antitrypsin dalam darah. Protein ini mencegah kerusakan jaringan oleh enzim proteolitik yang dapat merusak jaringan seperti paru-paru.
Defisiensi AAT, baik herediter maupun didapat, dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru, mengakibatkan emfisema berat pada usia muda.
Nilai Normal
Rentang nilai normal AAT dalam darah adalah 85–213 mg/dL (20–60 μmol/L).
Penting untuk dicatat bahwa kadar AAT dapat meningkat selama kondisi inflamasi akut, infeksi, kehamilan, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti estrogen dan kontrasepsi oral.
Makna Nilai Abnormal
Peningkatan Kadar AAT: Dapat terjadi pada gangguan inflamasi akut, kanker, gangguan inflamasi kronis, penyakit hati kronis, hepatitis, infeksi, kehamilan, stres, lupus eritematosus sistemik, dan infeksi tiroid.
Penurunan Kadar AAT: Menunjukkan defisiensi AAT, yang dapat menyebabkan emfisema, penyakit hati kronis, malnutrisi, sindrom nefrotik, dan kerusakan hati berat.
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Abnormal
Penggunaan obat-obatan seperti estrogen, kontrasepsi oral, dan steroid dapat meningkatkan kadar AAT.
Oleh karena itu, penting untuk memberitahu dokter mengenai penggunaan obat-obatan sebelum menjalani tes.
Prosedur Tes
Persiapan: Tidak diperlukan puasa sebelum tes, kecuali pada pasien dengan hiperlipidemia yang disarankan berpuasa 8–10 jam sebelum tes.
Pengambilan Sampel: Sampel darah 7 mL diambil menggunakan tabung koleksi bertutup merah. Petugas medis akan menggunakan sarung tangan selama prosedur.
Setelah Tes: Tekanan diberikan pada lokasi venipuntur untuk mencegah perdarahan, kemudian diterapkan perban dan area tersebut dipantau. Sampel diberi label dan dikirim ke laboratorium untuk analisis.
Intervensi dan Implikasi
Sebelum Tes: Jelaskan tujuan tes kepada pasien dan kebutuhan pengambilan sampel darah. Pastikan pasien memahami bahwa tidak diperlukan puasa kecuali ada kondisi tertentu.
Setelah Tes: Laporkan temuan abnormal kepada penyedia layanan kesehatan utama untuk evaluasi dan tindak lanjut lebih lanjut.
Pentingnya Deteksi Dini
Pasien dengan defisiensi AAT perlu diberi edukasi untuk menghindari merokok dan pekerjaan dengan paparan polutan udara.
Baca juga : Rematik Tidak Sama dengan Asam Urat
Konseling genetik juga disarankan bagi pasien dengan hasil tes positif, dan anggota keluarga lainnya juga sebaiknya menjalani pemeriksaan serupa.
Dengan memahami pentingnya Tes Alpha1-Antitrypsin, individu dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan paru-paru dan hati mereka, serta mencegah komplikasi serius di masa mendatang.***
Post a Comment