Mengenal Prosedur Lung Biopsy: Pemeriksaan Penting untuk Deteksi Kanker Paru
INFOLABMED.COM - Lung biopsy atau biopsi paru adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengambil sampel jaringan paru-paru guna pemeriksaan histologis.
Meskipun berbagai tes seperti foto rontgen dada, CT scan, dan bronkoskopi dapat membantu mengidentifikasi adanya lesi pada paru-paru, hanya melalui biopsi jaringan dapat dipastikan apakah suatu massa bersifat jinak atau ganas.
Baca juga : Mengenal Tes Alpha1-Antitrypsin (AAT): Pentingnya Deteksi Dini untuk Kesehatan Paru dan Hati
Apa Itu Lung Biopsy?
Lung biopsy merupakan tindakan invasif yang dilakukan untuk mendapatkan sampel jaringan paru-paru.
Salah satu metode yang umum digunakan adalah needle biopsy, yaitu pengambilan sampel dengan jarum melalui dinding dada.
Prosedur ini penting untuk menegakkan diagnosis berbagai kondisi, termasuk adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel kecil (oat cell), granuloma, infeksi paru, dan sarkoidosis.
Persiapan Sebelum Biopsi
Sebelum prosedur dilakukan, pasien perlu menjalani beberapa persiapan, antara lain:
- Menjalani pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada dan tes pembekuan darah (waktu protrombin, jumlah trombosit, waktu tromboplastin parsial).
- Puasa setelah tengah malam sebelum prosedur.
- Mendapatkan penjelasan mengenai prosedur dan menandatangani formulir persetujuan.
- Vital sign dasar akan dicatat.
- Pasien diinformasikan bahwa meskipun anestesi lokal digunakan, mungkin akan ada rasa nyeri saat jarum menyentuh jaringan paru. Pasien juga diingatkan untuk tidak bergerak atau batuk selama prosedur berlangsung.
Langkah-Langkah Prosedur Lung Biopsy
- Pasien duduk dengan lengan disangga di atas meja.
- Kulit dibersihkan dan disterilkan.
- Anestesi lokal diberikan pada area insisi.
- Jarum biopsi dimasukkan melalui dinding dada menuju jaringan paru yang ditargetkan.
- Sampel jaringan diambil, sebagian dimasukkan ke dalam larutan formaldehida untuk pemeriksaan histologi, dan sisanya untuk studi mikrobiologis.
- Setelah pengambilan sampel, tekanan diberikan pada lokasi insisi dan ditutup dengan perban steril.
- Sepanjang prosedur, tenaga medis menggunakan sarung tangan steril.
Perawatan Setelah Biopsi
- Pasien dibantu ke posisi semi-Fowler.
- Tanda vital, suara napas, dan kondisi luka dipantau setiap 15-30 menit sampai stabil.
- Diawasi tanda-tanda komplikasi seperti pneumotoraks atau hemotoraks, yang ditandai dengan napas cepat dangkal, nyeri dada, batuk berdarah, dan suara napas yang hilang di area tertentu.
- Tanda-tanda infeksi juga harus diwaspadai, termasuk demam, nyeri dada, dahak kuning, dan suara napas abnormal.
- Pemberian analgesik dilakukan sesuai kebutuhan serta dukungan emosional diberikan selama pasien menunggu hasil.
- Rontgen dada pascaprosedur dilakukan untuk mendeteksi komplikasi.
Waspadai Risiko dan Kontraindikasi
Meskipun lung biopsy sangat membantu dalam diagnosis, prosedur ini memiliki potensi komplikasi seperti perdarahan, infeksi, hemotoraks, dan pneumotoraks.
Baca juga : Chest X-ray (CXR, Chest Radiography): Teknik, Indikasi, dan Hasil Pemeriksaan
Pasien dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menjalani prosedur ini:
- Gangguan pembekuan darah
- Hipoksia, hipertensi pulmonal, atau penyakit jantung dengan cor pulmonale
- Hiperinflasi paru
- Tidak mampu mengikuti instruksi selama pemeriksaan
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment