Mengenal Pemeriksaan Helicobacter Pylori (H. Pylori): Jenis Tes, Makna Hasil, dan Prosedur Lengkapnya
INFOLABMED.COM - Helicobacter pylori (H. pylori) merupakan bakteri yang sangat umum dan biasanya hidup di dalam lambung manusia.
Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, infeksi kronis dari bakteri ini dapat menyebabkan berbagai kondisi serius seperti gastritis kronis, penyakit tukak lambung, kanker lambung, dan limfoma jaringan limfoid terkait mukosa (mucosa-associated lymphoid tissue atau MALT).
Baca juga : Helicobacter pylori IgG: Deteksi Dini Infeksi Bakteri Penyebab Penyakit Lambung
Kelompok dengan Risiko Tinggi Infeksi H. pylori
Di Amerika Serikat, prevalensi infeksi H. pylori pada 1990-an berkisar antara 30% hingga 40%.
Meskipun telah mengalami penurunan, kelompok dengan kemungkinan infeksi lebih tinggi meliputi:
- Masyarakat Afrika-Amerika dan Hispanik/Latino
- Imigran dari negara berkembang
- Orang dengan status sosial ekonomi rendah
- Suku asli Amerika dari Alaska
- Orang yang berusia di atas 50 tahun
Jenis Pemeriksaan H. pylori
1. Tes Serologi (Darah)
Tes ini mendeteksi antibodi IgG spesifik terhadap H. pylori. Hasil positif dapat menunjukkan:
- Infeksi aktif
- Infeksi di masa lalu yang mungkin sudah sembuh
Namun, karena antibodi IgG dapat tetap berada dalam darah meskipun infeksi telah hilang, sensitivitasnya hanya 85% untuk infeksi aktif.
Tes IgM dan IgA dapat meningkatkan sensitivitas, namun tetap memiliki keterbatasan dalam menentukan infeksi aktif saat ini.
2. Tes Antigen Feses
Tes ini menggunakan metode ELISA untuk mendeteksi antigen H. pylori dalam sampel feses. Tes ini:
- Sensitivitas: 93,1% untuk infeksi aktif
- Membutuhkan 0,5 mL feses padat dalam wadah steril
3. Urea Breath Test
Pasien menelan kapsul urea yang dilabeli isotop. Jika H. pylori ada di lambung, akan dihasilkan karbon dioksida berlabel yang dapat terdeteksi di napas. Prosedur ini:
- Sensitivitas: 94,7%
- Pasien berpuasa 1 jam sebelum tes
- Tidak boleh mengonsumsi antibiotik, PPI, atau bismut 2 minggu sebelumnya
- Napas dikumpulkan selama 20 menit dalam kantong atau kartu khusus
Interpretasi Hasil Tes
Jenis Hasil | Makna |
---|---|
IgG Positif | Infeksi aktif atau masa lalu |
Tes Feses atau Napas Positif | Infeksi H. pylori aktif |
Faktor yang Mempengaruhi Hasil
- Konsumsi antibiotik, proton-pump inhibitors (PPI), atau bismuth dalam 2 minggu sebelum tes dapat menyebabkan hasil negatif palsu, terutama pada urea breath test.
Prosedur Tes
Sebelum Tes
- Jelaskan tujuan tes pada pasien
- Tidak perlu puasa untuk tes darah atau feses
- Puasa 1 jam untuk urea breath test
- Hentikan penggunaan antibiotik, PPI, dan bismuth selama 2 minggu
Selama Tes
- Gunakan sarung tangan saat menangani sampel
- Darah: Ambil 7 mL darah menggunakan tabung tutup merah
- Feses: Kumpulkan feses dalam wadah steril
- Napas: Pasien menelan kapsul urea, lalu sampel napas dikumpulkan
Baca juga : Gastritis: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Setelah Tes
- Tes darah: Tekan dan balut area suntikan
- Semua tes: Labeli dan kirim sampel ke laboratorium
- Hasil abnormal dilaporkan ke dokter
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment