Mengenal Tes Tourniquet: Metode Sederhana untuk Deteksi Dini Demam Berdarah

Table of Contents

 

Mengenal Tes Tourniquet Metode Sederhana untuk Deteksi Dini Demam Berdarah

INFOLABMED.COM - Tes Tourniquet, dikenal juga sebagai uji kerapuhan kapiler atau Tes Rumpel-Leede, adalah metode diagnostik klinis yang digunakan untuk menilai kerapuhan kapiler dan kecenderungan perdarahan pada pasien. 

Tes Tourniquete sederhana, murah, dan direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai alat bantu dalam diagnosis dini demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga : Uji Demam Berdarah

Apa itu Tes Tourniquet?

Tes Tourniquet dilakukan dengan mengikat manset tekanan darah pada lengan atas pasien dan menggembungkannya ke titik tengah antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama lima menit. 

Setelah manset dilepas, area di bawahnya diperiksa untuk melihat adanya petekie, yaitu bintik-bintik perdarahan kecil di bawah kulit.

 Kehadiran petekie menunjukkan kerapuhan kapiler yang dapat terkait dengan kondisi seperti trombositopenia atau infeksi DBD.

Prosedur Pelaksanaan Tes Tourniquet

  1. Persiapan Alat dan Bahan:

    • Sphygmomanometer (alat pengukur tekanan darah)
    • Stopwatch atau jam tangan
    • Penggaris
    • Alat tulis
  2. Langkah Kerja:

    • Periksa lengan bawah, tangan, dan jari pasien untuk memastikan tidak ada petekie sebelum tes.
    • Pasang manset tekanan darah di lengan atas dan ukur tekanan darah pasien.
    • Gembungkan manset ke tekanan yang dihitung sebagai titik tengah antara tekanan sistolik dan diastolik (misalnya, jika tekanan darah 100/70 mmHg, maka tekanan manset adalah 85 mmHg).
    • Pertahankan tekanan ini selama 5 menit.
    • Setelah 5 menit, lepaskan manset dan tunggu selama 2-5 menit.
    • Periksa area di bawah fossa antekubital atau volar lengan bawah untuk melihat adanya petekie.
    • Buat lingkaran dengan diameter 5 cm atau 1 inci persegi pada area tersebut dan hitung jumlah petekie di dalamnya.
  3. Interpretasi Hasil:

    • Tes dianggap positif jika terdapat 10 atau lebih petekie per inci persegi.
    • Hasil positif menunjukkan kerapuhan kapiler yang dapat berkaitan dengan trombositopenia atau infeksi DBD.

Pentingnya Tes Tourniquet dalam Diagnosis DBD

Tes Tourniquet memegang peran penting dalam deteksi dini DBD, terutama selama fase awal demam yang berlangsung 2-7 hari. 

Meskipun hasil tes ini tidak spesifik untuk DBD, keberadaan petekie dapat menjadi indikator awal yang mendorong pemeriksaan lanjutan dan penanganan lebih cepat. 

Baca juga ; Demam Berdarah Dengue [Gejala, Pencegahan, Pemeriksaan Laboratorium]

Selain itu, tes ini juga berguna untuk menilai kondisi lain yang mempengaruhi kerapuhan kapiler, seperti trombositopenia dan gangguan pembekuan darah lainnya.

Dengan memahami dan mengimplementasikan Tes Tourniquet secara tepat, tenaga medis dapat meningkatkan akurasi diagnosis dan memberikan perawatan yang lebih baik bagi pasien yang berisiko mengalami perdarahan atau infeksi serius seperti DBD.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment