Mengenal Tes Anti-DNA Antibody (Anti-ds-DNA Antibody): Pentingnya dalam Diagnosis Penyakit Autoimun

Table of Contents

 

Mengenal Tes Anti-DNA Antibody (Anti-ds-DNA Antibody) Pentingnya dalam Diagnosis Penyakit Autoimun

INFOLABMED.COM - Tes Anti-DNA Antibody (Anti-ds-DNA Antibody) adalah pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap DNA untai ganda dalam tubuh. 

Kehadiran Anti-DNA Antibody (Anti-ds-DNA Antibody) sering dikaitkan dengan penyakit autoimun, terutama lupus eritematosus sistemik (SLE)

Baca juga : Uji Antinuclear Antibody (ANA) dan Kaitannya dengan Penyakit Autoimun

Anti-DNA Antibody (Anti-ds-DNA Antibody) dapat membentuk kompleks antigen-antibodi yang berkontribusi pada kerusakan jaringan, sehingga tes ini menjadi penting dalam diagnosis serta pemantauan perkembangan SLE.

Nilai Normal Tes Anti-DNA Antibody

Hasil tes dapat berbeda tergantung metode yang digunakan, yaitu:

  • Metode Imunofluoresensi: Negatif pada pengenceran 1:10
  • Metode ELISA:
    • Negatif: <50 IU/mL
    • Batas Ambang: 50–60 IU/mL
    • Positif: >60 IU/mL
  • Metode Enzim Immunoassay:
    • Negatif: <100 IU/mL
    • Batas Ambang: 100–300 IU/mL
    • Positif: >300 IU/mL

Interpretasi Nilai Abnormal

Peningkatan kadar antibodi anti-dsDNA dapat mengindikasikan berbagai kondisi autoimun, termasuk:

  • Lupus nefritis
  • Myasthenia gravis
  • Artritis reumatoid
  • Sklerosis
  • Sindrom Sjögren
  • Lupus eritematosus sistemik (SLE)

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes

Beberapa faktor dapat menyebabkan perubahan pada hasil tes, antara lain:

  • Hemolisis sampel darah, yang dapat mengubah hasil pemeriksaan.
  • Obat-obatan tertentu, seperti hidralazin dan prokainamid, dapat meningkatkan kadar antibodi anti-DNA.

Prosedur Tes Anti-DNA Antibody

Persiapan Sebelum Tes:

  • Pasien sebaiknya menjalani puasa semalaman sebelum pengambilan sampel darah.
  • Informasikan kepada pasien mengenai tujuan tes dan prosedur pengambilan sampel darah.

Selama Pengambilan Sampel:

  • Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan tabung koleksi bertutup merah.
  • Sampel darah yang dibutuhkan sekitar 7 mL.
  • Petugas medis mengenakan sarung tangan selama prosedur untuk menjaga kebersihan.

Setelah Pengambilan Sampel:

  • Tekanan diberikan pada lokasi pengambilan darah untuk mencegah perdarahan.
  • Area bekas venipunktur diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada komplikasi.
  • Sampel darah diberi label dengan benar dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Peringatan Klinis

  • Pasien dengan kondisi imunokompromais lebih rentan terhadap infeksi di lokasi pengambilan darah.
  • Penting untuk mengajarkan pasien agar segera melaporkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, atau demam setelah prosedur.

Baca juga : Cara Pemeriksaan Lupus : Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Tes Anti-DNA Antibody (Anti-ds-DNA Antibody) adalah alat diagnostik yang sangat penting dalam mendeteksi dan memantau penyakit autoimun, terutama SLE. 

Dengan memahami prosedur, hasil, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tes ini, tenaga medis dapat memberikan perawatan terbaik bagi pasien.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment