Keracunan Salmonella: Kasus di Cianjur dan Kutai Kartanegara

Table of Contents

 

Keracunan Salmonella Kasus di Cianjur dan Kutai Kartanegara

INFOLABMED.COM - Keracunan makanan akibat bakteri Salmonella menjadi perhatian serius, terutama setelah beberapa insiden keracunan massal di Indonesia. 

Salah satu kasus terbaru terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di mana puluhan warga dari dua desa di Kecamatan Ciranjang diduga mengalami keracunan akibat bakteri Salmonella

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya, penyebab keracunan ini diduga berasal dari makanan yang dimasak secara tidak higienis. 

Penggunaan air isi ulang untuk mencuci bahan makanan juga menambah risiko kontaminasi.

Baca juga : Studi: Botol Minum Dapat Menampung Bakteri 40.000 Kali Lebih Banyak dari Dudukan Toilet

Kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, di mana 255 warga mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi kotak. 

Hasil laboratorium menunjukkan bahwa bakteri Salmonella dari telur bumbu merah dalam nasi kotak tersebut menjadi penyebab keracunan massal ini.

Insiden seperti ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dalam pengolahan makanan.

Apa Itu Salmonella?

Salmonella adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan keracunan makanan. Infeksi ini dikenal sebagai salmonellosis dan biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. 

Salmonella hidup di usus manusia, hewan, dan unggas, dan dapat menyebar melalui berbagai cara, terutama melalui konsumsi makanan yang tidak diolah dengan benar.

Penyebab Keracunan Salmonella

Ada beberapa cara penularan bakteri Salmonella, terutama melalui makanan yang terkontaminasi. Berikut adalah beberapa makanan yang sering menjadi sumber kontaminasi:

  1. Daging mentah dan unggas setengah matang: Termasuk ayam, burung, bebek, sapi, babi, dan kalkun.
  2. Makanan laut: Terutama jika diambil dari perairan yang terkontaminasi.
  3. Telur mentah: Ayam yang terinfeksi Salmonella dapat menghasilkan telur yang terkontaminasi.
  4. Produk susu yang tidak dipasteurisasi: Termasuk susu, keju lunak, es krim, dan yogurt.
  5. Buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci: Kontaminasi dapat terjadi melalui tanah atau air yang tercemar.
  6. Makanan olahan: Seperti nugget ayam dan selai kacang.

Selain makanan, penularan bakteri ini juga bisa terjadi karena kebersihan yang buruk, seperti jarang mencuci tangan atau kontak langsung dengan hewan peliharaan yang membawa bakteri.

Baca juga : Apa yang Terjadi Ketika Anda Banyak Makan Daging?

Gejala Infeksi Salmonella

Infeksi Salmonella biasanya menimbulkan gejala yang menyerupai gastroenteritis, dengan masa inkubasi sekitar beberapa jam hingga dua hari setelah terpapar bakteri. Beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Demam
  • Kram perut
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Darah dalam tinja

Gejala ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari, dan diare dapat berlangsung hingga 10 hari. 

Bagi kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, infeksi ini dapat sembuh tanpa pengobatan khusus, meskipun beberapa orang mungkin memerlukan perawatan medis jika gejalanya parah.

Pengobatan Keracunan Salmonella

Sebagian besar kasus keracunan Salmonella dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu, asalkan penderitanya memiliki kekebalan tubuh yang cukup baik.

 Pengobatan utamanya adalah menjaga agar tidak terjadi dehidrasi dengan mengonsumsi banyak cairan, terutama jika mengalami diare.

Namun, jika gejala semakin parah, seperti diare berkepanjangan, demam tinggi, atau ada darah dalam tinja, disarankan segera memeriksakan diri ke dokter.

 Pemeriksaan lanjutan seperti tes tinja dan urin akan dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis.

 Pada kasus yang lebih serius, dokter mungkin meresepkan obat antibiotik atau antidiare.

Jika infeksi tidak ditangani dengan baik, komplikasi serius seperti robekan pada dinding usus dapat terjadi, yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut.

Pencegahan Keracunan Salmonella

Pencegahan keracunan Salmonella dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan lingkungan. 

Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk mencegah infeksi Salmonella:

  1. Memasak makanan dengan suhu yang tepat: Pastikan daging, unggas, dan makanan laut dimasak dengan suhu internal minimal 73,8°C (165°F).
  2. Hindari konsumsi susu dan produk susu mentah: Selalu pastikan produk susu yang dikonsumsi telah dipasteurisasi.
  3. Hindari telur mentah atau setengah matang: Simpan telur di dalam lemari es dan hindari mengonsumsi telur yang sudah retak.
  4. Cuci bersih bahan makanan: Selalu cuci bersih sayuran, buah-buahan, dan bahan makanan lainnya sebelum diolah.
  5. Jaga kebersihan peralatan dapur: Cuci bersih talenan, pisau, dan peralatan lainnya setelah digunakan untuk menangani makanan mentah.
  6. Cuci tangan dengan sabun: Selalu cuci tangan setelah memegang hewan peliharaan, memegang makanan mentah, atau setelah kontak dengan kotoran.

Keracunan Salmonella adalah ancaman kesehatan yang bisa menyerang siapa saja. 

Meskipun gejalanya bisa sembuh dalam beberapa hari, penting untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan untuk mencegah infeksi. 

Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan, Anda dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella.***


    Rekomendasi Tautan Eksternal:

    Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.

    Infolabmed
    Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

    Post a Comment