Pemeriksaan Bakteri Metode Tetesan Tegak

Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak bakteri dapat didasari oleh ada atau tidaknya alat gerak. Dengan begitu pergerakan bakteri dapat digolongkan dalam bakteri yang bersifat motil dan bersifat non motil. Bakteri motil mempunyai alat gerak berupa flagel, karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Flagel bergerak dengan cara memutar. Untuk bakteri yang tidak memiliki alat gerak umumnya bergerak secara menggelinding (meluncur) dan akan bergerak bila ada kontak terhadap benda padat (Dakuni, 2001). 

Pemeriksaan Bakteri Metode Tetesan Tegak


Flagela merupakan struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk  flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran seluntuk membentuk motor yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk yang umum dijumpai meliputi:

  1. Monopolar monotrikha : bakteri memiliki satu flagel yang berada disalah satu ujung sel.
  2. Monopolar Lofotrikha : bakteri memiliki banyak flagelyang ditemukan pada salah satu kutub sel.
  3. Bipolar amfitrika : memiliki flagel pada kedua kutubnya dengan jumlah lebihdari satu.
  4. Peritrikha : bakteri mempunyai flagel yang tersebar pada seluruh bagian selnya.


Tidak semua bakteri mempunyai daya motilitas, ada bakteri yang tidak mempunyai alat gerak yaitu flagel sehingga berdasarkan letak dan jumlah flagel pada sel bakteri, jenis ini digolongkan dalam bakteri atrik (Dwidjoseputro, 1978). Bila bakteri tidak menunjukkan gerakan yang cepat dan perpindahan tempat saat diamati. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa gerakan yang terjadi adalah gerak Brown ( gerakan yang terjadi pada bakteri akibat adanya energi kinetik). Pada gerak Brown semua organisme bergetar dengan laju yang sama dan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain, sedangkan bakteri yang motil terus-menerus bergerak kearah tertentu (Wesley & Wheeler, 1988).


Alat dan Bahan  Pemeriksaan Bakteri Metode Tetesan Tegak

- Alat :
  • Ose
  • Bunsen
  • Objek glass
  • Deck glass
  • Mikroskop
- Bahan : air rendaman jerami

Tujuan :  - mengetahui gerakan dari bakteri

             - memahami bentuk bakteri


Prinsip Pemeriksaan Bakteri Metode Tetesan Tegak

Prinsip pemeriksaan sampel ditetesi pada objek glass, ditutup dengan cover glass, dn diamati dibawah mikroskop.



Cara Kerja  Pemeriksaan Bakteri Metode Tetesan Tegak

  1. Sediakan objek glass yang bersih dan bebas lemak
  2. Ose disteril dengan memijarkan menggunakan bunsen, tunggu sampai dingin
  3. Ambil sampel/kultur dengan mengunakan ose yang steril
  4. Letakkan sampel ditengah-tengah deck glass yang bersih dan bebas lemak.
  5. Ose disterilkan kembali
  6. Objek glass cekung yang bersih tepi cekungan diolesi dengan vaseline, ditutupkan pada deck glass yang sudah ada tetesannya sampel/ kultur bakteri cair, sehingga tetesan terletak ditengah-tengah cekungan .
  7. Objek glass sedikit ditekan kemudian dibalik dengan cepat tetesan menggantung ditengah tengah deck glass diatas cekungan deck glass.
  8. Sediaan sip untuk diamati dengan pembesaran 10 X kemudian 40 X 
  9. Bila telah selesai, letakkan sediaan kedalam cairan desinfektan.



Hasil pengamatan : amati pergerakan bakteri


A. Makroskopis :  

         Sampel         : rendaman air jerami

         Warna sampel : kekuningan 

          Bentuk sampel :cairan

          Bau sampel : -

B. Mikroskopis :

         Bentuk bakteri : coccus / bulat

         Warna bakteri : - 

         Pergerakan : menggelinding / meluncur





Pembahasan  Pemeriksaan Bakteri Metode Tetesan Tegak

Sampel dilihat dengan mikroskop perbesaran lensa objektif 10x dan 40x dan didapat bakteri dengan jumlah yang sangat banyak dengan bentuk coccus. Bakteri sangat sulit diamati karena tidak memiliki warna sehingga dalam mengamati bakteri harus dilihat dengan seksama. Bakteri menunjukan tanda-tanda kehidupan dengan adanya pergerakan meluncur dari bakteri.

Preparat tetesan gantung harus diamati saat sampel dalam posisi menggantung. Jika telah jatuh maka akan sulit untuk mengamati pergerakannya.

Pada saat pengamatan pergerakkan bakteri dapat dilihat, ada bakteri yang bergerak dengan cepat dan ada yang bergerak dengan lambat.


Sumber : Yohana D.B. Hurnt. 2015. Laporan Akhir Praktikum Bakteriologi I. Poltekkes kemenkes Kupang. 



PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed.com. Jika Anda mengutip dan atau mengambil keseluruhan artikel dalam websit ini, mohon untuk selalu mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang telah Anda buat. Kerjasama/media partner : laboratorium.medik@gmail.com.




DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments