Hitung Retikulosit Sediaan Kering dan Sediaan Basah

Retikulosit adalah eritrosit muda yang sitoplasmanya mengandung sisa-sisa ribosom dan RNA yang berasal dari sisa inti. Ribosom mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan cat tertentu seperti Brilliant Cresyl Blue atau New Methylene Blue untuk membentuk endapan granula atau filamen yang berwarna biru. Reaksi ini hanya terjadi pada pewarnaan terhadap sel yang  masih hidup dan tidak difiksasi, oleh karena itu disebut pewarnaan Supravital. Retikulosit paling muda (imature) mengandung ribosome terbanyak, sebaliknya retikulosit tua hanya mempunyai beberapa titik ribosom. 

Hitung Retikulosit cara kering dan basah



Banyaknya retikulosit dalam darah tepi menggambarkan aktivitas eritropoesis yang hampir akurat. Hitung retikulosit dinyatakan sebagai persentasi jumlah retikulosit per 100 eritrosit.


Pra Analitik Hitung Retikulosit

1. Persiapan pasien
2. Persiapan sampel
3. Prinsip : Darah dicampur dengan larutan, Brilliant Crecyl Blue atau larutan New Methylene Blue, lalu dibuat sediaan. Dan jumlah retikulositnya dihitung dibawah mikroskop. Jumlah retikulosit dihitung per 1000 eritrosit dan dinyatakan dalam %. 

4. Alat dan bahan
  • Tabung reaksi kecil 
  • Kaca obyek dan kaca penggeser 
  • Pipet Pasteur
  • Penangas air
  • Mikroskop.


REAGENS
Brilliant Cresyl Blue atau 
New Methylene Blue (Colour Index 52030) .................1g
Larutan sitrat salin   ........................................................100 ml 
Larutan sitrat salin dibuat dengan mencampur : 
1 bagian natrium sitrat 30 g/l 
4 bagian larutan Na Cl 9,0 g/l


Analitik Hitung Retikulosit

I. SEDIAAN KERING  HITUNG RETIKULOSIT


  1. Kedalam tabung reaksi kecil teteskan 3 tetes larutan Brilliant Cresyl Blue atau New Methylene Blue.
  2. Tambahkan 3 tetes darah, campurkan baik-baik dan biarkan pada suhu ruangan selama 15 menit agar pewarnaan sempurna.  Cara yang lain : Setelah ditambahakan 3 tetes darah, campurkan baik-baik, tabung ditutup dengan parafilm dan diinkubasi pada 37c selam 30-60 menit. 
  3. Setelah inkubasi, tabung dihomogenkan lagi dan ambil 1 tetes untuk membuat sediaan apus. Keringkan di udara dan diperiksa di bawah mikroskop. 
  4. Periksalah dengan perbesaran obyektif 100 kali. Dicari daerah yang baik yaitu eritrosit tidak tumpang tindih. Retikulosit tampak sebagai sel yang lebih besar dari eritrosit. Dan mengandung filamen atau granula. Dengan BCB, eritrosit berwarna biru keunguan dengan filamen atau granula berwarna ungu. Bila menggunakan NMB, retikulosit berwarna biru dengan filamen atau granula berwarna biru tua.
  5. Hitunglah jumlah retikulosit per 1000 eritrosit dengan lensa emersi 
  6. Jumlah retikulosit dapat dinyatakan persen / per mil terhadap jumlah eritrosit  total atau dilaporkan dalam jumlah mutlak. Misal : dalam 10 lapangan pandang dijumpai 2000 eritrosit dan retikulosit 76.
          Jumlah retikulosit (%) :  100 / 2000 x  76  =   3,8 %  atau 
                                                 1000 / 2000 x  76  =   3,8 permil

          Bila diketahui jumlah eritrosit 3,5 juta/µl maka  ;
          Jumlah retikulosit = 38 / 1000 x   3.500.000 /ul   =   133.000 / µl    



SEDIAAN BASAH HITUNG RETIKULOSIT


  1. Taruh 1 tetes larutan  BCB ditengah-tengah kaca obyek.
  2. Tambahkan 2 tetes darah dilarutan BCB, homogenkan darah dengan larutan BCB dengan menggunakan sudut kaca obyek.
  3. Tutup dengan kaca penutup 
  4. Periksa dengan minyak emersi
           Cara penghitungan sama dengan sediaan kering 

Jika didapatkan jumlah retikulosit yang tinggi atau disertai dengan nilai hematokrit rendah maka dilakukan koreksi terhadap nilai retikulosit.

Nilai koreksi ini disebut indeks retikulosit (Reticulocyte Production Indeks)

RP I = % Retikulosit   x  (Hmt penderita  /     Hmt normal ) x   faktor koreksi



Tabel . Faktor Koreksi Hemaktokrit

Hematokrit Penderita

Faktor Koreksi

40-45

35-40

25-34

15-24

< 15

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0



Pasca Analitik Hitung Retikulosit


Nilai rujukan = 0,5 – 1,5% 
Hitung retikulosit meningkat pada : perdarahan akut, hemolisis, 
RP I  <2%     =  kegagalan sum-sum tulang membentuk eritrosit.
RP I  2 – 3% =   respons baik terhadap anemia hemolitik 
RP I  >3%     =  Hiperproliferasi

Sumber kesalahan Hitung Retikulosit 

  1. Volume darah yang digunakan tidak sesuai dengan volume zat warna
  2. Zat warna tidak disaring akan mengendap di eritrosit sehingga tampak seperti retikulosit 
  3. Waktu inkubasi campuran darah dan zat warna kurang lama 
  4. Tidak menghomogenkan campuran zat warna dengan darah sebelum membuat sediaan apus Retikulosit mempunyai berat jenis yang lebih rendah dari eritrosit sehingga berada dibagian atas dari campuran.
  5. Menghitung di daerah yang terlalu padat
  6. Jumlah eritrosit yang dihitung tidak mencapai 1000.

Sumber : Anonim. 2009. Penuntun Praktikum Hematologi. UNHAS : Makassar 

PENTING Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com.

Baca juga :

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments