Varian Baru “Mutan Ganda” Covid-19 Ditemukan Di India

Varian Baru “Mutan Ganda” Covid-19 Ditemukan Di India. Pemerintah India melaporkan adnya kasus bahwa pemerintah setempat telah melaporkan akan munculnya varian baru virus Covid-19 di wilayahnya. Dalam sebuah laporan The Guardians, varian tersebut, yang dijelaskan oleh para pejabat setempat sebagai "mutan ganda". Mutan ganda telah ditemukan di lebih dari 200 sampel di negara bagian Maharashtra yang menaungi ibu kota keuangan India, Mumbai.

Varian Baru “Mutan Ganda” Covid-19 Ditemukan Di India



Sekitar 20% sampel yang mengandung varian baru di Maharashtra sendiri ditemukan di kota Nagpur, pusat komersial dan logistik utama, direktur Pusat Pengendalian Penyakit Nasional, Sujeet Kumar Singh, mengucapkannya  pada konferensi pers. 

Pemerintah mengatakan bahwa pengujian sampel yang dikumpulkan dari negara bagian Maharashtra itu menunjukkan "peningkatan fraksi sampel dengan mutasi E484Q dan L452R" dibandingkan dengan Desember tahun lalu. Akibat dari mutasi ini varian ini disebut mutan ganda.

"Mutasi ganda seperti itu memberikan pelarian kekebalan dan peningkatan infektivitas," kata kementerian kesehatan negara tersebut dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu ahli virologi India, Dr Shahid Jameel menambahkan bahwa "mungkin ada garis keturunan terpisah yang berkembang di India dengan mutasi L452R dan E484Q yang bersatu".

Sampai saat ini belum ada konfirmasi lagi terkait efek vaksin pada virus ini. Dalam pemakaian vaksin, negara India sejauh ini baru menyetujui vaksin AstraZeneca dan Bharat Biotech untuk program vaksinasinya.

Pada hari Rabu (24/3/2021), India melaporkan 47.262 infeksi baru selama periode 24 jam sebelumnya, tertinggi sejak awal November, menjadikan penghitungan infeksi akibat COVID-19 ini secara keseluruhan menjadi 11,7 juta kasus. 

Penyebab Varian Baru dari India Disebut Mutan Ganda 

Ahli Epidemiologi India sekaligus pendiri Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi dan Kebijakan di New Delhi, Ramanan Laxminarayan menjelaskan istilah "Mutan Ganda" merujuk pada varian baru yang memiliki karakteristik dari dua mutasi yang sudah teridentifikasi. 

"Mutan ganda bukan istilah ilmiah. Ini hanyalah mutan lain yang kelihatannya unik di India," kata Ramanan dikutip dari The Guardian. 

"Apakah ada alasan untuk mengkhawatirkan varian ini? Belum, kami belum memiliki bukti bahwa varian ini lebih menular atau lebih mematikan dari yang sudah ada," Ramanan menambahkan. 

Sementara mengutip BBC, Kementerian Kesehatan India menyebut varian baru itu mengandung mutasi E484Q dan L452R. Dua mutasi itu, diduga memicu peningkatan kemampuan virus corona dalam menginfeksi dan menghindari kekebalan tubuh. 

Ahli Virologi dari Louisiana State University Health Sciences Center Shreveport, Dr Jeremy Kamil menjelaskan kepada BBC bahwa mutasi E484Q mirip dengan E484K. 

Mutasi E484K selama ini terlihat pada varian baru corona B1351 dari Afrika Selatan dan varian P1 dari Brasil, dua strain anyar yang kini menyebar di puluhan negara sekaligus terbukti lebih menular dan terindikasi berpengaruh pada kemanjuran vaksin.

Sedangkan L452R, menurut Jeremy, juga terdeteksi menjadi bagian dari varian baru B1427/B1429 di AS, yang sering kali juga disebut Varian California

Dia menambahkan, mutasi ganda atau adanya lebih dari satu mutasi di sebuah varian baru virus corona sebenarnya bukan fenomena langka. Jeremy mengatakan kemunculan varian baru corona dengan banyak mutasi, termasuk hanya di gen protein spike, sudah banyak terjadi. 

Mutasi yang selama ini terjadi pada protein spike sering kali menarik perhatian ilmuwan. Sebab, protein spike yang bentuknya serupa paku-paku di permukaan virus corona merupakan bagian yang berperan penting dalam proses infeksi. 

Protein spike adalah bagian corona yang bisa terikat dengan reseptor ACE2 di sel tubuh manusia. Dengan kata lain, protein spike jadi sarana virus corona untuk menempel dan masuk ke sel tubuh. Maka itu, mutasi di protein spike virus corona berpotensi meningkatkan kapasitas penularannya, memperparah gejala, dan menurunkan kemanjuran vaksin Covid-19. 

Di sisi lain, Jeremy mencatat, data GISAID mencantumkan 43 virus yang memiliki mutasi E484Q dan L452R, atau sama dengan varian baru yang ditemukan di India. Sebuah varian yang bulan ini ditemukan di Inggris bahkan diketahui memiliki 9 mutasi pada gen protein spike saja. 

Fakta ini membuat Jeremy bilang, "Apakah sudah dipastikan bahwa varian India hanya memiliki dua mutasi di protein spike?"

Setelah peneliti India mengunggah data mereka ke GISAID, ilmuwan dari seluruh dunia akan dapat menentukan apakah "mutan ganda" adalah garis keturunan yang sama dengan yang ditemukan di wilayah lain, atau apakah kombinasi mutasi ini muncul secara independen. 

Kekhawatiran bahwa varian mutan ganda dari India memicu peningkatan penularan disanggah oleh seorang ilmuwan India. Rakesh Mishra, Direktur Center for Cellular and Molecular Biology (CCMB) yang berbasis di Hyderabad, menyatakan bahwa dari ribuan sampel pengurutan genom, hanya 230 yang mengandung mutasi ganda tersebut. 

"80 persen dari sampel yang kami catat tidak memiliki kombinasi mutan ini," kata dia kepada BBC. (Berbagai sumber)

PENTING Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com

Baca juga :

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments