Sejarah Pemeriksaan Kimia Klinik

Table of Contents

Sejarah Pemeriksaan Kimia Klinik. Perkembangan pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan kimia klinis baru-baru ini dikembangkan, tetapi dokter telah menggunakan analisa crude methode selama berabad-abad. Berdasarkan berbagai catatan mengatakan bahwa saat itu telah dilakukan pengamatan pada spesimen urin sejak 400 SM. Sebelumnya, beberapa dokter di Mesir dan Mesopotamia membuat diagnosis hanya dengan mendengarkan suara internal tubuh dan juga dengan meraba area tubuh.

Sejarah Pemeriksaan Kimia Klinik


Di Yunani kuno, sekitar 300 SM, Hippocrates, seorang dokter yang sering disebut Father of Medicine, mulai menghubungkan penyakit dengan kelainan pada cairan tubuh. Metodenya antara lain mencicipi urine pasien, mendengarkan paru-paru, dan mengamati penampilan pasien. Dia juga membuat hubungan antara munculnya darah dan nanah dalam urin dengan adanya penyakit. Pada tahun 50 M, seorang dokter di Efesus menggambarkan hematuria (darah dalam urin). Tes urine terus menjadi penting dalam pengobatan selama Abad Pertengahan.


Pada tahun 1600-an, mikroskop telah ditemukan, memungkinkan para ilmuwan mempelajari struktur sel seperti sel tumbuhan. Selama abad inipun sirkulasi darah ke seluruh tubuh telah dapat dijelaskan. Selama kurun waktu ini pula juga ditemukan metode pengendapan protein urin dengan panas dan asam.


Pada akhir 1700-an, kemajuan dibuat dalam studi tentang penyakit yang sekarang kita kenal sebagai diabetes ketika terbukti bahwa gula bertanggung jawab atas rasa manis pada urin pada beberapa pasien. Pada saat itu, tes pertama untuk pemeriksaan gula dalam urin, menggunakan ragi, juga dikembangkan. Tidak sampai sekitar tahun 1850 kedokteran laboratorium menjadi lebih diterima, dan bahkan sampai tahun 1890-an, sebagian besar tes laboratorium dilakukan oleh dokter menggunakan mikroskop di rumah atau kantor mereka.


Pada tahun 1918, kriteria pemeriksaan American College of Surgeons mengharuskan rumah sakit memiliki laboratorium yang lengkap dan memiliki staf yang memadai. Pada 1920-an hampir separuh rumah sakit AS memiliki laboratorium. Saat ini, beberapa metode untuk menentukan analit urin telah dikembangkan, banyak yang dilakukan oleh Otto Folin. Selain itu, ia melakukan pekerjaan penting pada epinefrin, asam urat, amonia, nitrogen nonprotein (NPN) dan protein dalam darah dan membangun hubungan asam urat, NPN, dan nitrogen urea darah (BUN) dengan fungsi ginjal. Satu reagen yang dia kembangkan, Folin-Ciocalteau, masih digunakan sampai sekarang untuk penentuan protein. Selama periode yang sama, metode klinis untuk mengukur fosfor dan magnesium dalam serum diperkenalkan.


Pada tahun 1930-an, metode dikembangkan untuk penentuan klinis alkali fosfatase, asam fosfatase, serum lipase, serum dan urin amilase, dan amonia darah. Refraktometer juga pertama kali digunakan untuk mengukur protein dalam urin. Beckman Instruments, sebuah perusahaan yang memainkan peran besar dalam ilmu laboratorium, didirikan dan memperkenalkan pengukur pH pertama untuk mengukur keasaman dan alkalinitas cairan.


Tahun 1940-an terjadi percepatan perkembangan teknologi kedoteran medik seperti kolorimeter fotolistrik untuk membaca reaksi warna dari analisis kimia dan tabung vakum untuk darah. Selain itu, College of American Pathologists (CAP) dan American Association of Clinical Chemistry (AACC), dua organisasi penting untuk kimia klinis, dibentuk.


Pada tahun 1950, dalam sebuah langkah yang membuat pelacakan quality control lebih mudah, Levey dan Jennings mengadaptasi bagan Shewhart QC untuk digunakan di laboratorium klinis. Metode untuk mengukur beberapa enzim dikembangkan; pengukuran ini berguna untuk menunjukkan lokasi kerusakan organ atau jaringan. Pada akhir 1950-an, sebuah metode dikembangkan untuk mengukur trigliserida darah secara langsung. Penemuan penting, AutoAnalyzer, diperkenalkan oleh Technicon Corporation, dan flame fotometri  diterapkan pada metode otomatis analisis klinis.


Tahun 1960-an adalah tahun-tahun perkembangan teknologi yang pesat. Dalam satu tahun saja, Perkin-Elmer memperkenalkan spektrofotometer serapan atom untuk menentukan kalsium dan magnesium, laser dikembangkan, dan pipetter mekanis pertama, Auto Dilutor, mulai digunakan. Juga dalam dekade ini, Becton Dickinson memperkenalkan jarum suntik sekali pakai, penyimpanan disk untuk komputer dikembangkan oleh IBM, dan penganalisis akses acak pertama untuk kimia klinis diperkenalkan oleh DuPont.


Penemuan tahun 1960-an perkembangan rapid test juga sangat pesat dalam melengkapi instrumentasi kimia klinis yang berlanjut hingga saat ini. Teknologi dan metode baru terus diperkenalkan. Alat analisa telah berkembang dari yang besar dan kompleks menjadi alat analisa counter-top yang lebih kecil dan instrumen yang dapat digenggam, beberapa instrumen ini cukup sederhana untuk digunakan di rumah oleh pasien.

PENTING Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya. Kerjasama media pubhlikasi, kirim e mail ke : laboratorium.medik@gmail.com
Baca juga :
Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment