Para Peneliti Menemukan 44 Variasi Gen Penyebab Depresi

 
Para Peneliti Menemukan 44 Variasi Gen Penyebab Depresi
Infolabmed. Menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia, 300 juta orang di seluruh dunia menderita depresi, namun tetap menjadi misteri kenapa hal itu terjadi. Lebih buruk lagi, beberapa orang bahkan berpikir itu hanya sesuatu yang dibuat-buat atau hanya kesedihan saja.



Kenapa hal tersebut menjadi sebuah teka-teki? dikarenakan, depresi mempunyai variasi berbeda dari salah satu orang ke orang lain, seperti halnya tanggapan untuk memperlakukannya, tetapi dengan mengetahui susunan genetik dari penyakit mental ini memungkinkan kita memahaminya dengan lebih baik dan pada saatnya dapat mengembangkan metode yang lebih baik untuk melawannya.

Sebuah penelitian baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics telah mengidentifikasi 44 varian genetik yang dapat meningkatkan risiko pengembangan mayor depresi (depresi berat). Dari 44 varian tersebut, 30 varian diantaranya belum pernah terhubung dengan kondisi sebelumnya. Para peneliti menganalisis gen hampir 500.000 orang dan mengklaim semua orang membawa setidaknya beberapa varian ini. Penelitian mereka sejauh ini adalah usaha akademik terbesar yang melihat bagaimana genetika memainkan peran dalam kesehatan mental, melibatkan 200 peneliti di berbagai belahan dunia yang bekerja dengan Konsorsium Genomik Psikiatri.

Sementara para ilmuwan dapat mengkonfirmasi 44 varian gen, mereka mengklaim bahwa ribuan lainnya terlibat dalam depresi, dengan masing-masing memiliki pengaruh yang sangat sederhana pada risiko seseorang mengembangkannya, menurut peneliti senior dan profesor King's College London, Cathryn Lewis.



Depresi adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling serius di dunia. Meskipun demikian, masih menghadapi stigma yang signifikan, terutama di negara-negara di mana bantuan kesehatan mental profesional tidak mudah diakses. Sering kali, depresi dipandang sebagai sesuatu yang dapat dihapus atau dikubur, tetapi studi ini membawa kita selangkah lebih dekat dalam mengenali dasar-dasar biologis penyakit. Ini bisa menjadi kekuatan pendorong dalam menghilangkan stigma sama sekali dan memungkinkan para ilmuwan untuk fokus pada pengembangan perawatan yang lebih baik dengan memfaktorkan dalam DNA. (Sumber : MLO Online)


PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Baca juga :
  1. Penelitian ini Menunjukkan Alkohol Bisa Lebih Merusak Otak daripada Ganja  
  2. Oxyntomodulin (OXM) Memperbanyak Glukosa Homeostasis  
  3. Pemeriksaan Branched Chain Amino Acids (BCAAs) Dapat Memprediksi Kardiovaskular 
  4. Berita Pekan TLM 2018 DPW Patelki Lampung   
  5. Semarak Pekan TLM 2018 DPC PATELKI Makassar 


DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.