Terapi gen yang menggunakan 'Junk DNA' bisa menurunkan risiko penyakit jantung


Infolabmed. Ilmuwan dari UCLA dan Howard Hughes Medical Institute berhasil menggunakan gen yang menekan kadar kolesterol sebagai bagian dari pengobatan untuk mengurangi plak pada tikus dengan kelainan yang disebut familial hypercholesterolemia. Dalam studi praklinis, peneliti menemukan bahwa gen, LeXis, menurunkan kolesterol dan penyumbatan di arteri, dan pengobatan tersebut tampaknya mengurangi penumpukan lemak di sel hati. 

Familial hypercholesterolemia adalah kondisi yang diwariskan dengan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang sangat tinggi (biasanya disebut sebagai "kolesterol jahat") dan peningkatan risiko penyakit jantung dini. 



Gen LeXis termasuk dalam gen unik yang sampai saat ini dianggap sebagai "Junk DNA" karena para ilmuwan percaya bahwa mereka hanya memiliki sedikit kesamaan. Namun, bukti dari proyek genom manusia menyebabkan penemuan bahwa gen seperti LeXis sebenarnya aktif. Studi tentang gen-gen ini, yang sekarang disebut sebagai long noncoding ribonucleic acids, atau lncRNA, adalah area biologi yang saat ini berkembang pesat.

Para peneliti ingin menguji apakah satu suntikan LeXis bisa memperlambat perkembangan penyakit jantung. Untuk melakukannya, mereka memberi tikus itu LeXis atau satu gen kontrol, dan memberi mereka makanan 15 minggu yang terdiri dari makanan tinggi sodium dan kolesterol - sebanding dengan mengkonsumsi makanan cepat saji seperti hamburger dan kentang goreng. Peneliti kemudian mengukur perkembangannya terhadap penyakit jantung.

Pada tahap berikutnya, peneliti bermaksud untuk mengkonfirmasi temuan tersebut pada hewan yang lebih besar dan menguji terapi dalam kombinasi dengan perawatan yang tersedia saat ini. 



Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa lncRNA bisa saja menjadi penting, namun ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa mereka berpotensi digunakan untuk mengobati penyakit manusia dengan menggunakan terapi gen. Junk gen ini, suatu hari nanti bisa menawarkan kerangka kerja untuk merawat orang dengan hiperkolesterolemia familial dan kondisi lain yang sebaliknya sangat sulit diobati. 

Baca juga :
  1. Virus Influenza Dapat Mengatasi Mutasi yang Berpotensi Melumpuhkan Dirinya Sendiri
  2. Ilmuwan Mengidentifikasi Mutasi yang Memungkinkan Penyebaran Flu Burung Di antara Manusia 
  3. Para Peneliti Menghubungkan Kadar Kolesterol "Baik" yang Tinggi dengan Angka Kematian Yang Tinggi Pula
 PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.