Uji Hormon Antidiuretik (ADH) (Plasma) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Hormon antidiuretik (ADH) diproduksi oleh hipotalamus dan disimpan dalam kelenjar hipofosis posterior (neurohiposfisis). Fungsi utamanya adalah mereabsorpsi air dari tubulus distal ginjal untuk berespons terhadap osmolalitas serum. Antidiuretik berarti "melawan diuresis". Jika osmolalitas serum meningkat sampai > 295 mOsm/kg (cairan tubuh pekat), semakin banyak ADH yang disekresi kelenjar pada hipofisis posterior, dan semakin banyak air yang direabsorpsi yang akan mengencerkan cairan tubuh. Jika osmolalitas serum berkurang sampai < 280 mOsm/kg, ADH yang disekresi tidak terlalu banyak sehingga semakin banyak air yang disekresi melalui  ginjal.

Sindrom sekresi ADH yang tidak sesuai (Syndrome of Inappropriate ADH, SIADH) adalah sekresi ADH yang berlebih, yang terjadi bukan dipengaruhi oleh kadar osmolalitas serum. SIADH menyebabkan retensi air yang belebih. Stres, pembedahan, nyeri, dan obat tertentu (narkotik, anestetik) dapat menyebabkan SIADH.



Nilai Rujukan
Dewasa: 1 - 5 pg/ml; 1 - 5 ng/l.

Tujuan
  • Untuk mendeteksi terjadinya kekurangan atau kelebihan sekresi ADH.
  • Diagnosis dan karakterisasi diabetes insipidus.
  • Diagnosis keracunan air psikogenik.
  • Sebagai tambahan dalam diagnosis Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormone Secretion (SIADH), ermasuk produksi arginine vasopressin ektopik.
  • Untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan cairan tubuh.
Metode Pemeriksaan
Radioimmunoassay (RIA)

Prosedur 
  • Pasien harus dalam keadaan puasa selama 12 jam dan jangan bekerja terlampau kerasa selama 12 jam. Hindari atau kurangi stres.
  • Kumpulkan 5 sampai 7 ml darah vena dalam tabung plastik bertutup lembayung atau dalam spuit plastik. Wadah kaca dapat menyebabkan degradasi ADH. Jika darah diletakkan dalam wadah kaca, dinginkan dahulu wadah itu dalam lemari pendingin dan pisahkan segera.
  • Bawa segera spesimen darah ke laboratorium (dalam 10 menit).
Masalah Klinis
PENURUNAN KADAR: Diabetes insipidus, polidipsia psikogenik, sindrom nefrotik. Pengaruh Obat: Alkohol, litium, demeklosikin, fenitoin (Dilantin). 
PENINGKATAN KADAR: SIADH, tumor otak, kanker (ADH ektopik), tuberkulosis paru, nyeri, pernapasan tekanan positif intermiten (intermittent positive pressure breathing, IPPB), pembedahan, penumonia. Pengaruh Obat: Anestetik, narkotik, estrogen, oksitosin, obat antineoplastik (antikanker), tiazid, antipsikotik, antidepresan trisklik.

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Obat tertentu (lihat Pengaruh Obat), makanan, minuman, stres, nyeri, dan olahraga dapat mempengaruhi temuan pemeriksaan.
  • Penggunaan wadah kaca dalam mengumpulkan spesimen darah dapat menyebabkan degradasi ADH.
  • Jika spesimen darah diambil malam hari atau jika klien dalam posisi berdiri, kadar ADH akan meningkat.
  • Penundaan dalam pengantaran spesimen darah ke laboratorium dapat mempengaruhi temuan pemeriksaan. Serum harus dipisahkan dari bekuan dalam 10 menit.

IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Pantau untuk menentukan jika obat dapat mempengaruhi temuan, obat ini harus ditangguhkan pemberiannya selama 12 jam sebelum pengujian. Obat yang harus dikonsumsi sebelum pengujian harus dicatat pada formulir laboratorium.
  • Catat pada kartu status klien dan pada formulir laboratorium jika pasien mengalami stres atau nyeri yang tidak lazim. Gejala ini dapat meningkatkan sekresi dan kadar ADH serum.
  • Pantau apakah spesimen darah memang benar - benar segera dibawa ke laboratorium. Serum harus dipisahkan dalam waktu 10 menit.
PENYULUHAN KLIEN
  • Jelaskan pada klien pentingnya pencegahan stres dan latihan sebelum pemeriksaan.
  • Anjurkan klien tidak mengkonsumsi apapun setelah makan malam.
  • Perhatikan kekhawatiran klien.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 534 - 54. Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
  2. Mayo Clinic. 2017. Arginine Vasopressin, Plasma. Diakses tanggal 15 Februari 2017. Link ; http://www.mayomedicallaboratories.com/test-catalog/Performance/80344
Baca juga : 



DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments