Uji Antibodi Kandida - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik


Pengujian antibodi ini dilakukan untuk mengidentifikasi kandidiasis sistemik yang paling sering disebabkan oleh Candida albicans, suatu infeksi jamur.  Kadidiasis sering terjadi pada orang yang imunitasnya terganggu, dan jika diobati, kondisi ini dapat mengancam jiwa. Infeksi Candida sp. mencapai 80 % dari semua infeksi jamur sistemik mayor. Organisme ini merupakan organisme paling lazim yang menempati urutan keempat di penyebab infeksi aliran darah. Kandidiasis nosokomial jumlahnya meningkat lima kali lipat ditahun 1980-an akibat perpanjangan rawat inap.



Kandidiasis vulvovagina dapat terjadi akibat penggunaan antibiotik berspektrum luas yang ampuh dalam jangka waktu lama (baik per oral maupun intravena) dan terapi glukokortikoid.  Jenis kandidiasis ini berhubungan dengan penyakit yang menimbulkan ketidakmampuan, diabetes melitus tak terkontrol, dan kehamilan. Jika tidak diobati, keadaan ini dapat menyebabkan kandidiasis sistemik. Biasanya kandidiasis terjadi di kulit dan membran mukosa.

Tujuan
  • Untuk mendiagnosis kandidiasis sistemik yang tidak dapat ditentukan melalui kultur atau spesimen jaringan.
Nilai Rujukkan
NEGATIF
POSITIF: > 1:8 titer.

Prosedur
  • Kumpulkan 5 ml darah vena dalam tabung bertutup merah. Cegah hemolisis, yaitu dengan cara tidak mengocok tabung.
  • Tidak ada pembatasan asupan makanan ataupun minuman.
Masalah Klinis
PENINGKATAN KADAR: Kandidiasis sistemik.

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
  • Hemolisis spesimen darah
IMPLIKASI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
  • Kaji riwayat keluhan klien tentang masalah kesehatannya. Pastikan klien mengalami gangguan imunitas akibat infeksi HIV atau penyakit yang menimbulkan ketidakmampuan.
  • Catat jenis obat yang dikonsumsi klien.
  • Periksa tanda vital. Laporkan temuan yang abnormal.
PENYULUHAN KLIEN
  • Anjurkan klien mematuhi program pengobatan atas kandidiasisnya. Penghentian terapi dapat menyebabkan kekambuhan.
  • Tanggapi keluhan klien. Jawab pertanyaan mereka, dan jika tidak tahu, rujuk mereka ke dokter.
PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Sumber : 
  1. LeFever Ke, Joyce. 2002. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik ; Edisi 6. Hal : 81 - 83 Cetakan 2017. EGC ; Jakarta
Baca juga :





DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments