Wuchereria bancrofti: Penyebab Utama Filariasis Limfatik yang Melumpuhkan
INFOLABMED. COM - Wuchereria bancrofti adalah spesies nematoda filaria parasit, penyebab utama filariasis limfatik pada manusia, sebuah penyakit tropis yang diabaikan.
Parasit ini endemik di banyak negara tropis dan subtropis di Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Kepulauan Pasifik, menginfeksi jutaan orang serta menyebabkan disabilitas jangka panjang yang parah.
Baca juga : Informasi Spesifik Spesies Microfilariae: Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi dalam Diagnostik Filariasis
Penyakit ini sering dikenal sebagai kaki gajah atau elephantiasis, menggambarkan manifestasi kronisnya yang paling mencolok dan melumpuhkan.
Pemahaman tentang siklus hidup dan patogenesis Wuchereria bancrofti sangat penting untuk upaya pencegahan dan pengendalian global.
Siklus Hidup dan Penularan
Penularan Wuchereria bancrofti terjadi melalui gigitan nyamuk terinfeksi (Culex, Anopheles, Aedes). Siklus hidup dimulai ketika nyamuk menghisap mikrofilaria dari darah manusia.
Di dalam nyamuk, mikrofilaria berkembang menjadi larva infektif (L3). Ketika nyamuk terinfeksi menggigit manusia, larva L3 masuk ke kulit dan bermigrasi ke sistem limfatik.
Di sana, larva dewasa menjadi cacing dewasa yang dapat hidup bertahun-tahun, menghasilkan jutaan mikrofilaria yang kemudian bersirkulasi dalam darah, terutama pada malam hari, siap dihisap nyamuk lain.
Gejala dan Komplikasi Filariasis Limfatik
Manifestasi klinis filariasis limfatik bervariasi, dari asimtomatik hingga penyakit kronis parah. Banyak individu terinfeksi tidak menunjukkan gejala eksternal, meskipun cacing dewasa dapat merusak sistem limfatik secara progresif.
Gejala akut meliputi episode demam berulang, limfadenitis, limfangitis, funikulitis, dan epididimitis, sering disertai rasa sakit serta pembengkakan lokal.
Komplikasi kronis adalah aspek paling merusak. Ini berkembang setelah bertahun-tahun terpapar infeksi, menyebabkan penyumbatan dan kerusakan permanen pada sistem limfatik.
Akumulasi cairan limfa menyebabkan pembengkakan ekstremitas, skrotum (hidrokel), atau payudara, dikenal sebagai limfedema.
Dalam kasus parah, kulit menjadi tebal, kasar, dan pecah-pecah, menyerupai kulit gajah, disebut elephantiasis.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan disfigurasi fisik dan nyeri, tetapi juga membatasi mobilitas, menyebabkan stigma sosial, dan berdampak signifikan pada kualitas hidup.
Penderita elephantiasis juga rentan terhadap infeksi bakteri sekunder pada kulit bengkak.
Diagnosis dan Pengendalian Penyakit
Diagnosis filariasis limfatik umumnya dengan mengidentifikasi mikrofilaria dalam apusan darah tebal yang diambil pada malam hari.
Tes antigen darah juga tersedia dan banyak digunakan karena tidak memerlukan pengambilan sampel darah malam hari. Pengendalian penyakit melibatkan strategi ganda: pengendalian vektor nyamuk dan program pengobatan massal (Mass Drug Administration/MDA).
MDA melibatkan pemberian obat antiparasit (dietilkarbamazin, albendazol, ivermectin) kepada populasi di daerah endemik untuk mengurangi tingkat mikrofilaria dan memutus siklus penularan.
Meskipun pengobatan dapat membunuh cacing, kerusakan limfatik kronis seringkali tidak dapat diubah, sehingga pencegahan adalah kunci.
Baca juga : Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti / Bancrofts Filaria) | Morfologi, Gejala Klinis, Patogenesis
Upaya eliminasi global terus berlanjut untuk mengurangi beban penyakit ini dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***

Post a Comment