Studi Kasus Kimia: Bilirubin Terkonjugasi pada Penyakit Kuning Neonatal

Studi Kasus Kimia

Infolabmed. Pasien adalah bayi berusia 1 minggu dirawat pada tingkat 2 NICU, bayi tersebut lahir pada kehamilan minggu ke 37. Bayi ini awalnya lahir dengan hiperbilirubinemia indirek tetapi saat juga memiliki peningkatan kadar pada bilirubin direk (lihat pengukuran dalam tabel di bawah). Neonatologist (Dokter spesialis anak) meminta tes bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi karena peningkatan kadar bilirubin direk. Tes bilirubin terkonjugasi tidak secara rutin dilakukan di laboratorium rumah sakit kami, karena pemeriksaan ini perlu dikirim keluar (lab rujukkan).

Pertanyaan: Apa perbedaan antara bilirubin terkonjugasi dan bilirubin langsung? Kapan bilirubin terkonjugasi perlu dinilai?

	Ref Range	3/6/18	3/7/18	3/9/18	3/10/18	3/12/18
Bilirubin total, neonatal	1.0-10.5 mg/dL	9.2	8.7	10.8	10.2	8.6
Bilirubin direct, neonatal	0.0 – 0.6 mg/dL	0.5	0.7	1.8	1.8	2.1

Diskusi

Penyakit kuning neonatal sering terlihat pada bayi baru lahir di beberapa hari pertama kehidupan, terutama karena peningkatan pembentukan bilirubin dari pemecahan sel darah merah dan konjugasi terbatas bilirubin. Kadar bilirubin total normalnya meningkat pada hari ke 2-3 dan harus menurun pada hari ke 4-5. Pengambilan sampel dilakukan melalui tumit dimasukkan kedalam tabung dengan tutup hijau dan harus terlindung dari paparan cahaya. Pengukuran bilirubin total ditafsirkan berdasarkan Nomogram Bhutani untuk menilai risiko hiperbilirubinemia. Paling sering, bilirubin tak terkonjugasi meningkat pada ikterus neonatal karena penyebab hemolitik. Pada kasus dengan ikterus yang berkepanjangan, bilirubin terkonjugasi perlu ditentukan untuk mengesampingkan kolestasis.

Bilirubin terkonjugasi mengacu pada bilirubin yang terkonjugasi dengan satu atau dua asam glukuronat, dan istilah ini "bilirubin terkonjugasi" sering digunakan secara bergantian dengan bilirubin direk. Bilirubin direk mengacu pada fraksi/pecahan bilirubin yang dapat langsung bereaksi dengan reagen diazo tanpa penambahan akselerator, seperti metanol atau etanol. Fraksi ini biasanya termasuk bilirubin terkonjugasi dan delta bilirubin.

Delta bilirubin dibentuk oleh ikatan kovalen antara bilirubin terkonjugasi dan albumin, dan memiliki waktu paruh yang sama seperti albumin, 21 hari. Oleh karena itu, pengukuran bilirubin direk overestimate pada bilirubin terkonjugasi dan dalam beberapa kasus dengan ikterus yang menetap atau atipikal, diferensiasi yang jelas antara bilirubin terkonjugasi dan bilirubin direk adalah penting. Dokter harus tahu apa yang diukur oleh laboratorium saat menafsirkan hasil fraksi bilirubin.

Di laboratorium, bilirubin terkonjugasi dapat diperiksa menggunakan VITROS BuBc dry slide, yang mana secara bersama-sama dapat juga mengukur bilirubin tak terkonjugasi (Bu) dan bilirubin terkonjugasi (Bc) dengan menggunakan mordan. Dengan adanya mordan, spektrum terlihat berbeda antara bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi, memungkinkan pengukuran kedua macam biliribun pada satu slide. Fraksi bilirubin juga dapat dipisahkan oleh HPLC, tetapi pengujian ini sangat tidak praktis untuk digunakan di laboratorium klinis rutin. Dalam hal ini, bilirubin terkonjugasi diukur dengan VITROS BuBc slide test, dan hasilnya kembali meningkat pada 1,0 mg / dL (rentang ref: <0,3 mg / dL). (Sumber : Lablogatory)

Penulis : Megan Ketcham, MD dan Xin Yi, PhD, DABCC, FACB.

PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website infolabmed. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.

Baca juga :

KLIK

DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.