Faktor - Faktor Penyulit Pada Flebotomi (Faktor Khusus) - Seri Flebotomi Dasar


Pada artikel Faktor - Faktor Penyulit Pada Flebotomi sudah disebutkan tentang faktor penyulit pada tindakan flebotomi. Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, yang di sadur dari blog dr. olfie speech pathology [Mayor Ckm(K) dr.Olfie SpPK, MKes]. Telah kita fahami bahwa ada berbagai faktor dalam tindakan flebotomi, selain produk darah yang harus dijaga baik agar didapatkan hasil pengujian yang memuaskan. 

Pengambilan darah selain bertujuan mengambil darah secara aman, juga harus memperhatikan etika, sopan santun dalam berkomunikasi dengan pasien, oleh karenanya perlu penjelasan dari petugas flebotomi kepada pasien agar pasien merasa tenang saat akan dilakukan pengambilan darah.



Ada beberapa faktor yang terlibat dalam situasi yang khusus yaitu faktor pasien anak, pasien orang tua, pasien yang sulit untuk berkomunikasi dan pasien yang menolak flebotomi.

A.  Pasien Anak
 
Melakukan pungsi vena pada pasien anak merupakan tantangan khusus dan membutuhkan keahlian serta pengalaman yang cukup dari seorang flebotomis. Karena itu segala usaha harus dilakukan untuk dapat mengambil sejumlah darah yang diperlukan untuk pemeriksaan, karena bayi dan anak kecil mempunyai volume darah yang lebih sedikit dibandingkan remaja dan dewasa (Mc Call & Tankersley, 2007).
1. Berurusan dengan anak :
      Pada pasien anak, penting untuk mendapatkan kepercayaan mereka sama seperti pada orang dewasa. Bagaimanapun anak biasanya mempunyai zona nyaman yang lebih dalam, yang artinya kita tidak dapat terlalu dekat dengan mereka seperti pada orang dewasa tanpa merasa terancam. Pendekatan ke mereka secara perlahan dan kenali tingkat kecemasan atau ketakutan mereka sebelum menyentuh lengan mereka untuk mencari venanya.
2.      Berurusan dengan orang tua/ penjaga :
      Jika orang tua atau pengasuh ada, hal penting bagi flebotomis untuk mendapatkan kepercayaan mereka sebelum menjalankan prosedur tersebut. Seorang flebotomis yang bersikap hangat dan ramah serta lembut, percaya diri dan perduli akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dan juga mengurangi kecemasan/ketakutan pasien. Orang tua dapat memberikan petunjuk sejauh mana anak dapat kooperatif. Tanyakan pada mereka tentang pengalaman anak dalam flebotomi untuk dapat memperkirakan sikap anak dan pendekatan yang mungkin berhasil. Berikan mereka pilihan, tetap tinggal di ruangan atau menunggu di luar sampai flebotomi selesai dilakukan. Kehadiran dan keterlibatan mereka seharusnya dapat menenangkan. Penelitian menunjukkan mengurangi kecemasan anak dan memberikan dampak positif terhadap kelakuan anak.
3.      Cara pengambilan :
      Anak duduk dipangku, tempatkan lengan orang tua di sekeliling anak dan di atas lengan yang tidak digunakan. Lengan yang lain membantu lengan yang akan di pungsi vena dari belakang pada lekukan siku. Ini akan membantu lengan anak tetap diam dan mencegah anak menggerak-gerakkan lengannya selama pengambilan darah. Jika si anak berbaring, maka orang tua atau flebotomis lain bersandar diatas anak pada sisi sebelah tempat tidur. Satu lengan meraih lengan anak yang akan di pungsi vena dari belakang, tangan yang satu memegang anak melewati tubuhnya agar lengan yang satunya aman.
B.     Pasien Orang Tua
Seiring dengan proses penuaan maka pada orang tua akan terjadi beberapa perubahan :
1.   Perubahan pada kulit :
            Perubahan pada kulit termasuk yaitu berkurangnya kolagen dan lemak subkutan yang menyebabkan berkurangnya elastisitas dan penurunan kelembaban sehingga kulit menjadi mudah untuk terluka. Pembuluh darah juga kehilangan elastisitasnya, menjadi lebih rapuh dan mudah kolaps, sehingga mudah sekali memar dan akibatnya sulit untuk mendapatkan darahnya. (Mc Call & Tankersley, 2007). Pada saat pungsi vena, untuk mengatasi elastisitas kulit yang berkurang sebaiknya fiksasi vena dengan meregangkan kulit pasien atau bisa juga menggunakan wing needle.
2.   Pendengaran dan penglihatan mulai berkurang :
            Pendengaran dan penglihatan mulai berkurang sehingga sulit untuk mendengar dan menjawab pertanyaan serta mengikuti instruksi. Oleh karena itu berbicara dengan jelas, perlahan dan lebih mendekat ke pasien. Jangan berteriak kepada pasien. Berikan pasien waktu untuk menjawab dan merespon instruksi yang diberikan. Pada pasien yang berkurang penglihatan, tuntun  pasien ke tempat flebotomi
3.      Memori mulai menurun :
      Penyakit alzheimer dan bentuk lain dementia dapat menyebabkan pasien tidak dapat berkomunikasi dengan benar, oleh karena itu untuk berkomunikasi perlu saudaranya atau yang menemani pasien tersebut. Beberapa pasien alzheimer dapat bersikap normal dan yang lain dapat bersikap gusar, karena itu jangan diambil hati. Selalu lakukan pendekatan secara lembut dan profesional. Gunakan kata-kata yang jelas, sederhana dan jelaskan secara perlahan. Kita mungkin memerlukan asisten untuk memegang lengan pasien tersebut selama proses pengambilan.
4.      Berkaitan dengan penyakit :  
a.       Stroke :
      Biasanya terjadi kekakuan sendi siku dan pembengkakan tungkai sehingga akan sulit untuk melakukan flebotomi pada sisi ini. Hindari sendi siku yang kaku dan bengkak tersebut. Sendi yang kaku menyebabkan sulit menemukan vena dan mendapatkan posisi yang tepat. Pengambilan pada bagian yang bengkak dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
b.      Parkison :
      Parkinson dan stroke dapat mempengaruhi cara bicara. Kesulitan ini menyebabkan pasien dan flebotomis sulit untuk berkomunikasi secara efektif. Berikan pasien waktu untuk berbicara dan jangan memotong ucapannya. Tremor dan pergerakan tangan pasien parkinson dapat menyulitkan pengambilan darah dan pasien membutuhkan bantuan untuk dipegang. Lebih baik gunakan wing needle untuk pengambilan darahnya.
c.       Arthritis :
      Biasanya terjadi sejalan dengan proses penuaan dan juga akibat dari trauma sendi. Pinggul dan lutut sering terjadi arthritis menyebabkan pasien sulit untuk duduk atau bangun dari kursi pengambilan darah. Peradangan yang berkaitan dengan arthritis ini dapat menyebabkan pembengkakan di sendi dan sakit sehingga pergerakan pasien terbatas. Hal ini menyebabkan pasien tidak dapat meluruskan lengannya atau membuka tangannya. Gunakan lengan lain yang tidak terkena penyakit ini. Jika tidak ada pilihan, biarkan pasien memilih posisi mana yang lebih nyaman. Gunakan wing needle untuk pengambilan sampel pada posisi yang sulit/janggal tersebut.
d.      Diabetes :
      Banyak pasien orang tua yang mengidap diabetes. Diabetes mempengaruhi sirkulasi dan penyembuhan, khususnya pada ekstremitas bawah, oleh karena itu hindari pungsi vena di vena paha, tungkai dan kaki serta skin puncture (Mc Call & Tankersley, 2007). Tindakan aseptik sebelum flebotomi sangat penting dilakukan untuk mencegah timbulnya infeksi.
5.      Biasanya memakai kursi roda :
      Banyak pasien orang tua yang tergantung pada kursi roda atau begitu lemah sehingga butuh kursi roda untuk dibawa ke laboratorium. Berhati-hatilah dalam mendorong kursi roda dari tempat menunggu sampai tempat pengambilan darah. Ingatlah untuk mengunci rodanya ketika mengambil darah pasien di kursi roda. Jangan memindahkan pasien dari kursi roda untuk mengambil darahnya karena dapat melukai pasien, flebotomis itu sendiri atau keduanya (Mc Call & Tankersley, 2007)
C.     Pasien yang sulit untuk berkomunikasi
1.      Keterbatasan bahasa :
a.       Jangan gunakan istilah medis
b.      Gunakan kata yang sederhana dan simple
c.       Lihat ekspresi wajahnya sehingga kita mengetahui apakah pasien mengerti atau tidak
d.      Jika memberikan lengannya berarti pasien mengerti dan bersedia untuk dilakukan flebotomi.
2.      Pasien yang bisu dan tuli :
a.       Jika pasien dapat membaca, kita dapat menulis instruksi di kertas
b.      Gunakan bahasa isyarat
3.      Pasien yang koma :
      Selama sisi yang akan digunakan untuk flebotomi tidak terpasang alat apapun, maka pungsi vena dapat dilakukan seperti biasanya.
4.      Pasien dengan gangguan emosional, agresif maupun kelainan jiwa yang lain :
a.       Kita memerlukan asisten untuk membantu memegang pasien tersebut.
b.      Gunakan wing needle untuk mengantisipasi pergerakan pasien.
D.    Pasien yang menolak flebotomi
  • Apabila pasien menolak karena takut jarum maka kita bisa menyiasatinya dengan cara pasien dianjurkan untuk tidak melihat ketika prosedur sedang dilakukan, gunakan jarum yang kecil atau analgetik topikal.
  • Ingatkan pasien tersebut bahwa dokternya memerlukan hasil laboratoriumnya untuk menentukan terapi terhadap pasien tersebut.
  • Jangan pernah beradu argumentasi atau marah kepada pasien (atau kepada keluarga pasien).
  • angan pernah menyentuh pasien tanpa persetujuan mereka.
  • Jika pasien tetap menolak, laporkan bahwa pasien tidak mengijinkan pungsi vena dilakukan kepada supervisor yang berwenang.
  • Catat penolakan pasien pada formulir penolakan tindakan (Pendergraph & Pendergraph, 1998).


PENTING : Terimakasih sudah berkunjung ke website Kami. Untuk yang mengambil artikel dari website Kami, dimohon untuk mencantumkan sumber pada tulisan / artikel yang Anda muat. Terimakasih atas kunjungannya.
Baca juga :

Sumber :
  1. Info Laboratorium Medik. 2017. Apa itu Flebotomi?. Diakses tanggal 2 Maret 2017. Link ;http://www.infolabmed.com/2016/03/apa-itu-flebotomi.html
  2. dr. olfie speech pathology. 2017. Penyulit Flebotomi. Diakses tanggal 2 Maret 2017. Link ; http://pathologyclinical.blogspot.co.id/2015/11/penyulit-flebotomi.html





DONASI VIA DANA ke 085862486502 Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi Anda ini akan digunakan untuk memperpanjang domain www.infolabmed.com. Donasi klik Love atau dapat secara langsung via Dana melalui : 085862486502. Terima kasih.

Post a Comment

0 Comments