Mengenal Cara Kerja Mikrotom: Dari Sampel Jaringan Menjadi Irisan Tipis Sediaan Histopatologi
INFOLABMED.COM - Di balik diagnosis penyakit yang akurat melalui pemeriksaan jaringan di bawah mikroskop, terdapat sebuah alat yang memegang peran krusial: mikrotom.
Alat ini bertanggung jawab untuk menciptakan irisan jaringan yang sangat tipis, sebuah langkah vital dalam preparasi sediaan histopatologi.
Baca Juga: Mikrotom Instrumen Presisi untuk Hasil Histologi Berkualitas
Memahami cara kerja mikrotom adalah keterampilan fundamental bagi setiap tenaga teknis di laboratorium patologi.
Apa Itu Mikrotom dan Fungsinya?
Mikrotom adalah alat laboratorium yang dirancang khusus untuk memotong spesimen biologis, seperti jaringan yang telah difiksasi dan dilekatkan dalam blok parafin, menjadi irisan-irisan yang sangat tipis dengan ketebalan seragam.
Irisan ini, yang biasanya setipis 4-7 mikrometer (µm), kemudian akan diwarnai dan diperiksa di bawah mikroskop oleh patolog.
Tanpa irisan yang tipis dan konsisten ini, sel-sel akan bertumpuk dan mustahil untuk didiagnosis dengan tepat.
Prinsip Dasar Cara Kerja Mikrotom
Cara kerja mikrotom secara umum didasarkan pada tiga prinsip utama:
- Pemegangan Sampel yang Kuat (Clamping): Blok parafin yang berisi jaringan dijepit dengan kuat pada objek holder (pemegang) mikrotom. Ini memastikan stabilitas sampel selama proses pemotongan.
- Gerakan Pemotongan yang Presisi: Sebuah pisau silet yang sangat tajam dipasang pada alat. Sampel (blok parafin) digerakkan maju menuju pisau dengan interval yang sangat presisi untuk setiap irisan.
- Pengaturan Ketebalan (Advancement Mechanism): Mekanisme internal mikrotom (biasanya ulir mikrometer) menggerakkan sampel maju sejauh beberapa mikrometer setiap kali tuas atau roda diputar. Inilah yang menentukan ketebalan irisan.
Jenis-Jenis Mikrotom dan Cara Kerjanya
Beberapa jenis mikrotom yang umum digunakan, masing-masing dengan cara kerja mikrotom yang sedikit berbeda:
1. Rotary Mikrotom (Mikrotom Putar)
Ini adalah jenis yang paling umum di laboratorium histopatologi rutin.
- Cara Kerja: Teknisi memutar sebuah roda tangan (flywheel) yang menggerakkan blok parafin naik-turun melewati pisau. Setiap putaran roda akan memajukan blok ke arah pisau secara otomatis sesuai dengan ketebalan yang telah diatur (misalnya, 5 µm). Irisan yang dihasilkan kemudian dapat diambil dan diapungkan di air hangat.
2. Mikrotom Beku (Cryostat)
Digunakan untuk pembuatan sediaan beku (frozen section) yang sangat cepat, biasanya selama operasi bedah.
- Cara Kerja: Seluruh alat berada dalam ruangan bersuhu sangat dingin (antara -20°C hingga -30°C). Jaringan yang belum diproses dengan parafin dibekukan dan langsung dipotong di dalamnya. Cara kerja mikrotom beku mirip dengan rotary, tetapi dilakukan pada suhu rendah untuk menjaga jaringan tetap keras.
3. Sliding Mikrotom (Mikrotom Geser)
Sering digunakan untuk memotong jaringan yang sangat keras atau blok parafin yang besar.
- Cara Kerja: Pisau yang terpasang diam, sementara blok jaringan digerakkan secara linear melintasi pisau dalam gerakan menggeser.
Prosedur Cara Kerja Mikrotom Secara Berurutan
Berikut adalah langkah-langkah standar cara kerja mikrotom rotary untuk jaringan dalam blok parafin:
- Persiapan: Pasang pisau silet baru yang tajam pada tempatnya. Pastikan semua bagian bersih dan bebas dari sisa parafin sebelumnya.
- Pemasangan Blok: Jepit blok parafin dengan kuat pada objek holder. Atur sudut dan posisi blok sehingga permukaannya sejajar dengan pisau.
- Trimming (Pemangkasan Awal): Atur ketebalan pemotongan menjadi lebih tebal (misalnya 15-20 µm). Lakukan beberapa kali pemotongan hingga seluruh permukaan jaringan terpapar. Tujuan trimming adalah untuk mendapatkan permukaan jaringan yang rata.
- Pengaturan Ketebalan Irisan: Setelah permukaan jaringan rata, atur ketebalan pemotongan menjadi 4-7 µm untuk irisan aktual yang akan diperiksa.
- Pemotongan: Mulai putar roda (flywheel) dengan ritme yang konstan dan halus. Irisan tipis parafin yang terbentuk akan membentuk seperti "pita".
- Pemanenan Irisan: Ambil irisan tersebut dengan sangat hati-hati menggunakan kuas atau pinset, lalu apungkan di atas penangas air (water bath) yang bersuhu 40-45°C. Suhu ini akan meratakan irisan dan menghilangkan kerutan.
- Pelekatan pada Gelas Objek: Ambil gelas objek, celupkan ke bawah irisan yang mengapung, dan angkat dengan gerakan mengait sehingga irisan menempel sempurna pada gelas.
Faktor Penentu Keberhasilan Pemotongan
- Ketajaman Pisau: Pisau yang tumpul akan menghasilkan irisan sobek, bergerigi, atau berkerut.
- Suhu: Blok parafin yang terlalu dingin akan retak, yang terlalu hangat akan lengket. Suhu ruangan yang optimal sangat penting.
- Kecepatan dan Ritme Pemutaran: Gerakan yang halus dan konsisten menghasilkan pita irisan yang baik.
- Sudut Pisau: Sudut kemiringan pisau (clearance angle) harus diatur dengan tepat.
Cara kerja mikrotom adalah sebuah proses yang memadukan presisi engineering dengan keterampilan teknis.
Baca Juga: Mengenal Mikrotom: Gambar, Bagian-Bagian, dan Fungsinya dalam Histologi
Dari sebuah blok parafin, melalui prinsip pemotongan yang presisi, dihasilkanlah irisan tipis yang menjadi jendela bagi patolog untuk melihat gambaran mikroskopis suatu penyakit.
Penguasaan cara kerja mikrotom yang baik merupakan fondasi untuk menghasilkan sediaan histopatologi yang berkualitas tinggi, yang pada akhirnya mendukung diagnosis yang akurat.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA ini.

Post a Comment