APT Tes: Pemeriksaan Kritis untuk Menentukan Asal Usul Darah pada Bayi Baru Lahir
INFOLABMED.COM - Dalam penanganan bayi baru lahir, terutama ketika ditemukan darah pada muntahan (hematemesis) atau tinja (melena), salah satu pemeriksaan penunjang yang kritis adalah APT tes.
Lalu, sebenarnya APT tes untuk apa dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Juga: Mengapa PT APTT Diperiksa Sebelum Tindakan Operasi
Singkatnya, APT tes (Alkali Denaturation Test) adalah sebuah uji sederhana yang dirancang untuk membedakan apakah darah yang ditemukan berasal dari ibu atau dari bayi itu sendiri, sebuah perbedaan yang sangat penting untuk menentukan langkah diagnostik dan terapi selanjutnya.
APT Tes Adalah: Pengertian dan Prinsip Dasar
APT tes adalah suatu uji kimiawi yang memanfaatkan perbedaan ketahanan antara hemoglobin dewasa (HbA) dan hemoglobin fetus (HbF) terhadap zat alkali.
Prinsip dasar APT tes adalah bahwa hemoglobin fetus (HbF) lebih resisten terhadap denaturasi (kerusakan) oleh alkali dibandingkan hemoglobin dewasa (HbA).
Ketika sampel darah yang dicurigai dicampur dengan reagen alkali (biasanya natrium hidroksida), hemoglobin dewasa akan lebih cepat rusak dan berubah warna menjadi coklat-kuning.
Sementara itu, hemoglobin fetus mempertahankan warna merah muda atau merahnya lebih lama.
Tujuan dan Indikasi Dilakukannya APT Tes
Pertanyaan utama, APT tes untuk apa? Pemeriksaan ini memiliki satu tujuan utama yang sangat spesifik:
Untuk membedakan asal-usul darah pada kasus perdarahan saluran cerna atas pada bayi baru lahir.
Indikasi spesifik dilakukannya APT tes adalah ketika seorang bayi, terutama dalam beberapa hari pertama kehidupan, menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Muntah darah (hematemesis).
- Buang air besar berwarna hitam seperti aspal (melena).
- Darah pada cairan lambung yang dihisap melalui selang nasogastrik.
Darah tersebut bisa saja berasal dari bayi (misalnya akibat gastritis atau ulkus) atau merupakan darah ibu yang tertelan oleh bayi selama proses persalinan.
APT tes membantu menjawab teka-teki ini.
Prosedur dan Cara Kerja APT Tes
Prosedur APT tes relatif sederhana dan dapat dilakukan di samping tempat tidur pasien (bedside test).
- Pengambilan Sampel: Sampel yang digunakan adalah darah dari muntahan, tinja, atau aspirat lambung bayi.
- Ekstraksi: Sampel dicampur dengan air untuk mengekstrak hemoglobinnya.
- Sentrifugasi: Campuran disentrifugasi untuk memisahkan supernatant (cairan jernih berwarna merah) dari debris.
- Penambahan Reagen Alkali: Supernatan jernih yang mengandung hemoglobin dipindahkan ke tabung reaksi lain, lalu ditambahkan dengan reagen alkali (0.25 N NaOH).
- Pengamatan Warna: Perubahan warna diamati dalam waktu 1-2 menit.
Interpretasi Hasil APT Tes
Interpretasi APT tes didasarkan pada perubahan warna yang terjadi:
- POSITIF (Darah berasal dari BAYI): Jika warna merah muda atau merah tetap stabil selama periode pengamatan (1-2 menit). Hal ini menunjukkan adanya hemoglobin fetus (HbF) yang resisten terhadap alkali.
- NEGATIF (Darah berasal dari IBU): Jika warna merah dengan cepat berubah menjadi kuning-coklat. Hal ini menunjukkan adanya hemoglobin dewasa (HbA) yang mudah terdenaturasi oleh alkali.
- INCONCLUSIVE (Tidak Meyakinkan): Jika perubahan warna tidak jelas atau berada di antara kedua kondisi di atas. Tes perlu diulang atau dicari metode konfirmasi lain.
Kelebihan dan Keterbatasan APT Tes
Kelebihan APT Tes:
- Sederhana dan Cepat: Hasil dapat diperoleh dalam hitungan menit.
- Murah: Tidak memerlukan peralatan atau reagen yang mahal.
- Spesifik: Memiliki spesifisitas yang cukup tinggi untuk mendeteksi HbF.
Keterbatasan APT Tes:
- Subjektivitas: Interpretasi perubahan warna bisa subjektif dan bergantung pada pengalaman pemeriksa.
- Tidak Kuantitatif: Tes ini hanya memberikan hasil kualitatif (positif/negatif), tidak mengukur jumlah darah.
- Hasil Palsu: Dapat memberikan hasil negatif palsu jika konsentrasi HbF sangat rendah (misalnya, pada bayi prematur ekstrem) atau jika sampel terlalu encer. Hasil positif palsu juga mungkin terjadi jika tekniknya tidak tepat.
APT tes adalah alat diagnostik sederhana namun sangat bernilai dalam praktik neonatologi.
Baca Juga: APT Test: Saber Klinis Untuk Bedakan Darah Bayi dan Ibu pada Neonatus
Kemampuannya untuk dengan cepat membedakan antara darah ibu dan darah bayi pada kasus perdarahan saluran cerna neonatal dapat mencegah pemeriksaan yang tidak perlu dan invasif pada bayi, sekaligus membantu dokter dalam mengambil keputusan klinis yang tepat.
Meskipun memiliki keterbatasan, APT tes tetap menjadi pemeriksaan pertama yang sangat berguna dalam mengevaluasi kondisi darurat pada bayi baru lahir.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.

Post a Comment