Mengapa PT APTT Diperiksa Sebelum Tindakan Operasi
INFOLABMED.COM - Sebelum menjalani operasi, setiap pasien akan melewati serangkaian pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kondisi tubuhnya aman.
Salah satu pemeriksaan penting yang selalu dilakukan adalah PT (Prothrombin Time) dan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time).
Baca juga: Kultur Salmonella Shigella Feses dan Pentingnya Dalam Diagnosis Infeksi Saluran Cerna
Banyak yang belum memahami, mengapa PT APTT diperiksa sebelum tindakan operasi, padahal pemeriksaan ini memiliki peran besar dalam menentukan keselamatan pasien di meja operasi.
Apa Itu PT dan APTT
PT (Prothrombin Time) adalah pemeriksaan yang menilai jalur ekstrinsik dan jalur umum pada proses pembekuan darah, sedangkan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) memeriksa jalur intrinsik dan jalur umum dari sistem koagulasi. Kedua tes ini digunakan untuk melihat apakah sistem pembekuan darah pasien berfungsi normal atau terdapat gangguan.
Jika hasil PT atau APTT menunjukkan waktu pembekuan yang terlalu lama, maka pasien berisiko mengalami perdarahan berat saat operasi. Sebaliknya, bila pembekuan terlalu cepat, dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya gumpalan darah (trombosis) yang berbahaya.
Mengapa PT APTT Diperiksa Sebelum Tindakan Operasi
- Mendeteksi Risiko Perdarahan Saat Operasi Saat dilakukan pembedahan, pembuluh darah akan terbuka. Tubuh normalnya akan membentuk bekuan darah untuk menghentikan perdarahan. Pemeriksaan PT dan APTT memastikan bahwa mekanisme ini berjalan baik, sehingga operasi bisa dilakukan dengan aman.
- Menilai Fungsi Hati dan Faktor Pembekuan Sebagian besar faktor pembekuan diproduksi di hati. Bila fungsi hati terganggu, seperti pada pasien hepatitis atau sirosis, hasil PT dan APTT akan memanjang. Oleh karena itu, pemeriksaan ini membantu dokter menilai fungsi hati sebelum tindakan.
- Menentukan Kelayakan Operasi dan Jenis Tindakan Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kelainan koagulasi, dokter mungkin menunda operasi atau memberikan terapi koreksi terlebih dahulu, seperti transfusi plasma segar atau pemberian vitamin K. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi serius selama tindakan bedah.
- Mencegah Komplikasi Pascabedah Pemeriksaan PT dan APTT juga membantu memprediksi risiko perdarahan setelah operasi. Dengan mengetahui hasilnya lebih awal, tim medis dapat menyiapkan langkah antisipasi, seperti pengawasan intensif atau pemberian obat penunjang pembekuan darah.
Siapa yang Wajib Menjalani Pemeriksaan PT APTT
Meskipun pemeriksaan ini dilakukan pada hampir semua pasien praoperatif, ada kelompok pasien yang wajib menjalani pemeriksaan PT dan APTT, yaitu:
- Pasien dengan penyakit hati atau ginjal kronik.
- Pasien yang rutin mengonsumsi obat antikoagulan (seperti warfarin atau heparin).
- Pasien dengan riwayat perdarahan abnormal.
- Pasien lanjut usia yang memiliki risiko pembekuan tidak stabil.
- Pasien dengan riwayat keluarga kelainan koagulasi.
Cara Pemeriksaan PT APTT Dilakukan
Pemeriksaan PT dan APTT dilakukan menggunakan sampel plasma sitrat, yaitu darah yang dicampur dengan antikoagulan natrium sitrat 3,2%. Sampel kemudian diproses di laboratorium dengan alat koagulometer otomatis. Hasil PT biasanya dinyatakan dalam detik atau INR (International Normalized Ratio), sedangkan APTT juga dalam detik.
Nilai normal dapat sedikit berbeda antar laboratorium, tetapi secara umum:
- PT: 11–15 detik atau INR 0,8–1,2
- APTT: 25–35 detik
Apa yang Terjadi Jika Hasil Tidak Normal
Jika hasil menunjukkan waktu pembekuan memanjang, maka operasi biasanya akan ditunda sementara. Pasien akan diberikan terapi untuk memperbaiki kadar faktor pembekuan terlebih dahulu. Dalam kondisi tertentu, dokter juga dapat berkonsultasi dengan spesialis hematologi untuk menentukan langkah terbaik agar operasi tetap aman dilakukan.
.png)
Post a Comment