Uji Xantoprotein: Prinsip, Prosedur, dan Interpretasi dalam Deteksi Tirosinuria
INFOLABMED.COM - Dalam bidang kimia klinis, khususnya pemeriksaan urine untuk skrining gangguan metabolisme, terdapat sebuah uji kimiawi sederhana namun bermakna yang dikenal dengan nama Uji Xantoprotein.
Tes ini merupakan salah satu uji penapisan awal untuk mendeteksi adanya kelebihan asam amino aromatik, khususnya tirosin, dalam urine.
Baca Juga: Memahami Uji Xantoprotein: Prinsip, Prosedur, dan Aplikasinya dalam Deteksi Protein
Apa Itu Uji Xantoprotein?
Uji Xantoprotein adalah suatu uji kimia kualitatif yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan asam amino aromatik, terutama tirosin dan triptofan, dalam sampel urine.
Uji ini didasarkan pada reaksi nitrasi, dimana cincin benzena pada asam amino tersebut bereaksi dengan asam nitrat pekat membentuk senyawa nitro yang berwarna kuning.
Warna kuning ini akan semakin intens (menjadi jingga) jika dinetralkan dengan basa, membentuk garam yang berwarna lebih gelap.
Prinsip Dasar Uji Xantoprotein
Prinsip uji xantoprotein berpusat pada reaksi nitrasi dan pembentukan senyawa berwarna. Secara rinci, prinsipnya adalah sebagai berikut:
- Nitrasi: Asam nitrat pekat (HNO₃) yang ditambahkan ke dalam sampel urine akan menitrasi cincin benzena yang terdapat pada struktur asam amino aromatik (tirosin, triptofan, dan fenilalanin). Reaksi ini menghasilkan senyawa nitro-aromatik yang berwarna kuning.
- Pembentukan Garam: Ketika campuran yang telah berwarna kuning dinetralkan dengan penambahan basa (biasanya NaOH atau amonia), senyawa nitro tersebut akan berubah menjadi garam natriumnya. Perubahan ini menyebabkan warna kuning berubah menjadi jingga tua atau coklat-kuning.
Intensitas warna yang dihasilkan berkorelasi dengan jumlah asam amino aromatik yang terdapat dalam sampel.
Tujuan dan Indikasi Pemeriksaan
Uji Xantoprotein terutama digunakan sebagai tes skrining untuk tirosinuria. Tirosinuria dapat mengindikasikan beberapa kondisi medis, seperti:
- Tirosinemia: Gangguan metabolisme bawaan yang serius dimana tubuh tidak dapat memecah asam amino tirosin secara efektif.
- Gangguan Hati: Kerusakan hati parah (seperti sirosis atau hepatitis fulminan) dapat mengganggu metabolisme tirosin.
- Keracunan Fosfor: Dalam beberapa kasus, keracunan fosfor dapat menyebabkan hasil uji yang positif.
Prosedur Kerja Uji Xantoprotein
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan uji ini di laboratorium:
- Sampel: Sediakan sekitar 2-3 mL urine jernih dalam tabung reaksi.
- Penambahan Asam Nitrat: Tambahkan 1 mL asam nitrat pekat secara hati-hati (dalam lemari asam) sehingga terbentuk lapisan di bawah urine.
- Pengamatan Warna: Amati terbentuknya cincin berwarna putih atau kuning pada bidang batas kedua cairan. Terbentuknya warna kuning menandakan reaksi positif.
- Pemanasan (Opsional): Tabung reaksi dapat dipanaskan secara hati-hati hingga terbentuk gelembung gas. Warna kuning akan semakin jelas.
- Netralisasi: Dinginkan campuran, lalu tambahkan larutan natrium hidroksida (NaOH) 40% atau amonia encer tetes demi tetes sambil dikocok hingga suasana menjadi basa.
- Interpretasi Akhir: Amati perubahan warna yang terjadi. Hasil positif ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi jingga tua.
Interpretasi Hasil
- Positif: Terbentuk warna jingga tua atau coklat-kuning setelah penambahan basa. Menandakan adanya asam amino aromatik (tirosin/triptofan) dalam jumlah signifikan.
- Negatif: Tidak terbentuk warna kuning atau warna yang terbentuk sangat pucat dan tidak berubah menjadi jingga tua setelah penambahan basa.
Kelemahan dan Pertimbangan Uji Xantoprotein
Meskipun berguna sebagai skrining, uji ini memiliki beberapa keterbatasan:
- Tidak Spesifik: Uji ini positif untuk semua asam amino aromatik (tirosin, triptofan, fenilalanin) dan senyawa lain seperti asam urat dalam konsentrasi tinggi.
- Kualitatif: Uji ini hanya memberikan hasil positif atau negatif, tidak mengkuantifikasi jumlah tirosin.
- Penggunaan Bahan Berbahaya: Melibatkan asam nitrat pekat dan basa kuat yang memerlukan penanganan khusus.
Baca Juga: Membedah Reaksi Uji Xantoprotein: Deteksi Asam Amino Aromatik Secara Cepat
Uji Xantoprotein merupakan alat skrining klasik yang berharga untuk mendeteksi kelainan metabolisme tirosin.
Meskipun bukan uji yang spesifik dan konfirmatori, hasil positif dari uji ini dapat menjadi petunjuk penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik, seperti kromatografi asam amino, guna menegakkan diagnosis yang akurat.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA ini.

Post a Comment