Terobosan Stanford: Ilmuwan Berhasil Membalikkan Gejala Autisme pada Tikus

Table of Contents

Stanford Scientists Successfully Reverse Autism Symptoms in Mice


Para ilmuwan di Stanford Medicine telah membuat terobosan signifikan dalam penelitian autisme. Mereka berhasil membalikkan gejala mirip autisme pada tikus, memberikan harapan baru untuk pengembangan pengobatan pada manusia.

Penemuan ini berfokus pada identifikasi target otak tertentu yang terlibat dalam perilaku mirip autisme. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances pada 20 Agustus 2025, membuka jalan baru dalam pemahaman dan penanganan gangguan spektrum autisme (GSA).

Mengidentifikasi Akar Masalah: Nucleus Retikularis Thalamus

Tim peneliti, yang dipimpin oleh John Huguenard, PhD, dan Sung-Soo Jang, PhD, menemukan bahwa aktivitas berlebihan di nucleus retikularis thalamus (NRT) menjadi penyebab perilaku mirip autisme pada tikus. NRT adalah struktur otak yang berfungsi menyaring informasi sensorik antara thalamus dan korteks.

Mereka menggunakan model tikus autisme (tikus yang dimodifikasi secara genetik, Cntnap2 knockout) untuk mempelajari mekanisme ini. Hasilnya menunjukkan bahwa NRT yang terlalu aktif menyebabkan berbagai gejala mirip autisme pada tikus.

Gejala Mirip Autisme yang Berhasil Dipulihkan

Gejala yang berhasil dipulihkan meliputi peningkatan kerentanan terhadap kejang, peningkatan sensitivitas terhadap rangsangan, peningkatan aktivitas motorik, perilaku repetitif, dan penurunan interaksi sosial. Penemuan ini sangat penting karena menyoroti target spesifik yang dapat diintervensi.

Para peneliti menunjukkan bahwa pemberian obat untuk mengurangi aktivitas di NRT dapat membalikkan gejala-gejala tersebut. Ini memberikan bukti langsung bahwa NRT memainkan peran kunci dalam GSA.

Keterkaitan dengan Epilepsi

Penemuan menarik lainnya adalah keterkaitan antara autisme dan epilepsi. Diketahui bahwa epilepsi lebih umum terjadi pada individu dengan autisme (30%) dibandingkan populasi umum (1%).

Para peneliti menguji obat kejang eksperimental, Z944, dan menemukan bahwa obat tersebut juga mampu membalikkan defisit perilaku pada model tikus autisme. Ini mengindikasikan bahwa mekanisme yang sama dapat terlibat dalam kedua kondisi tersebut.

Baca Juga: Hobi Kreatif Bisa Memperlambat Penuaan Otak: Studi Terbaru

Pendekatan Terapi yang Digunakan

Selain penggunaan obat, para peneliti juga menggunakan pendekatan neuromodulasi berbasis DREADD. Teknik ini memungkinkan mereka untuk mengontrol aktivitas neuron secara genetik dengan menggunakan obat khusus.

Dengan metode ini, mereka berhasil menekan aktivitas berlebihan di NRT dan memulihkan defisit perilaku pada tikus autisme. Mereka bahkan dapat menginduksi defisit perilaku mirip autisme pada tikus normal dengan meningkatkan aktivitas di NRT.

Potensi Pengobatan di Masa Depan

Penelitian ini menyoroti NRT sebagai target potensial untuk pengobatan GSA. Penemuan ini membuka jalan baru untuk pengembangan terapi yang lebih efektif.

Penting untuk dicatat bahwa obat-obatan yang digunakan dalam penelitian ini juga sedang diselidiki sebagai potensi pengobatan epilepsi. Hal ini semakin menunjukkan tumpang tindih antara mekanisme yang mendasari autisme dan epilepsi.

Kesimpulan

Penemuan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam pemahaman tentang GSA. Dengan mengidentifikasi NRT sebagai target kunci, para ilmuwan Stanford telah membuka pintu untuk pengembangan terapi yang lebih efektif.

Penelitian ini memberikan harapan baru bagi individu dengan autisme dan keluarga mereka. Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan, diharapkan kita dapat menemukan cara yang lebih baik untuk mengobati dan mengelola GSA.

Referensi: “Reticular thalamic hyperexcitability drives autism spectrum disorder behaviors in the Cntnap2 model of autism” oleh Sung-Soo Jang, Fuga Takahashi dan John R. Huguenard, 20 August 2025, Science Advances. DOI: 10.1126/sciadv.adw4682

Jangan lewatkan terobosan berikutnya: Daftar ke buletin SciTechDaily!

Ikuti dan Dukung Infolabmed.com

Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com

Follow Media Sosial Infolabmed.com

📢

Telegram

Follow
👍

Facebook

Follow
🐦

Twitter/X

Follow

Dukungan untuk Infolabmed.com

Beri Donasi untuk Perkembangan Website

Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.

Donasi via DANA

Produk Infolabmed

Alat Pemeriksaan Glukosa Darah

Nama Produk: PORLAK BGM-102 - Alat Cek Gula Darah Digital Akurat, Hasil 5 Detik, Bonus Lancet & Baterai

Harga: Rp 270.000

© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment