Telur Cacing: Jenis, Bahaya, dan Cara Deteksi melalui Pemeriksaan Tinja di Laboratorium
INFOLABMED.COM - Infestasi cacing atau yang biasa dikenal sebagai "cacingan" masih menjadi masalah kesehatan yang sering diabaikan, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.
Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi telur cacing atau larva yang kemudian berkembang biak di dalam usus manusia.
Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Jenis Cacing yang Umum Menyerang Anak dan Cara Mencegahnya
Deteksi dini melalui identifikasi telur cacing dalam tinja merupakan langkah krusial untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai telur cacing, jenisnya, dan bagaimana pemeriksaan laboratorium dapat mendeteksinya.
Apa Itu Infestasi Cacing dan Bagaimana Terjadinya?
Infestasi cacing adalah kondisi ketika tubuh manusia menjadi inang bagi cacing parasit. Penularannya paling umum terjadi melalui:
- Fecal-Oral Route: Telur cacing yang keluar melalui tinja pencemar lingkungan (tanah, air) dan masuk ke mulut melalui tangan yang tidak dicuci, sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih, atau air yang terkontaminasi.
- Menelan Larva: Mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang yang mengandung larva cacing (seperti pada cacing pita).
Jenis-Jenis Telur Cacing yang Sering Ditemukan
Dalam pemeriksaan tinja, beberapa jenis telur cacing ini paling umum diidentifikasi:
Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang)
- Bentuk Telur: Berbentuk oval, memiliki dinding tebal yang bergelombang (mamillated), atau halus.
- Ukuran: Berukuran cukup besar, sekitar 45-75 µm.
- Bahaya: Dapat menyebabkan penyumbatan usus, gizi buruk, dan migrasi ke organ lain.
Trichuris trichiura (Cacing Cambuk)
- Bentuk Telur: Khas seperti "tempayan" atau "tong" dengan penonjolan (mucoid plugs) di kedua ujungnya.
- Ukuran: Berukuran sekitar 50-55 µm.
- Bahaya: Menyebabkan diare berdarah, anemia, dan prolaps rektum.
Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)
- Bentuk Telur: Tidak simetris (seperti biji semangka), pipih di satu sisi, dengan dinding yang jernih dan tipis.
- Ukuran: Sangat kecil, sekitar 50-60 µm.
- Cara Deteksi: Pemeriksaan tinja kurang efektif. Metode terbaik adalah Swab Perianal (mengambil sampel dari lipatan kulit di sekitar anus) di pagi hari.
Cacing Tambang (Necator americanus & Ancylostoma duodenale)
- Bentuk Telur: Berbentuk oval dengan dinding tipis dan jernih. Di dalamnya biasanya sudah terlihat tahap perkembangan larva.
- Ukuran: Sekitar 60-75 µm.
- Bahaya: Menyebabkan anemia berat karena cacing menghisap darah dari dinding usus.
Metode Pemeriksaan Telur Cacing di Laboratorium
Pemeriksaan tinja (feses) adalah gold standard untuk mendeteksi telur cacing. Beberapa metode yang digunakan:
- Pemeriksaan Langsung (Native Preparat): Sampel tinja dilarutkan dengan NaCl fisiologis dan diamati di bawah mikroskop. Metode ini sederhana tetapi bisa melewatkan telur jika jumlahnya sedikit.
- Metode Konsentrasi: Metode yang lebih akurat karena memekatkan sampel sehingga telur cacing lebih mudah ditemukan.
- Metode Flotasi: Menggunakan larutan dengan berat jenis tinggi (seperti zinc sulfat) untuk mengapungkan telur.
- Metode Sedimentasi: Mengendapkan telur cacing sehingga dapat diamati. Metode Kato-Katz adalah salah satu yang sering digunakan untuk survei epidemiologi.
Gejala dan Bahaya Infestasi Cacing
Gejala cacingan seringkali tidak spesifik, antara lain:
- Lemas, lesu, dan mudah lelah
- Anemia
- Nyeri perut, diare, atau mual
- Gatal di area anus (khususnya pada infeksi cacing kremi)
- Berat badan turun atau gizi buruk (malnutrisi) pada anak-anak
Pencegahan Infestasi Cacing
Pencegahan adalah langkah terpenting:
- Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.
- Minum air yang bersih dan matang.
- Cuci bersih dan masak sayuran serta buah hingga matang.
- Gunakan alas kaki ketika berjalan di tanah.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi.
Deteksi telur cacing melalui pemeriksaan laboratorium merupakan prosedur diagnostik yang vital untuk mengonfirmasi infestasi cacing.
Baca Juga: Pintu Masuk Parasit: Mengenal Berbagai Mekanisme Penularan Cacing pada Manusia
Pemahaman tentang jenis-jenis telur cacing dan metode pemeriksaan yang tepat memungkinkan tenaga laboratorium memberikan hasil yang akurat, yang menjadi dasar bagi dokter untuk memberikan pengobatan yang efektif.
Jika mengalami gejala yang mengarah pada cacingan, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment