Mutasi eGFR: Memahami Perubahan Fungsi Ginjal dan Dampaknya pada Pemeriksaan Laboratorium

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Mutasi eGFR adalah istilah yang merujuk pada perubahan nilai estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR) seseorang dari waktu ke waktu.

eGFR sendiri digunakan untuk menilai seberapa baik fungsi ginjal dalam menyaring darah. Jika terjadi mutasi atau perubahan signifikan pada nilai ini, hal tersebut dapat menjadi indikator adanya gangguan fungsi ginjal baik bersifat sementara maupun kronis.

Baca juga: Badan Inklusi HbH: Ciri Khas Talasemia Alfa yang Sering Terlewatkan

Istilah mutasi eGFR bukan berarti perubahan genetik, melainkan pergeseran atau fluktuasi nilai eGFR dari kondisi normal ke abnormal atau sebaliknya. 

Pemahaman mengenai perubahan ini penting untuk deteksi dini penyakit ginjal kronik (PGK) dan pemantauan pasien berisiko tinggi.

Apa Itu eGFR?

eGFR (estimated Glomerular Filtration Rate) adalah perkiraan jumlah darah yang disaring oleh glomerulus ginjal per menit. Nilai ini dihitung berdasarkan kadar kreatinin serum, usia, jenis kelamin, dan dalam beberapa pedoman juga mempertimbangkan etnis.

Rentang eGFR normal pada orang dewasa biasanya: ≥ 90 mL/menit/1,73 m² (dengan atau tanpa kelainan ginjal lain).

Apa yang Dimaksud dengan Mutasi eGFR?

Mutasi eGFR menggambarkan perubahan nilai eGFR dari hasil pemeriksaan sebelumnya. Perubahan tersebut bisa terjadi akibat faktor fisiologis, gaya hidup, penyakit, atau kondisi akut.

Contoh perubahan nilai:

  • Dari 95 turun ke 75 mL/menit/1,73 m²
  • Dari 65 turun ke 45 mL/menit/1,73 m²
  • Dari 50 meningkat kembali ke 80 setelah terapi

Penyebab Mutasi atau Perubahan eGFR

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan eGFR berubah, antara lain:

  • Dehidrasi atau kurang cairan
  • Hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol
  • Infeksi saluran kemih atau ginjal
  • Obat-obatan nefrotoksik (misalnya NSAID, aminoglikosida, kemoterapi)
  • Penyakit ginjal kronik (PGK)
  • Kehamilan atau perubahan hormonal
  • Usia lanjut dan penurunan massa otot
  • Perubahan kadar kreatinin

Kapan Mutasi eGFR Dianggap Bermakna?

Perubahan nilai eGFR dianggap signifikan jika:

  • Turun lebih dari 15–20 persen dari nilai sebelumnya
  • Konsisten menurun dalam pemeriksaan berulang
  • Disertai gejala atau kelainan laboratorium lain seperti ureum, kreatinin, atau elektrolit

Contoh: Dari 92 ke 78 (penurunan bertahap, perlu kewaspadaan) Dari 68 ke 45 (indikasi gangguan ginjal tingkat sedang) Dari 40 ke 65 (perbaikan setelah terapi)

Dampak Klinis Mutasi eGFR

Perubahan nilai eGFR bisa mengarah pada:

  • Stadium Penyakit Ginjal Kronik (PGK):

    • Stadium 1: ≥90
    • Stadium 2: 60–89
    • Stadium 3: 30–59
    • Stadium 4: 15–29
    • Stadium 5: <15
  • Risiko komplikasi seperti anemia, hipertensi, atau gangguan elektrolit

  • Kebutuhan terapi atau penyesuaian obat

  • Pemantauan intensif jika eGFR terus menurun

Apa yang Harus Dilakukan Jika Nilai eGFR Berubah?

  • Evaluasi ulang kadar kreatinin dan ureum
  • Periksa tekanan darah dan gula darah
  • Konsultasi dengan dokter atau nefrolog
  • Hindari obat yang merusak ginjal
  • Lakukan hidrasi yang cukup
  • Pantau ulang dalam 1 sampai 3 bulan

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram Link, Facebook Link, Twitter/X Link, dan Instagram Link. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA Link.***

Nadya
Nadya Halo, saya Nadya Septriana seorang Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) yang gemar menulis konten seputar laboratorium dan kesehatan. Lewat tulisan, saya ingin membantu pembaca lebih memahami topik medis dengan cara yang mudah dipahami. Hope u like it and find it helpful!

Post a Comment