MS: Diagnosis, Pengobatan, dan Perawatan di Mayo Clinic, Indonesia
Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun kronis yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat). Penyakit ini merusak selubung mielin (lapisan pelindung di sekitar serabut saraf) dan dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis. Artikel ini membahas diagnosis dan pengobatan MS, mengacu pada panduan dari Mayo Clinic, yang relevan bagi pasien di Indonesia.
Memahami Diagnosis Multiple Sclerosis
Diagnosis MS memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemeriksaan neurologis lengkap dan riwayat medis pasien. Dokter akan mencari tanda dan gejala karakteristik MS, serta menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menimbulkan gejala serupa. Neurolog Oliver Tobin, M.B., B.Ch., B.A.O., Ph.D., memberikan wawasan penting tentang MS.
Pentingnya Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
Riwayat medis terperinci mencakup pertanyaan tentang gejala yang dialami pasien, riwayat kesehatan keluarga, dan faktor risiko. Pemeriksaan fisik neurologis akan menilai fungsi saraf, termasuk kekuatan otot, koordinasi, keseimbangan, penglihatan, dan refleks.
Pemeriksaan Penunjang untuk Diagnosis MS
Beberapa tes digunakan untuk menegakkan diagnosis MS:
- MRI (Magnetic Resonance Imaging): Membantu mendeteksi lesi (kerusakan) pada otak dan sumsum tulang belakang.
- Pungsi Lumbal (Spinal Tap): Mengambil sampel cairan serebrospinal untuk mencari tanda-tanda peradangan dan perubahan antibodi yang terkait dengan MS. Tes antibodi seperti tes rantai ringan bebas kappa mungkin lebih cepat dan ekonomis.
- OCT (Optical Coherence Tomography): Mengukur ketebalan retina untuk mendeteksi kerusakan saraf optik (optic neuritis).
- Tes Potensial Evoked: Mengukur respons listrik saraf terhadap rangsangan visual atau listrik.
- Tes Darah: Membantu menyingkirkan penyakit lain dengan gejala serupa dan juga sedang dikembangkan tes biomarker spesifik MS.
- Tes Neuropsikologis: Menilai fungsi kognitif, seperti memori, bahasa, dan keterampilan berpikir.
Mendiagnosis MS: Proses yang Kompleks
Diagnosis MS seringkali jelas pada pasien dengan MS relapsing-remitting. Namun, diagnosis bisa lebih sulit pada pasien dengan gejala yang tidak biasa atau penyakit progresif. Dokter akan mempertimbangkan pola gejala dan hasil tes untuk menegakkan diagnosis yang akurat. Diagnosis banding juga penting untuk memastikan diagnosis MS yang tepat.
Faktor Risiko dan Peran Gaya Hidup
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena MS. Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki risiko lebih tinggi. Diet yang direkomendasikan adalah diet Mediterania, kaya akan ikan, sayuran, kacang-kacangan, dan rendah daging merah, telah terbukti bersifat neuroprotektif.
Efek Panas dan Olahraga
Pasien MS mungkin mengalami perburukan gejala sementara akibat panas atau olahraga berat. Penting untuk dicatat bahwa panas tidak menyebabkan serangan atau kekambuhan MS. Olahraga sangat dianjurkan dan bermanfaat untuk otak dan sumsum tulang belakang.
Pengobatan Multiple Sclerosis
Meskipun tidak ada obat untuk MS, pengobatan berfokus pada mempercepat pemulihan dari serangan, mengurangi kekambuhan, memperlambat perkembangan penyakit, dan mengelola gejala. Perawatan MS biasanya melibatkan tim medis multidisiplin, termasuk ahli saraf, urologi, psikiater, psikolog, dan profesional lainnya.
Pilihan Pengobatan Selama Serangan
Selama serangan MS, pengobatan mungkin termasuk:
- Kortikosteroid: Untuk mengurangi peradangan saraf (prednison oral atau metilprednisolon intravena).
- Pertukaran Plasma: Jika gejala parah dan tidak merespons steroid.
Terapi Modifikasi Penyakit (DMT)
Beberapa terapi modifikasi penyakit (DMT) tersedia untuk MS relapsing-remitting, beberapa juga bermanfaat untuk MS progresif sekunder, dan satu untuk MS progresif primer. DMT dapat menurunkan tingkat kekambuhan dan memperlambat pembentukan lesi baru. Pilihan DMT yang tepat tergantung pada berbagai faktor, termasuk durasi penyakit, gejala, efektivitas pengobatan sebelumnya, dan rencana memiliki anak.
Jenis Obat DMT
Pilihan pengobatan untuk MS relapsing-remitting meliputi:
- Obat Interferon Beta: Mengurangi peradangan, merangsang pertumbuhan saraf, dan mengurangi kekambuhan.
- Glatiramer Asetat (Copaxone, Glatopa): Memblokir serangan sistem kekebalan tubuh pada mielin.
- Ofatumumab (Kesimpta, Arzerra): Menargetkan sel-sel yang merusak sistem saraf.
Perawatan dan Penelitian di Masa Depan
Penelitian tentang sel punca dalam MS terus berlanjut. Saat ini, pengobatan sel punca tidak direkomendasikan di luar uji klinis. Penting untuk berpartisipasi dalam penelitian untuk meningkatkan pemahaman dan menemukan pengobatan yang lebih baik untuk MS. FDA menyetujui obat pertama untuk MS pada tahun 1993, dan lebih dari 20 obat telah tersedia sejak saat itu.
Dengan pendekatan komprehensif terhadap diagnosis dan pengobatan, serta dukungan tim medis yang tepat, pasien MS di Indonesia dapat mengelola penyakit mereka secara efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Mayo Clinic menawarkan sumber daya dan perawatan ahli untuk pasien dengan multiple sclerosis.
Ikuti dan Dukung Infolabmed.com
Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com
Dukungan untuk Infolabmed.com
Beri Donasi untuk Perkembangan Website
Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.
Donasi via DANAProduk Infolabmed
Nama Produk: REAGEN GOLONGAN DARAH REIGED DIAGNOSTICS (1 SET LENGKAP ANTI-A, ANTI-B, ANTI-AB, ANTI-D + KARTU GOLONGAN DARAH)
Harga: Rp 430.000
© 2025 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya
Post a Comment