Darah di Tabung EDTA Bertahan Berapa Lama? Ini Jawaban Lengkap Berdasarkan Jurnal

Table of Contents

darah tabung edta, tabung edta, lama penyimpanan darah edta, pemeriksaan hematologi, hitung darah lengkap, stabilitas sampel darah, suhu penyimpanan darah,

INFOLABMED.COM - Bagi Anda yang akan melakukan pemeriksaan darah, pertanyaan "darah di tabung EDTA bertahan berapa lama?" adalah hal yang krusial. Jawabannya tidak mutlak, karena sangat bergantung pada jenis pemeriksaan dan kondisi penyimpanannya. 

Secara umum, sampel darah EDTA untuk pemeriksaan hematologi rutin seperti hitung darah lengkap (HDL) idealnya segera diproses dalam waktu yang telah ditentukan untuk menjamin keakuratan hasil. 

Baca juga : EDTA Contaminated: Dampak Kontaminasi EDTA pada Hasil Tes Kimia Klinis dan Cara Mencegahnya

Artikel ini akan mengupas tuntas rekomendasi waktu penyimpanan berdasarkan standar laboratorium dan literatur ilmiah terkini.

Waktu Ideal Penyimpanan Darah EDTA untuk Hasil Akurat

Berdasarkan berbagai sumber protokol laboratorium, darah dalam tabung EDTA idealnya diperiksa dalam waktu 8–12 jam jika disimpan pada suhu ruang (18-25°C). 

Namun, jika perlu penyimpanan lebih lama, darah dapat bertahan hingga 24 jam dengan syarat disimpan di lemari pendingin dengan suhu yang terjaga antara 2–8°C.

Penting untuk dicatat bahwa ini adalah batas maksimal untuk pemeriksaan umum. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Repository STIKES Nirmala Husada menyatakan bahwa penyimpanan sampel darah pada suhu 2-8°C dapat mempertahankan stabilitas nilai hematologi seperti hemoglobin dan leukosit hingga 24 jam. Namun, tidak semua parameter memiliki stabilitas yang sama.

Faktor yang Memengaruhi dan Risiko Penyimpanan Terlalu Lama

Mengapa waktu penyimpanan sangat dibatasi? Darah adalah bahan biologis yang sangat rentan mengalami perubahan. 

Penyimpanan yang terlalu lama, terutama pada suhu yang tidak tepat, dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan (pre-analytical error) yang secara signifikan memengaruhi hasil.

Beberapa risiko yang paling umum adalah:

  • Hemolisis: Pecahnya sel darah merah yang dapat menyebabkan kebocoran kandungannya dan mengacaukan pengukuran berbagai parameter kimia dan hematologi.
  • Perubahan Morfologi Sel: Sel darah putih dan merah dapat mengalami perubahan bentuk (misalnya, sel darah putih menjadi mengkerut/crenated), sehingga menyulitkan analisis morfologi di bawah mikroskop.
  • Penggumpalan Trombosit (Platelet Clumping): Trombosit memiliki kecenderungan untuk saling menempel seiring waktu, yang menyebabkan penghitungan jumlah trombosit menjadi lebih rendah dari yang sebenarnya (pseudothrombocytopenia).

Rekomendasi Khusus untuk Pemeriksaan Trombosit dan Morfologi Sel

Beberapa pemeriksaan memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap waktu. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dan evaluasi morfologi sel (apus darah tepi) sebaiknya dilakukan dalam waktu 1 jam setelah pengambilan darah. Hal ini karena perubahan dan penurunan kualitas sel sudah dapat terjadi dengan cepat.

Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa dalam kondisi ideal, stabilitas trombosit masih dapat diterima hingga 3 jam. 

Sebuah jurnal dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu merekomendasikan bahwa untuk pemeriksaan hematologi, khususnya morfologi darah, tidak disarankan menyimpan sampel lebih dari 5 jam. 

Oleh karena itu, prinsip "semakin cepat diproses, semakin baik" sangat berlaku di sini.

Kesimpulan dan Tips Penting Penanganan Sampel

Kesimpulannya, lama waktu darah EDTA bertahan sangat bergantung pada jenis pemeriksaan dan suhu penyimpanan. Untuk hasil yang paling akurat:

  1. Proses segera: Usahakan sampel diproses dalam waktu 8-12 jam.
  2. Simpan di suhu dingin: Jika harus ditunda, simpan di lemari es 2-8°C dan jangan lebih dari 24 jam.
  3. Perhatikan jenis pemeriksaan: Untuk trombosit dan morfologi, batas waktunya jauh lebih singkat (1-5 jam).
  4. Hindari perubahan suhu ekstrem: Jangan membekukan darah EDTA untuk pemeriksaan hematologi rutin dan hindari paparan suhu panas.

Baca juga : Warna dan Fungsi Tabung Darah: Pentingnya Penggunaan Vacutainer dalam Tes Laboratorium

Dengan memahami berapa lama darah di tabung EDTA dapat bertahan dan menerapkan penanganan yang benar, kita dapat meminimalisir kesalahan pre-analitik dan memastikan keakuratan hasil pemeriksaan yang sangat penting untuk diagnosis dan pemantauan kondisi kesehatan.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment