EDTA Contaminated: Dampak Kontaminasi EDTA pada Hasil Tes Kimia Klinis dan Cara Mencegahnya

Table of Contents

EDTA Contaminated: Dampak Kontaminasi EDTA pada Hasil Tes Kimia Klinis dan Cara Mencegahnya

INFOLABMED.COM – Dalam dunia laboratorium klinis, akurasi hasil tes dimulai sejak pengambilan sampel darah. 

Salah satu kesalahan preanalitik yang sering terjadi namun kurang diperhatikan adalah EDTA contaminated atau kontaminasi EDTA pada sampel serum/plasma. 

Baca juga : ALERGI EDTA: Gejala, Diagnosis, dan Alternatif Tabung Darah untuk Pasien yang Sensitif

Kesalahan ini dapat secara signifikan memengaruhi hasil tes kimia klinis dan berpotensi menyebabkan kesalahan diagnosis.

Apa Itu Kontaminasi EDTA?

EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid) adalah antikoagulan kuat yang umum digunakan dalam tabung ungu (lavender top). Kontaminasi terjadi ketika EDTA secara tidak sengaja bercampur dengan sampel serum/plasma yang seharusnya tidak mengandung antikoagulan, biasanya karena:

  • Urutan pengambilan tabung yang salah (order of draw)
  • Transfer sampel antar tabung yang tidak tepat

Dampak Kontaminasi EDTA pada Hasil Tes

EDTA mengikat ion logam seperti kalsium dan magnesium, menyebabkan:

  1. Kalium (K⁺) Palsu Tinggi

    • EDTA mengandung garam kalium
    • Hasil bisa lebih tinggi 2-3 mmol/L dari nilai sebenarnya
  2. Kalsium (Ca²⁺) & Magnesium (Mg²⁺) Palsu Rendah

    • EDTA mengikat ion kalsium dan magnesium
    • Penurunan bisa mencapai 50-70% dari nilai aktual
  3. Alkaline Phosphatase (ALP) Palsu Rendah

    • Kalsium adalah kofaktor ALP
    • Aktivitas enzim turun drastis
  4. Zat Besi (Fe), Zinc (Zn), dan LDH Juga Terpengaruh

    • Hasil tidak akurat karena pengikatan oleh EDTA

Kasus Klinis yang Berpotensi Terjadi

  • Hiperkalemia palsu → Pasien dirujuk unnecessarily untuk evaluasi jantung
  • Hipokalsemia palsu → Pemberian kalsium intravena yang tidak perlu
  • Hasil ALP rendah → Menyembunyikan penyakit tulang atau hati

Cara Mencegah Kontaminasi EDTA

1. Patuhi Order of Draw yang Benar

Urutan pengambilan tabung yang direkomendasikan:

  1. Tabung Kultur Darah (kuning/hijau)
  2. Tabung Sitrat (biru muda)
  3. Tabung Serum (merah/kuning)
  4. Tabung Heparin (hijau)
  5. Tabung EDTA (ungu)
  6. Tabung Fluorida (abu-abu)

2. Hindari Transfer Sampel Antar Tabung

  • Gunakan jarum baru jika harus memindahkan sampel

3. Edukasi Petugas Phlebotomi

  • Pelatihan rutin tentang pentingnya order of draw

4. Gunakan Sistem Pemisah Gel yang Baik

  • Untuk tabung serum, pastikan pemisahan sempurna sebelum sentrifugasi

Baca juga : Clumping EDTA Sample: Penyebab, Dampak pada Hasil Lab, dan Solusi Mengatasinya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Kontaminasi?

  1. Identifikasi sumber kontaminasi
  2. Ulangi pengambilan sampel dengan urutan yang benar
  3. Laporkan insiden untuk perbaikan sistem

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment