HB Elektroforesis untuk Thalassemia: Pemeriksaan Penting untuk Diagnosis & Pembawa Sifat
INFOLABMED.COM - Dalam penegakan diagnosis thalassemia, satu pemeriksaan laboratorium memegang peranan yang sangat kritis: HB Elektroforesis untuk Thalassemia.
Pemeriksaan ini bukan sekadar tes darah biasa, melainkan alat diagnostik yang mampu mengidentifikasi jenis hemoglobin abnormal dalam darah, yang menjadi akar permasalahan pada penyakit thalassemia.
Baca Juga: Memahami Hasil Elektroforesis Hemoglobin pada Thalasemia: Pentingnya Diagnosis Dini
Lalu, apa sebenarnya HB Elektroforesis itu dan mengapa ia begitu vital dalam menangani thalassemia? Artikel ini akan mengulas tuntas fungsi, prosedur, dan interpretasi hasil dari pemeriksaan penting ini.
Apa Itu HB Elektroforesis dan Kaitannya dengan Thalassemia?
HB Elektroforesis untuk Thalassemia adalah suatu tes laboratorium yang digunakan untuk memisahkan dan mengukur berbagai tipe hemoglobin dalam darah berdasarkan muatan listrik dan berat molekulnya.
Thalassemia sendiri adalah penyakit kelainan darah genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak adanya produksi salah satu rantai globin (alfa atau beta) yang menyusun hemoglobin (HB).
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen. Ketika produksinya terganggu, akan terjadi anemia hemolitik.
Dengan HB Elektroforesis, kita dapat melihat:
- Peningkatan kadar hemoglobin tertentu (seperti HbA2 dan HbF) yang menjadi penanda khas pembawa sifat (trait) thalassemia beta.
- Keberadaan hemoglobin abnormal (seperti HbE) yang sering dikaitkan dengan thalassemia.
- Pola elektroforesis yang khas untuk berbagai jenis thalassemia (alfa atau beta).
Mengapa Pemeriksaan HB Elektroforesis Sangat Penting?
Pemeriksaan HB Elektroforesis untuk Thalassemia memiliki beberapa fungsi krusial, di antaranya:
- Konfirmasi Diagnosis: Tes ini adalah standar emas untuk mengonfirmasi diagnosis klinis thalassemia dan membedakannya dari jenis anemia lainnya.
- Identifikasi Pembawa Sifat (Carrier): Banyak orang yang menjadi pembawa sifat thalassemia tanpa menunjukkan gejala yang berarti. HB Elektroforesis dapat mengidentifikasi individu-individu ini, yang sangat penting untuk konseling genetik.
- Menentukan Jenis Thalassemia: Tes ini membantu membedakan antara thalassemia alfa dan beta, serta mengklasifikasikan tingkat keparahannya (minor, intermedia, atau mayor).
- Panduan Terapi dan Prognosis: Hasil elektroforesis membantu dokter dalam merencanakan tata laksana dan memprediksi perjalanan penyakit.
- Skrining Pranikah: Sangat dianjurkan bagi pasangan yang berencana menikah untuk melakukan skrining, guna mengetahui risiko memiliki anak dengan thalassemia mayor.
Prosedur dan Persiapan Pemeriksaan
Prosedur HB Elektroforesis untuk Thalassemia relatif sederhana:
- Sampel: Diambil sampel darah vena (dari pembuluh darah di lengan) sekitar 3-5 ml.
- Persiapan: Umumnya tidak memerlukan puasa. Namun, selalu ikuti instruksi dari dokter atau laboratorium.
- Metode: Sampel darah kemudian diproses dengan mesin elektroforesis. Komponen hemoglobin yang berbeda akan terpisah dan membentuk pita-pita yang dapat diukur kadarnya.
Cara Membaca dan Menginterpretasi Hasil HB Elektroforesis
Interpretasi hasil HB Elektroforesis untuk Thalassemia harus dilakukan oleh dokter. Namun, berikut adalah gambaran umum pola yang mungkin muncul:
- Normal: Dominasi HbA (≥95%), HbA2 normal (2.2 - 3.2%), dan HbF rendah (<1%).
- Pembawa Sifat Thalassemia Beta (Beta Thalassemia Minor): Ditandai dengan peningkatan signifikan kadar HbA2 (>3.5%) dan sering disertai peningkatan ringan HbF.
- Thalassemia Beta Mayor: Hampir tidak ada HbA, yang dominan adalah HbF, disertai peningkatan HbA2.
- Penyakit HB E: Akan terlihat pita hemoglobin abnormal, yaitu HbE.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis akhir mempertimbangkan gejala klinis, hitung darah lengkap (terutama MCV dan MCH yang rendah), serta temuan lain dari dokter.
Siapa yang Perus Melakukan Pemeriksaan Ini?
Pemeriksaan HB Elektroforesis untuk Thalassemia sangat disarankan bagi:
- Individu dengan gejala anemia kronis, lemah, lesu, dan pucat.
- Mereka yang memiliki ukuran sel darah merah (MCV dan MCH) rendah tanpa penyebab jelas (seperti kekurangan zat besi).
- Individu dengan riwayat keluarga thalassemia.
- Pasangan yang akan menikah, terutama dari etnis dengan risiko tinggi seperti Asia, Mediterania, dan Timur Tengah.
HB Elektroforesis untuk Thalassemia adalah pemeriksaan diagnostik yang tidak tergantikan.
Baca Juga: Fetal Hemoglobin (Hb F): Peran Penting Hemoglobin Janin dan Maknanya pada Orang Dewasa
Tes ini tidak hanya berfungsi untuk konfirmasi penyakit tetapi juga berperan strategis dalam pencegahan melalui identifikasi pembawa sifat.
Deteksi dini melalui HB Elektroforesis dapat mencegah kelahiran anak dengan thalassemia mayor yang memerlukan transfusi darah seumur hidup, sehingga secara signifikan meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA**.

Post a Comment