Rahasia Di Balik Tabung: Mengungkap Prosedur Pembuatan Serum yang Akurat untuk Diagnosis Kimia Klinik
INFOLABMED.COM - Serum darah merupakan komponen krusial dalam dunia diagnostik laboratorium.
Prosedur pembuatan serum yang tepat mutlak diperlukan untuk menjamin keakuratan hasil berbagai pemeriksaan kimia klinik, seperti kadar glukosa, kolesterol, enzim hati, dan elektrolit.
Baca juga : Pembuatan Serum Spesimen | Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik
Kesalahan dalam tahapan pembuatannya dapat berakibat fatal, yaitu hasil yang bias dan tidak mencerminkan kondisi pasien yang sebenarnya. Lantas, seperti apa standar operasional prosedur (SOP) yang benar?
Proses pembuatan serum dimulai dari persiapan alat dan bahan yang steril.
Tabung reaksi tanpa antikoagulan (biasanya tabung tutup merah atau kuning), sentrifus, pipet steril, dan sarung tangan adalah peralatan utama yang harus disiapkan. Sterilitas alat menjadi kunci untuk mencegah kontaminasi yang dapat mengganggu analisis.
Tahap selanjutnya adalah pengambilan darah vena dari pasien.
Fase ini harus dilakukan dengan teknik aseptik yang ketat. Darah yang berhasil diambil kemudian dimasukkan dengan hati-hati ke dalam tabung tanpa antikoagulan.
Pemberian label yang jelas pada tabung, mencakup identitas pasien, sangat penting untuk menghindari kesalahan identifikasi sampel.
Setelah pengambilan, darah tidak langsung disentrifus. Tahap pembekuan darah pada suhu ruang selama 20-30 menit diperlukan agar proses koagulasi (pembekuan) terjadi secara sempurna.
Pada periode ini, fibrinogen akan berubah menjadi fibrin yang menjebak sel-sel darah, membentuk gumpalan (clot).
Setelah darah membeku sempurna, sampel memasuki tahap inti, yaitu sentrifugasi.
Tabung darah diputar pada kecepatan 3000-3500 rpm selama kurang lebih 15 menit. Gaya sentrifugal ini akan memisahkan komponen darah berdasarkan berat jenisnya.
Sel darah merah dan bekuan darah (clot) akan terkumpul di dasar tabung, sedangkan lapisan cairan jernih berwarna kuning muda di atasnya adalah serum yang kita butuhkan.
Pemisahan serum harus dilakukan dengan segera setelah sentrifugasi. Menggunakan pipet steril, serum diambil dengan hati-hati tanpa mengganggu lapisan buffy coat (sel darah putih dan trombosit) atau bekuan di bawahnya. Serum kemudian dipindahkan ke dalam tabung bersih yang baru dan kembali diberi label.
Tahap akhir adalah penyimpanan serum.
Jika pemeriksaan akan dilakukan dalam waktu 48 jam, serum dapat disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 2-8°C.
Untuk penyimpanan jangka panjang (lebih dari 48 jam), serum harus dibekukan pada suhu -20°C untuk menjaga stabilitas komponen kimiawinya.
Secara keseluruhan, prosedur pembuatan serum ini harus dilakukan dengan teknik aseptik yang ketat.
Baca juga : Prosedur Standar: Cara Membuat Serum Darah di Laboratorium
Setiap deviasi dari protokol yang berlaku, seperti waktu sentrifugasi yang tidak tepat atau kontaminasi, dapat secara signifikan mempengaruhi integritas sampel dan, pada akhirnya, mengarah pada diagnosis yang salah.
Keberhasilan pemeriksaan kimia klinik sangat bergantung pada kualitas preparasi sampel yang dimulai dari tahapan paling awal ini.***
Ikuti dan Dukung Infolabmed.com
Mari terhubung melalui media sosial dan dukung perkembangan website Infolabmed.com
Follow Media Sosial Infolabmed.com
Dukungan untuk Infolabmed.com
Beri Donasi untuk Perkembangan Website
Dukung Infolabmed.com dengan memberikan donasi terbaikmu melalui DANA. Setiap kontribusi sangat berarti untuk pengembangan dan pemeliharaan website.
Donasi via DANA© 2023 Infolabmed.com | Terima kasih atas dukungannya
Post a Comment