Vibrio cholerae pada Kerang Hijau: Risiko Kesehatan dan Pentingnya Pengujian Laboratorium
INFOLABMED.COM - Vibrio cholerae pada kerang hijau menjadi perhatian serius dalam bidang keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.
Kerang hijau (Perna viridis) sebagai filter feeder memiliki kemampuan menumpukkan bakteri patogen dari perairan yang tercemar, menjadikannya salah satu sumber penularan kolera yang potensial jika dikonsumsi tanpa pengolahan yang tepat.
Baca juga : Pencegahan Penyakit Vibrio Parahemolyticus
Mengapa Kerang Hijau Rentan Terkontaminasi Vibrio cholerae?
Kerang hijau merupakan organisme filter feeder yang menyaring partikel makanan dari air laut. Proses ini membuatnya rentan mengakumulasi berbagai mikroorganisme, termasuk Vibrio cholerae, bakteri penyebab penyakit kolera. Faktor yang meningkatkan risiko kontaminasi meliputi:
- Lokasi Budidaya di Perairan Tercemar: Budidaya kerang di sekitar muara sungai yang menerima limbah domestik
- Kondisi Suhu Air: Vibrio cholerae berkembang biak optimal pada suhu hangat (20-30°C)
- Salinitas: Bakteri ini dapat bertahan pada salinitas rendah hingga sedang
- Musim Hujan: Meningkatnya runoff dari daratan dapat membawa kontaminan ke perairan budidaya
Bahaya Kesehatan Konsumsi Kerang Terkontaminasi
Konsumsi kerang hijau yang terkontaminasi Vibrio cholerae dapat menyebabkan:
- Kolera: Penyakit diare akut yang dapat menyebabkan dehidrasi parah dalam waktu singkat
- Gejala Klinis: Diare encer seperti air cucian beras, muntah, kram perut, dan dehidrasi
- Risiko Kematian: Dehidrasi berat yang tidak tertangani dapat berakibat fatal dalam hitungan jam
- Wabah: Dapat memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) terutama di daerah dengan sanitasi buruk
Metode Deteksi Vibrio cholerae pada Kerang Hijau
Deteksi laboratorium memegang peranan kritis dalam menjamin keamanan produk perikanan:
Uji Kualitatif:
- Pre-enrichment: Sampel dikultur dalam alkaline peptone water
- Isolasi: Kultur pada media selektif seperti TCBS agar
- Identifikasi: Uji biokimia dan serologi untuk konfirmasi
Uji Kuantitatif:
- MPN (Most Probable Number): Menghitung jumlah bakteri secara tidak langsung
- PCR (Polymerase Chain Reaction): Mendeteksi gen patogenesitas seperti ctxA dan ctxB
Uji Serotyping:
- Mengidentifikasi serogroup O1 dan O139 yang associated dengan epidemi kolera
Baca juga : Peran Metagenom dalam Identifikasi Probiotik Baru untuk Akuakultur: Studi Kasus Lobster
Pencegahan dan Pengendalian Risiko
Beberapa langkah efektif untuk mengurangi risiko kontaminasi:
- Depurasi: Proses pembersihan kerang dalam air bersih beroksigen tinggi
- Pengolahan yang Tepat: Memasak kerang hingga matang (suhu >65°C)
- Pemilihan Sumber: Hanya membeli kerang dari sumber yang terpercaya
- Penyimpanan: Menyimpan kerang pada suhu <4°C untuk menghambat pertumbuhan bakteri
- Hindari Konsumsi Mentah: Menghindari konsumsi kerang hijau dalam keadaan mentah
Dapatkan informasi terkini tentang keamanan pangan dan pemeriksaan laboratorium dengan mengikuti Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Dukung perkembangan website infolabmed.com dengan memberikan Donasi via DANA.
Post a Comment