Transfusi FFP Adalah: Prosedur Vital untuk Gangguan Pembekuan Darah, Ini Penjelasan Lengkapnya!

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, transfusi FFP adalah salah satu tindakan penyelamatan nyawa yang sering dilakukan, khususnya untuk menangani masalah perdarahan dan gangguan pembekuan darah. FFP sendiri merupakan singkatan dari Fresh Frozen Plasma atau Plasma Beku Segar. Meskipun istilah ini mungkin tidak sefamiliar transfusi darah lengkap, perannya sangat krusial dalam penanganan berbagai kondisi kritis.

Pemahaman yang tepat tentang apa itu FFP, kapan dibutuhkan, dan bagaimana prosedurnya, penting bagi tenaga kesehatan dan juga masyarakat awam untuk mengetahui kemajuan dalam pelayanan medis.

Baca juga : Reaksi Transfusi Imun

Transfusi FFP Adalah? Memahami Pengertiannya

Transfusi FFP adalah prosedur pemberian plasma yang telah dibekukan segera setelah darah didonorkan. Plasma adalah komponen cair dari darah yang mengandung berbagai protein penting, termasuk faktor pembekuan darah, albumin, imunoglobulin, dan fibrinogen.

FFP diproses dengan cara memisahkan plasma dari sel darah merah dan platelet (trombosit) menggunakan mesin pemusing (sentrifus), kemudian dibekukan pada suhu -18°C atau lebih rendah dalam waktu kurang dari 8 jam setelah pengambilan darah. Pembekuan ini bertujuan untuk mengawetkan faktor pembekuan darah yang tidak stabil dan mudah rusak.

Komponen dan Kandungan dalam FFP

FFP mengandung semua faktor pembekuan darah (baik yang stabil maupun labil), inhibitor pembekuan, dan protein plasma lainnya dalam konsentrasi yang hampir sama dengan plasma dalam sirkulasi normal. Inilah yang membuatnya sangat efektif untuk mengoreksi defisiensi multiple faktor pembekuan.

Indikasi dan Kapan Transfusi FFP Diperlukan?

Transfusi FFP tidak diberikan secara sembarangan dan harus berdasarkan indikasi medis yang jelas. Beberapa kondisi yang memerlukan transfusi FFP adalah:

  • Perdarahan Massif: Sebagai bagian dari protokol penanganan perdarahan hebat, misalnya akibat trauma, operasi besar, atau perdarahan postpartum.
  • Gangguan Pembekuan Darah: Mengoreksi defisiensi faktor pembekuan multipel, seperti pada penyakit hati berat (sirosis) dimana hati tidak dapat memproduksi faktor pembekuan dengan cukup.
  • Penggantian Plasma Terapeutik (TPE): Seperti pada sindrom hemolitik-uremik (HUS) atau TTP (Thrombotic Thrombocytopenic Purpura).
  • Defisiensi Faktor Pembekuan Spesifik: Jika konsentrat faktor pembekuan tertentu tidak tersedia.
  • Warfarin Overdose: Untuk segera membalikkan efek antikoagulan warfarin yang mengancam jiwa, terutama jika disertai perdarahan aktif. FFP mengandung faktor pembekuan yang bergantung vitamin K (II, VII, IX, X).
  • Defisiensi Fibrinogen: Sebagai sumber fibrinogen jika kriopresipitat tidak tersedia.

Prosedur dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum transfusi, FFP harus dicairkan (thawed) dalam waterbath dengan suhu yang terkontrol (37°C). Setelah dicairkan, FFP harus segera diberikan dan tidak boleh dibekukan kembali.

  • Kompatibilitas: FFP sebaiknya diberikan sesuai dengan golongan darah ABO yang kompatibel antara donor dan penerima untuk menghindari reaksi hemolitik.
  • Penyaringan: Seperti semua produk darah, FFP telah melalui skrining untuk penyakit menular seperti HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C.
  • Monitoring: Pasien yang menerima transfusi FFP harus dimonitor secara ketat untuk mendeteksi kemungkinan reaksi transfusi, seperti reaksi alergi, kelebihan beban cairan (TACO), atau TRALI (Transfusion-Related Acute Lung Injury).

Baca juga : Coombs Tidak Langsung (Serum) - Seri Pemeriksaan Laboratorium Klinik

Risiko dan Komplikasi

Meskipun menyelamatkan nyawa, transfusi FFP adalah prosedur yang tidak bebas risiko. Selain reaksi transfusi yang telah disebutkan, risiko lainnya termasuk penularan infeksi (meski sangat kecil kemungkinannya) dan ketidakseimbangan elektrolit.

Kesimpulannya, transfusi FFP adalah terapi yang esensial dalam menangani kondisi perdarahan dan koagulopati. Penggunaannya harus rasional, berdasarkan indikasi yang kuat, dan dengan pertimbangan manfaat yang jauh lebih besar daripada risikonya.

Dapatkan informasi medis dan laboratorium yang terpercaya dengan mengikuti update terbaru dari Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Bantu kami terus berkontribusi dalam dunia kesehatan dengan memberikan Donasi terbaikmu via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment