Skrining Hipotiroid Kongenital: Perisai Penting Cegah Keterlambatan Mental pada Bayi Baru Lahir
INFOLABMED.COM - Setiap orang tua menginginkan buah hatinya tumbuh sehat dan cerdas. Namun, ada kondisi "silent" yang bisa mengancam masa depan bayi jika tidak terdeteksi sejak lahir, yaitu Hipotiroid Kongenital (HK).
Skrining Hipotiroid Kongenital adalah prosedur deteksi dini yang sangat penting untuk menemukan bayi dengan kondisi kekurangan hormon tiroid sejak awal, sehingga pengobatan dapat segera dimulai sebelum menyebabkan kerusakan permanen, terutama pada otak.
Baca juga : Skrining Bayi Baru Lahir : Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
Apa Itu Hipotiroid Kongenital (HK)?
Hipotiroid Kongenital adalah kondisi dimana kelenjar tiroid bayi tidak berkembang atau tidak berfungsi dengan baik sejak lahir, sehingga tidak dapat memproduksi hormon tiroid (thyroxine/T4) dalam jumlah yang cukup. Hormon ini sangat krusial untuk metabolisme tubuh dan, yang terpenting, untuk perkembangan dan pematangan otak yang normal pada tahun-tahun pertama kehidupan.
Tanpa pengobatan, bayi dengan HK akan mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan yang paling fatal adalah kerusakan otak permanen yang menyebabkan keterbelakangan mental (kretinisme) dan gangguan perkembangan saraf.
Mengapa Skrining Hipotiroid Kongenital Sangat Penting?
Bayi dengan HK seringkali terlihat normal saat lahir. Gejala-gejala khas seperti wajah membengkak, lidah besar, suara serak, kuning berkepanjangan, dan konstipasi biasanya baru muncul setelah beberapa minggu atau bulan. Pada saat gejala muncul, seringkali kerusakan pada sistem saraf pusat sudah terjadi dan tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Oleh karena itu, Skrining Hipotiroid Kongenital bertujuan untuk:
- Mendeteksi bayi dengan HK sebelum gejala klinis muncul.
- Memungkinkan inisiasi terapi penggantian hormon tiroid sesegera mungkin.
- Mencegah terjadinya keterbelakangan mental dan gangguan tumbuh kembang yang permanen.
- Memastikan bayi dapat tumbuh dan berkembang secara normal seperti anak-anak lainnya.
Bagaimana Prosedur Skrining Dilakukan?
Proses skrining sangat sederhana, cepat, dan hampir tidak menimbulkan rasa sakit bagi bayi.
- Waktu Pengambilan: Idealnya dilakukan 48-72 jam setelah bayi lahir. Jika dilakukan sebelum 48 jam, mungkin diperlukan pengulangan karena kadar TSH bayi bisa masih tinggi secara fisiologis.
- Metode: Tenaga kesehatan akan mengambil sampel darah dari tumit bayi (heel prick).
- Sampel: Beberapa tetes darah kemudian diteteskan pada kertas saring khusus (Guthrie card).
- Pengiriman: Kertas saring tersebut dikirim ke laboratorium untuk dianalisis kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH)-nya. Kadar TSH yang sangat tinggi mengindikasikan bahwa kelenjar tiroid tidak merespons dengan baik, sehingga kelenjar pituitari terus-menerus merangsangnya.
Apa Arti Hasil Skrining?
- Hasil Normal/Negatif: Kadar TSH dalam batas normal. Artinya, fungsi tiroid bayi baik untuk sementara. Orang tua tidak perlu khawatir.
- Hasil Abnormal/Positif: Kadar TSH sangat tinggi. Ini bukanlah diagnosis pasti HK, tetapi merupakan tanda peringatan. Orang tua akan dihubungi untuk membawa bayi melakukan pemeriksaan lanjutan (pemeriksaan darah vena untuk mengkonfirmasi kadar TSH dan Free T4) untuk memastikan diagnosis.
Baca juga : TSHS Neonatus Adalah: Pentingnya Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir
Penutup: Investasi Awal untuk Masa Depan Anak
Skrining Hipotiroid Kongenital adalah salah satu investasi kesehatan terpenting yang dapat orang tua berikan untuk bayi mereka. Tes yang sederhana, murah, dan cepat ini memiliki dampak yang sangat besar dalam mencegah disabilitas intelektual seumur hidup. Pastikan bayi Anda telah menjalani prosedur skrining ini sebagai langkah awal menjalani kehidupan yang sehat dan berkualitas.
Follow Media Sosial Infolabmed.com untuk informasi terkini seputar kesehatan anak dan skrining medis melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Dukung perkembangan website infolabmed.com dengan memberikan DONASI terbaikmu melalui Donasi via DANA.
Post a Comment