Protein Positif pada Urin: Apa Artinya dan Bagaimana Hasil Sedimen Urinnya?

Table of Contents


INFOLABMED.COM - Hasil pemeriksaan urin dengan strip (dipstick) yang menunjukkan protein positif adalah temuan yang tidak boleh diabaikan. Ini sering memunculkan pertanyaan lanjutan: "Bagaimana jika pada strip urin protein positif, bagaimana hasil sedimen urin biasanya?"

Pemeriksaan kimiawi (strip) dan mikroskopik (sedimen) pada urinalisis adalah dua sisi yang saling melengkapi. Temuan protein positif memberi petunjuk awal, sedangkan hasil sedimen urin membantu mengungkap penyebab yang mendasarinya.

Baca juga : Urinary Total Protein: Lebih dari Sekadar Pengukuran Protein Biasa

Apa Arti Protein Positif pada Strip Urin?

Kondisi dimana terdapat protein dalam urin dalam jumlah abnormal disebut proteinuria. Ginjal yang sehat biasanya menyaring limbah dari darah tetapi menahan protein yang penting bagi tubuh. Protein yang lolos ke dalam urin menandakan adanya gangguan pada fungsi penyaringan ginjal atau masalah kesehatan lainnya.

Skala Hasil Strip Protein (biasanya dilaporkan dengan +):

  • Negatif: Normal.
  • Trace (+/-): Jejak protein, bisa normal atau perlu pemantauan.
  • 1+ hingga 4+: Positif, menandakan kadar protein yang semakin tinggi dan perlu evaluasi lebih lanjut.

Penyebab Umum Proteinuria

Penyebab protein positif dalam urin sangat beragam, mulai dari yang bersifat sementara hingga kondisi serius:

  1. Proteinuria Fisiologis (Sementara dan Ringan):

    • Demam tinggi, stres fisik atau emosional.
    • Olahraga berat, dehidrasi.
    • Paparan cuaca dingin yang ekstrem.
    • Pada kehamilan (dapat menjadi tanda preeklampsia jika terjadi di trimester kedua atau ketiga).
  2. Proteinuria Patologis (Menetap dan Perlu Perhatian Medis):

    • Penyakit Ginjal: Glomerulonefritis, Sindrom Nefrotik, penyakit ginjal diabetik, pielonefritis (infeksi ginjal).
    • Kondisi Sistemik: Diabetes mellitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), lupus eritematosus sistemik (SLE), multiple myeloma.
    • Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Lalu, Bagaimana Hasil Sedimen Urin Biasanya?

Inilah inti dari pertanyaan. Tidak ada satu pola hasil sedimen urin yang spesifik untuk proteinuria. Temuan pada sedimen urin sangat bergantung pada penyebab dasar yang memicu kebocoran protein tersebut.

Berikut adalah skenario hubungan antara protein positif dan hasil sedimen urin:

1. Jika Protein Positif Disebabkan oleh Glomerulonefritis atau Sindrom Nefrotik:

  • Hasil Sedimen Urin yang Mungkin Ditemukan:
    • Silinder Granuler/Hialin: Merupakan gips protein yang terbentuk di tubulus ginjal, sangat terkait dengan proteinuria.
    • Silinder Eritrosit: Menandakan peradangan pada glomerulus (glomerulonefritis).
    • Sel Darah Merah (Eritrosit) Dysmorphic: Sel darah merah yang bentuknya tidak beraturan karena melewati glomerulus yang rusak.
    • Sel Darah Putih (Leukosit): Jika disertai peradangan.

2. Jika Protein Positif Disebabkan oleh Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Pielonefritis:

  • Hasil Sedimen Urin yang Mungkin Ditemukan:
    • Banyak Sel Darah Putih (Leukosituria): Tanda utama infeksi dan peradangan.
    • Bakteri: Terlihat bakteri yang bergerak-gerak atau berkelompok.
    • Silangan Leukosit: Menandakan infeksi yang mungkin telah mencapai ginjal (pielonefritis).
    • Kadang disertai Eritrosit: Darah dalam urin akibat iritasi saluran kemih.

3. Jika Protein Positif Disebabkan oleh Penyakit Sistemik (seperti Diabetes atau Hipertensi):

  • Hasil Sedimen Urin Awalnya mungkin Relatif Tenang.
  • Pada tahap awal, mungkin hanya ditemukan peningkatan kadar protein tanpa kelainan sedimen yang signifikan. Namun, seiring progresivitas penyakit yang merusak ginjal, temuan seperti silinder dan sel darah bisa muncul.

4. Jika Protein Positif Bersifat Sementara (Fisiologis):

  • Hasil Sedimen Urin biasanya: NORMAL.
  • Pada kondisi seperti dehidrasi atau setelah olahraga, sedimen urin umumnya tidak menunjukkan kelainan seperti silinder, sel darah merah, atau sel darah putih dalam jumlah yang bermakna.

Baca juga : Urine Albumin-Creatinine Ratio (uACR): Tes Penting untuk Deteksi Dini Kerusakan Ginjal

Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya

Hasil protein positif pada strip urin adalah sinyal peringatan yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Temuan pada sedimen urin berperan sebagai "detektif" yang memberikan petunjuk tentang sumber masalahnya.

  • Jangan Panik, tetapi jangan diabaikan. Proteinuria ringan (+1) yang bersifat sementara mungkin tidak berbahaya, namun proteinuria yang menetap atau berat (++ hingga ++++) hampir selalu memerlukan evaluasi medis.
  • Konsultasi dengan Dokter adalah langkah wajib. Dokter akan menggabungkan gejala klinis, hasil strip urin, temuan sedimen urin, dan mungkin pemeriksaan penunjang lain seperti pemeriksaan protein urin 24 jam atau tes darah untuk fungsi ginjal (ureum & kreatinin) untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui chanel Telegram [Link], Facebook [Link], Twitter/X [Link]. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui [Donasi via DANA].

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment