Prosedur Pemeriksaan RPR: Pengertian, Tujuan, dan Interpretasi Hasilnya

Table of Contents
prosedur pemeriksaan rpr, tes rpr, rapid plasma reagin, tes sifilis, pemeriksaan venereal disease research laboratory, vdrl, skrining sifilis


INFOLABMED.COM - Dalam dunia medis, deteksi dini terhadap penyakit menular seksual sangat penting untuk mencegah komplikasi dan penularan yang lebih luas. 

Salah satu tes skrining yang vital untuk mendeteksi infeksi sifilis adalah prosedur pemeriksaan RPR

Tes ini sering menjadi garda terdepan dalam identifikasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini. 

Baca juga : Uji Rapid Plasma Reagin (RPR) untuk Diagnosis Sifilis

Memahami apa itu RPR, tujuannya, serta bagaimana alur dan makna hasilnya merupakan informasi penting bagi masyarakat yang peduli akan kesehatan reproduksinya. 

Artikel ini akan membahas secara komprehensif segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Rapid Plasma Reagin (RPR).

Apa Itu Pemeriksaan RPR dan Tujuannya?

Rapid Plasma Reagin (RPR) adalah uji darah yang digunakan sebagai tes skrining untuk mendeteksi adanya antibodi non-treponemal dalam darah. 

Perlu dipahami bahwa bakteri sifilis (treponema) merangsang tubuh untuk memproduksi dua jenis antibodi: non-treponemal dan treponemal. Tes RPR mendeteksi yang pertama. 

Antibodi non-treponemal ini biasanya muncul sebagai reaksi tubuh terhadap infeksi sifilis. 

Tujuan utama dari prosedur pemeriksaan RPR adalah untuk menyaring, membantu mendiagnosis, dan memantau efektivitas pengobatan sifilis. 

Tes ini relatif sederhana, cepat, dan biaya terjangkau, sehingga menjadi pilihan utama untuk skrining pada populasi berisiko atau ibu hamil.

Tahapan dan Prosedur Pemeriksaan RPR

Prosedur pemeriksaan RPR tergolong sederhana dan mirip dengan tes darah pada umumnya. Tidak diperlukan persiapan khusus seperti puasa. 

Namun, penting untuk menginformasikan kepada dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, karena beberapa jenis obat dapat mempengaruhi hasil tes. 

Berikut adalah tahapan yang akan Anda lalui:

  1. Pengambilan Sample: Seorang petugas medis akan membersihkan area kulit (biasanya di lengan) dengan antiseptik.
  2. Pemasangan Tali: Sebuah tali elastis (turniket) akan diikatkan di sekitar lengan bagian atas untuk membuat pembuluh vena lebih jelas.
  3. Pengambilan Darah: Jarum steril akan dimasukkan ke dalam vena untuk mengambil sample darah yang akan ditampung dalam tabung kecil.
  4. Penanganan Sample: Setelah jarum dicabut dan area bekas suntikan ditutup perban, sample darah kemudian dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Di lab, darah akan dicampur dengan partikel yang dilapisi kolesterol. Jika antibodi non-treponemal hadir, mereka akan bereaksi dengan partikel ini dan menyebabkan penggumpalan (aglutinasi), yang menandakan hasil yang reaktif.

Interpretasi Hasil Pemeriksaan RPR

Hasil dari prosedur pemeriksaan RPR umumnya dikategorikan menjadi dua: non-reaktif (negatif) dan reaktif (positif).

  • Hasil Non-Reaktif/Negatif: Ini berarti tidak ditemukan antibodi non-treponemal dalam sample darah Anda. Hasil ini biasanya menunjukkan bahwa Anda tidak terinfeksi sifilis. Namun, penting diingat bahwa ada periode jendela (window period) di mana infeksi sudah terjadi tetapi tubuh belum memproduksi antibodi yang cukup untuk terdeteksi. Jika kecurigaan klinis tetap tinggi, tes mungkin perlu diulang beberapa minggu kemudian.

  • Hasil Reaktif/Positif: Hasil ini menunjukkan bahwa antibodi non-treponemal terdeteksi, yang kemungkinan besar menandakan infeksi sifilis aktif atau pernah terinfeksi di masa lalu. Karena RPR bisa memberikan hasil positif palsu akibat kondisi lain seperti kehamilan, penyakit autoimun, infeksi virus, atau konsumsi narkoba, hasil positif harus selalu dikonfirmasi dengan tes treponemal yang lebih spesifik seperti FTA-ABS atau TP-PA. Selain itu, hasil positif sering dilaporkan dengan titel (angka pengenceran seperti 1:2, 1:4, 1:8, dst.) yang digunakan untuk memantau respons pengobatan. Jika pengobatan berhasil, titel ini akan menurun.

Kesimpulannya, prosedur pemeriksaan RPR merupakan alat skrining yang sangat berharga dalam memerangi penyakit sifilis. 

Meskipun bukan tes diagnostik konfirmatif, tes ini memberikan indikasi awal yang crucial. 

Baca juga : RPR (Rapid Plasma Reagin) | Penjelasan dan Identifikasi

Jika Anda aktif secara seksual, memiliki pasangan berganti, atau termasuk dalam kelompok berisiko, melakukan skrining rutin termasuk tes RPR adalah langkah bijaksana untuk melindungi kesehatan Anda dan pasangan. 

Selalu konsultasikan hasil pemeriksaan dengan dokter untuk interpretasi dan tindak lanjut yang tepat.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment