Urine Harus Segera Diperiksa? Ini Alasan Pentingnya Faktor Waktu dan Penyimpanan Sampel
INFOLABMED.COM – Saat menerima hasil pemeriksaan urine, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa petugas laboratorium selalu menekankan untuk segera memeriksa sampel?
Ternyata, waktu dan cara penyimpanan sampel urine sangat mempengaruhi keakuratan hasil tes. Mari kita kupas mengapa hal ini begitu penting.
Baca juga : Urine Pagi Pertama vs Urine Acak: Mana yang Lebih Akurat untuk Pemeriksaan Kesehatan?
1. Perubahan Komposisi Urine dalam Hitungan Jam
Urine adalah cairan biologis yang sangat dinamis. Begitu keluar dari tubuh, komposisinya mulai berubah karena:
Pertumbuhan Bakteri: Urine yang dibiarkan di suhu ruang akan menjadi media pertumbuhan ideal bagi bakteri. Dalam 2 jam saja, jumlah bakteri bisa bertambah secara signifikan, terutama jika ada infeksi saluran kemih.
Perubahan pH: Tingkat keasaman urine (pH) akan meningkat seiring waktu karena pemecahan urea menjadi amonia oleh bakteri. Padahal, pH urine adalah parameter penting dalam diagnosis berbagai kondisi kesehatan.
Pengendapan Kristal: Mineral dalam urine akan mulai mengendap jika dibiarkan terlalu lama, mengubah hasil pemeriksaan mikroskopis.
2. Parameter yang Paling Rentan Terpengaruh
Beberapa komponen urine sangat sensitif terhadap penundaan pemeriksaan:
Glukosa: Kadar gula dalam urine bisa menurun drastis karena dimetabolisme oleh bakteri.
Bilirubin: Zat ini sangat tidak stabil dan bisa terurai dalam waktu 1-2 jam setelah pengambilan sampel.
Nitrit: Hasil positif palsu bisa muncul jika urine dibiarkan terlalu lama karena bakteri punya waktu lebih banyak untuk mengubah nitrat menjadi nitrit.
Sel Darah: Sel darah merah dan putih bisa mengalami lisis (pecah) jika sampel tidak segera diperiksa.
3. Penyimpanan Sampel yang Ideal
Jika pemeriksaan tidak bisa langsung dilakukan, ada beberapa cara untuk mempertahankan kualitas sampel:
Pendinginan (4°C): Menyimpan urine di lemari es bisa memperlambat perubahan komposisi selama 24 jam.
Pengawet Kimia: Laboratorium sering menggunakan pengawet khusus seperti asam borat untuk sampel yang harus disimpan lebih lama.
Wadah Steril: Pastikan wadah penyimpanan benar-benar bersih dan tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi.
4. Waktu Ideal Pemeriksaan
Untuk hasil paling akurat:
Urine Segar: Idealnya diperiksa dalam 30 menit sampai 1 jam setelah pengambilan.
Urine Pagi: Jika menggunakan urine pagi pertama, sampel harus sampai di lab dalam waktu 2 jam.
Sampel untuk Kultur: Harus diproses maksimal 1 jam setelah pengambilan untuk menghindari pertumbuhan bakteri berlebihan.
5. Dampak Kesalahan Penyimpanan
Penundaan pemeriksaan atau penyimpanan yang salah bisa menyebabkan:
Diagnosis yang Tidak Tepat: Hasil yang tidak akurat bisa mengarah pada diagnosis yang salah.
Pengobatan yang Tidak Perlu: Pasien mungkin mendapat antibiotik padahal sebenarnya tidak ada infeksi.
Terlewatnya Kondisi Serius: Beberapa kelainan bisa tidak terdeteksi karena perubahan komposisi urine.
Baca juga : 7 Persiapan Penting Sebelum Pemeriksaan Kimia Klinik untuk Hasil Akurat
Pemeriksaan urine yang cepat dan penyimpanan sampel yang tepat bukan sekadar prosedur rutin, tetapi langkah krusial untuk memastikan diagnosa yang akurat. Sebagai pasien, Anda bisa berkontribusi dengan:
- Mengikuti instruksi pengambilan sampel dengan benar
- Segera mengantarkan sampel ke laboratorium
- Memberitahu petugas jika ada penundaan dalam pengiriman
Dengan memahami pentingnya faktor waktu dan penyimpanan, kita bisa membantu memastikan hasil pemeriksaan yang lebih akurat dan diagnosis yang tepat.
Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui Telegram, Facebook, dan Twitter/X. Berikan DONASI terbaikmu untuk perkembangan website infolabmed.com melalui Donasi via DANA.
Post a Comment