Mengenal Pemeriksaan Mikroskopis Cacing: Teknik Dasar Identifikasi Telur dan Larva Parasit

Table of Contents

 

Mengenal Pemeriksaan Mikroskopis Cacing: Teknik Dasar Identifikasi Telur dan Larva Parasit

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan mikroskopis cacing merupakan prosedur diagnostik fundamental dan paling umum di laboratorium parasitologi untuk mendeteksi infeksi cacing (helminthiasis). 

Berbeda dengan pemeriksaan makroskopis yang mencari cacing dewasa utuh, pemeriksaan ini berfokus pada identifikasi tahapan perkembangan cacing yang berukuran mikroskopis, terutama telur dan larva, yang dikeluarkan melalui feses pasien. 

Baca Juga: Parasitologi Klinik | Parasit dan Pemeriksaannya

Keakuratan hasil sangat bergantung pada teknik pembuatan preparat dan keahlian dalam mengidentifikasi morfologi parasit.

Pemeriksaan ini menjadi gold standard untuk mendiagnosis infestasi oleh cacing golongan nematoda, cestoda, dan trematoda.

Apa Itu Pemeriksaan Mikroskopis Cacing?

Pemeriksaan mikroskopis cacing adalah suatu teknik analisis sampel (biasanya feses) di bawah mikroskop dengan tujuan menemukan, mengidentifikasi, dan membedakan telur, larva, atau bahkan spesies cacing parasit berdasarkan karakteristik morfologisnya yang khas. 

Keberhasilan pemeriksaan ini ditentukan oleh kualitas spesimen, metode preparasi, dan kompetensi analis.

Jenis Specimen dan Pengumpulannya

  • Specimen Feses: Merupakan specimen utama. Idealnya dikumpulkan dalam wadah yang bersih, kering, dan diberi pengawet jika tidak segera diperiksa.
  • Specimen Duodenal Contents atau Darah: Digunakan untuk jenis parasit tertentu seperti Strongyloides stercoralis (larva dapat ditemukan dalam duodenal aspirate) atau Dirofilaria (ditemukan mikrofilaria dalam darah).
  • Specimen Usap Anus (Swab Perianal): Khusus untuk mendeteksi telur Enterobius vermicularis (cacing kremi) yang biasanya tidak ditemukan dalam feses rutin.

Metode Pemeriksaan Mikroskopis yang Umum

1. Metode Langsung (Native)

  • Prinsip: Sejumlah kecil feses dilarutkan dalam larutan fisiologis (NaCl 0.9%) dan diamati langsung di bawah mikroskop.
  • Keuntungan: Cepat, mudah, murah, dan mempertahankan morfologi asli parasit.
  • Kekurangan: Memiliki sensitivitas rendah jika jumlah telur sedikit. Hanya direkomendasikan untuk infeksi dengan beban parasit tinggi.

2. Metode Konsentrasi Metode ini digunakan untuk memekatkan parasit sehingga meningkatkan sensitivitas deteksi.

  • a. Metode Flotasi (misal: dengan Zinc Sulfat): Memanfaatkan larutan dengan berat jenis tinggi sehingga telur parasit akan mengapung di permukaan. Cocok untuk telur cacing nematoda.
  • b. Metode Sedimentasi (misal: Formalin-Ether): Memanfaatkan prinsip pengendapan. Telur dan parasit akan mengendap di dasar tabung. Metode ini lebih unggul untuk mendeteksi telur cacing trematoda dan cestoda yang tidak mengapung.

3. Metode Khusus: Preparat Apus Usap Anus (Cellophane Tape Method)

  • Prinsip: Selotip ditempelkan pada daerah perianal di pagi hari sebelum mandi. Kemudian selotip dilekatkan pada objek glass dan diamati di bawah mikroskop.
  • Tujuan: Khusus mendeteksi telur Enterobius vermicularis.

Karakteristik Identifikasi Mikroskopis

Analis harus memperhatikan ciri-ciri morfologis yang khas untuk identifikasi yang akurat:

  • Bentuk dan Ukuran: Oval, bulat, seperti tong, asimetris.
  • Dinding Telur: Tebal, tipis, halus, bergelombang (seperti pada Ascaris), atau memiliki operculum (tutup) seperti pada trematoda.
  • Konten Internal: Ada tidaknya embrio, larva, atau sel blastomer.
  • Warna dan Refraktilitas: Kebanyakan tidak berwarna (jernih), kecuali Ascaris yang berwarna coklat.
  • Ada/Tidaknya Benjolan atau Duri: Seperti pada telur Schistosoma.

Kendala dan Solusi dalam Pemeriksaan

  • Kepadatan Telur Rendah: Atasi dengan metode konsentrasi.
  • Kesalahan Identifikasi: Diperlukan pelatihan berkelanjutan dan penggunaan atlas parasit sebagai referensi.
  • Pengobatan Sebelumnya: Dapat mengurangi jumlah telur yang dikeluarkan. Pemeriksaan mungkin perlu diulang.

Pemeriksaan mikroskopis cacing tetap menjadi tulang punggung diagnosa laboratoris untuk infeksi parasit usus. 

Baca Juga: Parasitologi | Pengertian Secara Umum - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik

Penguasaan teknik preparasi dan kemampuan interpretasi morfologi yang akurat merupakan keterampilan krusial bagi setiap analis laboratorium. 

Hasil pemeriksaan yang andal menjadi dasar bagi klinisi untuk memberikan terapi yang tepat dan efektif bagi pasien.


Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebookTwitter/XDukung pengembangan website kami melalui Donasi via DANA.





Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment