FT3 (Free T3): Penanda Aktif Hormon Tiroid untuk Diagnosis Hipertiroid yang Akurat

Table of Contents

 

FT3 (Free T3): Penanda Aktif Hormon Tiroid untuk Diagnosis Hipertiroid yang AkuratFT3 (Free T3): Penanda Aktif Hormon Tiroid untuk Diagnosis Hipertiroid yang Akurat

INFOLABMED.COM - Dalam evaluasi fungsi kelenjar tiroid, pemeriksaan FT3 (Free T3 atau Triiodothyronine Bebas) memegang peran krusial. 

Berbeda dengan Total T3, FT3 mengukur secara spesifik bagian hormon T3 yang tidak terikat protein dan siap digunakan oleh sel-sel tubuh, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang aktivitas hormon tiroid yang sesungguhnya.

Baca juga : Free T3 (Triiodothyronine Bebas): Pemeriksaan Hormon Tiroid Aktif untuk Diagnosis Hipertiroid

Apa Itu FT3 (Free T3)?

FT3 adalah bentuk bebas dari hormon triiodothyronine (T3). 

Hormon T3 sendiri adalah salah satu dari dua hormon utama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid (yang lainnya adalah T4). 

T3 merupakan hormon yang paling kuat dan paling aktif secara biologis. 

Sekitar 80% hormon T3 dalam tubuh sebenarnya berasal dari konversi hormon T4 (yang kurang aktif) di organ hati dan ginjal. Hanya sebagian kecil yang langsung disekresikan oleh tiroid. 

Karena tidak terikat protein, FT3 dapat dengan mudah masuk ke sel-sel tubuh untuk mengatur metabolisme.

Mengapa Pemeriksaan FT3 Diperlukan?

Pemeriksaan FT3 biasanya bukan tes penyaring pertama, tetapi sangat penting dalam kondisi tertentu:

  • Mendiagnosis Hipertiroidisme: FT3 adalah penanda yang sangat sensitif untuk hipertiroid. Kadarnya sering kali meningkat lebih awal dibandingkan hormon tiroid lainnya pada kondisi hipertiroid.
  • Mengonfirmasi Tirotoksikosis: Terutama ketika kadar TSH sudah sangat rendah tetapi kadar FT4 masih dalam batas normal. Peningkatan FT3 dapat mengonfirmasi adanya hipertiroidisme subklinis atau T3-toksikosis.
  • Memantau Pengobatan Hipertiroid: Untuk mengevaluasi efektivitas terapi antitiroid dan memastikan kadar hormon sudah kembali normal.
  • Membedakan Jenis Penyakit Tiroid: Membantu dalam diagnosis banding berbagai penyebab hipertiroid seperti penyakit Graves, nodul tiroid otonom, atau thyroiditis.

Prosedur Pemeriksaan FT3

Pemeriksaan FT3 dilakukan dengan mengambil sampel darah dari vena di lengan. 

Tidak diperlukan puasa atau persiapan khusus sebelum pemeriksaan. 

Sampel darah kemudian akan dianalisis di laboratorium dengan metode immunoassay untuk mengukur konsentrasi FT3 secara akurat.

Interpretasi Hasil FT3

Nilai normal FT3 dapat bervariasi sedikit tergantung laboratorium dan metode yang digunakan, tetapi umumnya berkisar antara 2.3 - 4.2 pg/mL atau 3.5 - 6.5 pmol/L.

  • FT3 Tinggi: Nilai FT3 yang tinggi hampir selalu mengindikasikan hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif). Penyebabnya antara lain:

    • Penyakit Graves
    • Nodul tiroid yang hiperaktif (goiter multinodular toksik atau adenoma toksik)
    • Thyroiditis (pada fase awal)
    • Konsumsi hormon tiroid berlebihan (tirotoksikosis faktisia)
  • FT3 Rendah: Nilai FT3 yang rendah biasanya menunjukkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif). Namun, penurunan FT3 sering terjadi setelah penurunan FT4 pada hipotiroidisme primer.

  • FT3 Normal dengan Kelainan Lain: Hasil harus selalu dibaca bersama dengan TSH dan FT4 untuk interpretasi yang lengkap:

    • TSH rendah, FT4 normal, FT3 normal/tinggi: Dapat mengindikasikan hipertiroidisme subklinis atau awal.
    • TSH tinggi, FT4 rendah, FT3 rendah: Mengonfirmasi hipotiroidisme primer.
    • TSH tinggi, FT4 normal, FT3 normal: Dapat mengindikasikan hipotiroidisme subklinis.

Baca juga : Pemeriksaan Immunoassay dan Alat Untuk Pemeriksaan D-Dimer

FT3 vs Total T3: Mana yang Lebih Baik?

Pemeriksaan FT3 umumnya dianggap lebih unggul dan akurat daripada Total T3. Alasannya:

  • Tidak Dipengaruhi oleh Kadar Protein: Kadar protein pengikat (seperti TBG) dalam darah dapat berubah karena kehamilan, pil KB, penyakit hati, atau ginjal. Perubahan ini mempengaruhi hasil Total T3, tetapi tidak mempengaruhi FT3.
  • Mencerminkan Status Biologis Aktif: Hanya FT3 yang secara langsung dapat digunakan oleh sel, sehingga lebih menggambarkan kondisi metabolik pasien yang sebenarnya.

Follow Media Sosial Infolabmed.com untuk update informasi laboratorium terkini melalui chanel Telegram di sini, Facebook di sini, dan Twitter/X di sini. Dukung perkembangan website infolabmed.com dengan memberikan DONASI terbaikmu secara mudah melalui Donasi via DANA.

Rachma Amalia Maharani
Rachma Amalia Maharani Halo saya lulusan Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki ketertarikan besar pada dunia kesehatan dan laboratorium klinik. Berpengalaman dalam praktik laboratorium selama masa studi dan magang, terbiasa bekerja secara teliti, disiplin, dan bertanggung jawab. Saya juga aktif mengembangkan diri melalui pembelajaran mandiri. I am looking for opportunities to contribute further to the health industry to be able to apply the knowledge and interests that I have. Let's connect on Linkedin in my Portfolio https://rachma-mlt.framer.website/

Post a Comment