Uji Semen: Prosedur, Hasil, dan Pentingnya untuk Kesehatan Reproduksi Pria

Table of Contents

Uji Semen: Prosedur, Hasil, dan Pentingnya untuk Kesehatan Reproduksi Pria

INFOLABMED.COM – Uji semen atau analisis sperma adalah pemeriksaan medis yang dilakukan untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma pria. 

Tes ini sering direkomendasikan bagi pasangan yang mengalami kesulitan mendapatkan keturunan atau untuk memeriksa kesehatan reproduksi pria secara umum. 

Baca Juga: Morfologi Sperma: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Lalu, bagaimana prosedurnya dan apa saja yang perlu dipersiapkan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Uji Semen?

Uji semen adalah tes laboratorium yang menganalisis berbagai parameter sperma, seperti:

  • Volume semen
  • Jumlah sperma (konsentrasi)
  • Pergerakan sperma (motilitas)
  • Bentuk sperma (morfologi)

Pemeriksaan ini membantu dokter mendiagnosis masalah kesuburan atau kondisi medis tertentu yang memengaruhi produksi sperma.

Kapan Uji Semen Dibutuhkan?

  1. Evaluasi Kesuburan Pria
    • Pasangan yang belum hamil setelah 1 tahun berhubungan rutin tanpa kontrasepsi.
  2. Setelah Operasi atau Penyakit Tertentu
    • Misalnya, setelah vasektomi, varikokel, atau infeksi saluran reproduksi.
  3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
    • Untuk pria yang ingin mengetahui kondisi kesuburannya.

Prosedur Uji Semen

  1. Persiapan Sebelum Tes

    • Puasa seksual 2–5 hari sebelum pengambilan sampel.
    • Hindari alkohol, rokok, dan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi hasil.
  2. Pengambilan Sampel

    • Dilakukan melalui masturbasi dan ditampung dalam wadah steril.
    • Bisa dilakukan di rumah atau klinik, tetapi harus segera dikirim ke lab dalam waktu 1 jam.
  3. Analisis di Laboratorium

    • Sampel diperiksa di bawah mikroskop untuk menilai kualitas sperma.

Parameter yang Dinilai dalam Uji Semen

Berdasarkan standar WHO, berikut parameter normal sperma:

  • Volume : 1,5–5 mL
  • Konsentrasi : ≥15 juta sperma/mL
  • Motilitas : ≥40% sperma bergerak
  • Morfologi : ≥4% sperma berbentuk normal

Apa Arti Hasil yang Abnormal?

  • Oligospermia = Jumlah sperma rendah
  • Asthenospermia = Pergerakan sperma buruk
  • Teratospermia = Bentuk sperma tidak normal
  • Azoospermia = Tidak ada sperma dalam semen

Jika hasil tidak normal, dokter mungkin menyarankan tes lanjutan seperti hormon reproduksi atau USG skrotum.

Tips Agar Hasil Uji Semen Akurat

  • Hindari stres dan kelelahan sebelum tes.
  • Jangan menggunakan pelumas saat pengambilan sampel.
  • Pastikan sampel tidak terpapar suhu ekstrem.

Uji semen adalah pemeriksaan penting untuk menilai kesehatan reproduksi pria. 

Baca Juga: Apakah Sperma Bisa Masuk Saat Cebok? Fakta, Mitigasi, dan Risiko Kehamilan

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesuburan, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah tes ini diperlukan.

Follow Media Sosial Infolabmed.com melalui TelegramFacebook, atau Twitter/X. Bantu pengembangan website ini dengan Donasi via DANA.



Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment